Beranda | Artikel | Infant | Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi dan Cara Mengatasinya

Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi dan Cara Mengatasinya

Infant
31/10/2025
Penulis: Makuku
Reviewer: Chief Editor
Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi dan Cara Mengatasinya

Kulit bayi masih sangat halus, lembut, dan sensitif. Namun, rentan sekali mengalami berbagai masalah kulit, salah satunya adalah bintik merah pada kulit bayi. Kondisi ini sering membuat Moms khawatir, apalagi jika bintik merah muncul secara tiba-tiba atau disertai rasa gatal.

Sebenarnya, sebagian besar bintik merah pada kulit bayi bukanlah tanda penyakit berbahaya, tetapi tetap perlu diperhatikan penyebabnya agar bisa ditangani dengan tepat. Yuk, cari tahu apa saja penyebab bintik merah pada kulit bayi dan cara mengatasinya agar kulit si Kecil tetap sehat dan nyaman.

Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi

Bintik merah pada kulit bayi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari iritasi ringan hingga reaksi alergi. Berikut beberapa penyebab yang paling umum terjadi di Indonesia.

1. Biang Keringat (Miliaria)

Indonesia memiliki iklim tropis yang panas dan lembap. Kondisi ini sangat mudah memicu biang keringat pada bayi, terutama jika si Kecil sering berkeringat atau mengenakan pakaian tebal.
Biang keringat terjadi karena saluran keringat tersumbat, sehingga muncul bintik-bintik merah kecil di area leher, dada, punggung, atau ketiak bayi. Biasanya, biang keringat tidak berbahaya dan akan hilang jika kulit tetap kering dan sejuk.

2. Ruam Popok

Ruam popok adalah penyebab paling sering dari bintik merah di area bokong dan lipatan paha bayi. Gesekan popok yang lembap, jarang diganti, atau terlalu ketat dapat memicu iritasi.
Bakteri dan jamur juga bisa berkembang di area tertutup tersebut, menyebabkan ruam popok dengan bintik merah yang terasa gatal atau perih.

Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sekitar 35–50% bayi di Indonesia pernah mengalami ruam popok setidaknya sekali dalam enam bulan pertama kehidupannya.

3. Alergi Kulit

Alergi pada bayi bisa muncul akibat makanan, susu formula, atau paparan bahan kimia tertentu seperti sabun, lotion, atau deterjen. Alergi susu formula misalnya, dapat menyebabkan bintik merah di wajah, dada, atau punggung bayi disertai gatal.

Jika Moms baru mengganti produk perawatan kulit atau popok, coba perhatikan apakah bintik merah muncul setelah itu.

4. Eksim atau Dermatitis Atopik

Eksim adalah peradangan kulit kronis yang membuat kulit kering, gatal, dan timbul bercak merah. Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi dengan riwayat keluarga alergi atau asma.
Eksim sering muncul di pipi, leher, dan siku atau lutut bagian dalam. Meski tidak menular, eksim perlu ditangani dengan krim pelembap khusus bayi dan pemeriksaan dokter jika parah.

5. Infeksi Jamur atau Bakteri

Kulit bayi yang lembap bisa menjadi tempat tumbuh jamur seperti Candida albicans. Infeksi jamur sering menyerang area lipatan seperti paha, ketiak, atau leher bayi.
Sedangkan infeksi bakteri biasanya ditandai dengan bintik merah yang bernanah atau berkerak. Jika ini terjadi, segera konsultasikan ke dokter.

6. Gigitan Serangga

Gigitan nyamuk atau semut dapat menimbulkan bintik merah kecil pada kulit bayi yang terasa gatal. Moms perlu memastikan area tidur si Kecil bebas serangga dan gunakan kelambu saat tidur.

7. Reaksi Terhadap Vaksin

Beberapa vaksin dapat menimbulkan efek samping ringan seperti bintik merah di sekitar area suntikan. Biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dalam beberapa hari.


Cara Mengatasi Bintik Merah pada Kulit Bayi

Penanganan bintik merah tergantung pada penyebabnya. Namun, ada beberapa langkah umum yang bisa Moms lakukan untuk merawat kulit si Kecil di rumah.

1. Jaga Kebersihan dan Kelembapan Kulit Bayi

Mandikan bayi dengan air hangat dan sabun bayi hipoalergenik yang lembut tanpa pewangi. Hindari sabun antibakteri karena bisa membuat kulit makin kering. Setelah mandi, keringkan tubuh bayi dengan lembut, lalu oleskan krim pelembap bayi untuk menjaga kelembapan kulit.

2. Ganti Popok Secara Teratur

Pastikan popok diganti setiap 3–4 jam sekali, atau segera setelah bayi buang air besar. Gunakan popok dengan daya serap tinggi dan permukaan yang lembut, agar kulit bayi tetap kering dan terhindar dari ruam popok.

Setiap kali mengganti popok, bersihkan area bokong dan lipatan paha dengan air hangat, keringkan, lalu gunakan salep ruam bayi atau obat ruam popok yang mengandung zinc oxide untuk perlindungan ekstra.

3. Pilih Popok yang Lembut, Tipis, dan Anti Gumpal

Popok yang terlalu tebal atau menggumpal bisa menyebabkan gesekan berlebih dan menahan panas, sehingga memicu iritasi kulit bayi dan biang keringat.

Untuk mencegahnya, Moms bisa memilih popok premium seperti MAKUKU Skin Joy, pelopor popok anti gumpal di Indonesia dengan teknologi SAP Thin Core. Popok ini memiliki daya serap tinggi yang menjaga permukaan tetap kering serta tetap tipis 1,6 mm agar si Kecil bisa bergerak bebas senyaman tanpa popok.

Beberapa keunggulan MAKUKU Skin Joy yang mendukung kesehatan kulit bayi:

  • Teknologi SAP Thin Core: mengunci cairan merata dan anti gumpal, menjaga permukaan tetap kering.
  • Feather Soft Touch: bