Memilih
popok untuk si Kecil sering menjadi tantangan bagi Moms yang baru pertama kali
punya bayi. Apalagi sekarang ada beberapa tipe popok sekali pakai, mulai dari
popok perekat hingga popok celana. Keduanya sama sama praktis, tetapi masing
masing punya fungsi yang lebih optimal pada usia dan tahap perkembangan
tertentu. Inilah sebabnya Moms perlu tahu kapan waktu yang tepat ganti popok
perekat ke celana agar si Kecil tetap nyaman, bebas bergerak, dan terhindar
dari kebocoran.
Berdasarkan pengalaman para tenaga kesehatan anak dan data dari berbagai survei penggunaan popok di Indonesia, sebagian besar bayi mulai beralih dari popok perekat ke popok celana saat gerak tubuhnya semakin aktif. Supaya Moms tidak salah pilih, berikut panduan lengkap yang sudah disesuaikan dengan tumbuh kembang bayi di Indonesia.
Kapan Waktu yang Tepat Beralih ke Popok Celana?
Secara umum, waktu yang paling ideal beralih ke popok celana adalah ketika si Kecil mulai aktif bergerak. Pada banyak bayi di Indonesia, fase ini biasanya dimulai sejak usia sekitar 3 bulan ke atas ketika mereka mulai bisa berguling, menendang lebih kuat, dan tidak mau berbaring lama.
Ada beberapa alasan kuat mengapa popok celana lebih cocok untuk bayi aktif:
1. Mobilitas si Kecil meningkat
Pada usia 3 hingga 6 bulan, mayoritas bayi Indonesia mulai menunjukkan kemampuan berguling, tendangan yang kuat, serta mulai belajar merangkak. Aktivitas ini membuat popok perekat mudah bergeser dan rekatannya bisa lepas.
2. Mengurangi risiko kebocoran
Popok perekat rentan terbuka ketika bayi banyak menekuk pinggul, menggeliat atau memutar tubuh. Popok celana memiliki karet elastis yang memeluk pinggang sehingga lebih stabil.
3. Praktis untuk Moms
Setelah usia 3 bulan, mengganti popok perekat bisa menjadi lebih sulit karena si Kecil makin aktif. Popok celana tinggal disobek samping saat dilepas dan dipakaikan seperti celana sehingga lebih cepat.
4. Lebih nyaman di masa
eksplorasi
Desain popok celana mendukung gerakan duduk, merangkak, hingga berdiri tanpa menimbulkan bekas kemerahan di pinggang dan paha.
Itulah sebabnya banyak dokter anak dan bidan Indonesia menyarankan transisi ke popok celana mulai usia 3 bulan, terutama ketika bayi sudah sulit diam saat diganti.
Tanda Tanda Bayi Siap Pakai Popok Celana
Selain usia dan tahap perkembangan, Moms juga bisa memperhatikan tanda tanda berikut. Jika si Kecil menunjukkan beberapa ciri ini, saatnya beralih ke popok celana.
1. Si Kecil mulai berguling
Banyak bayi Indonesia mulai bisa berguling di usia 3 hingga 5 bulan. Gerakan ini membuat popok perekat mudah longgar.
2. Popok sering bocor
Jika popok perekat semakin sering bocor meski sudah dipasang dengan benar, artinya si Kecil sudah terlalu aktif untuk tipe tersebut.
3. Si Kecil sulit diam saat diganti
Bayi yang sudah menendang, memutar tubuh atau berontak saat diganti, akan lebih mudah menggunakan popok celana.
4. Frekuensi bangun karena tidak nyaman
Popok yang longgar membuat bayi mudah gelisah. Jika Moms mendapati popok sering bergeser, popok celana bisa memberikan kenyamanan lebih stabil.
5. Ukuran tubuh bayi bertambah
Saat berat badan si Kecil bertambah, popok perekat kadang kurang fit. Popok celana memiliki karet fleksibel yang menyesuaikan bentuk tubuh.
6. Si Kecil mulai duduk atau merangkak
Pada tahap ini, popok celana jauh lebih nyaman karena mendukung pergerakan tanpa membuat area pinggang dan paha tertekan.
Kapan Tetap Gunakan Popok Perekat?
Meskipun popok celana sangat direkomendasikan untuk bayi aktif, ada beberapa situasi ketika Moms tetap bisa mempertahankan popok perekat.
1. Untuk bayi baru lahir
Popok perekat sangat dianjurkan untuk newborn karena memudahkan perawatan tali pusar. Pada usia ini, si Kecil masih jarang bergerak aktif.
2. Saat bayi sakit atau demam
Bayi biasanya lebih sering berbaring ketika sakit sehingga popok perekat lebih mudah dipasang dan dilepas.
3. Untuk pemantauan frekuensi pipis
Popok perekat lebih mudah dibuka untuk mengecek kondisi pipis tanpa harus melepas seluruh popok.
4. Pada bayi dengan kulit sangat sensitif
Beberapa bayi memiliki kulit yang sangat halus sehingga perlu popok dengan bahan khusus. Jika Moms sudah menemukan popok perekat yang cocok, silakan tetap digunakan sampai si Kecil siap beralih.
5. Saat di usia transisi
Ada bayi yang butuh waktu sedikit lebih lama untuk beralih penuh. Tidak masalah menggunakan kedua jenis popok secara bergantian sesuai kebutuhan.
Tips Memilih Popok Celana yang Tepat
Memilih popok celana tidak bisa asal pilih. Ada beberapa faktor penting yang harus Moms perhatikan agar si Kecil tetap aman dan nyaman.
1. Perhatikan daya serap
Popok celana yang ideal harus memiliki daya serap tinggi agar kulit si Kecil tetap kering dan terhindar dari ruam popok. Teknologi penyerap modern membantu mengunci cairan lebih cepat.
2. Pilih bahan yang lembut dan ramah kulit
Bayi Indonesia memiliki risiko ruam popok yang cukup tinggi karena iklim tropis membuat area popok lebih lembap. Pilih popok dengan material lembut, breathable, dan aman untuk kulit sensitif.
3. Pastikan karet pinggang elastis
Karet yang lembut dan elastis dapat mengikuti bentuk tubuh bayi tanpa meninggalkan bekas merah.
4. Sesuaikan ukuran dengan berat badan bayi
Ukuran popok tidak hanya ditentukan dari usia tetapi lebih pada berat badan. Pastikan Moms mengikuti rekomendasi ukuran yang tertera pada kemasan.
5. Pilih popok yang tipis tetapi kuat
Popok dengan inti penyerap tipis memberi kenyamanan ekstra terutama ketika si Kecil mulai aktif bergerak.
6. Pilih popok dengan perlindungan kebocoran 360 derajat
Desain pelindung bocor menyeluruh akan sangat membantu bayi yang sudah mulai duduk, merangkak, dan berdiri.
Rekomendasi Popok Celana Nyaman untuk Bayi Aktif

Untuk Moms yang mencari popok celana yang nyaman, tipis, dan tetap aman untuk kulit sensitif si Kecil, MAKUKU Comfort Fit bisa menjadi pilihan yang tepat. Popok ini dirancang agar si Kecil bebas bergerak tanpa khawatir popok bergeser atau menyebabkan iritasi.
Berikut keunggulan terbaru MAKUKU Comfort Fit:
- SAP Thin Core Technology yang mampu mengunci cairan merata, anti gumpal, dan tetap tipis hanya 1.6 mm sehingga si Kecil merasa senyaman tanpa popok.
- Karet elastis lembut di seluruh bagian popok yang mengikuti lekuk tubuh bayi tanpa meninggalkan bekas kemerahan.
- Teruji secara dermatologis membantu mencegah ruam popok dan iritasi pada kulit sensitif.
- 360 Leakage Protection memberikan kemampuan menyerap dan mengunci cairan secara maksimal sehingga seluruh sisi tetap kering.
- Breathable Layer dengan sistem pertukaran udara dua arah untuk mencegah lembab, iritasi, dan ruam popok.
- Dermatologically Tested memastikan popok aman digunakan sehari hari tanpa risiko iritasi.
- Halal Certification memberikan ketenangan bagi Moms dalam memilih popok yang aman untuk buah hati.
Popok ini sangat cocok untuk bayi yang sudah memasuki fase aktif karena memberikan kenyamanan optimal tanpa menghambat gerakan si Kecil.
Menentukan kapan waktu yang tepat ganti popok perekat ke celana sangat penting untuk kenyamanan dan kesehatan si Kecil. Secara umum, bayi mulai siap memakai popok celana ketika memasuki usia 3 bulan atau saat mereka sudah aktif bergerak seperti berguling, menendang kuat, duduk atau mulai merangkak. Dengan memilih popok celana yang tepat, Moms tidak hanya membantu si Kecil bebas bereksplorasi tetapi juga mencegah risiko bocor dan ruam popok.
Ingat, setiap bayi punya perkembangan yang berbeda. Perhatikan tanda tanda kesiapan si Kecil dan pilih popok yang aman, lembut, serta memiliki perlindungan optimal agar ia bisa tumbuh dengan nyaman dan ceria setiap hari.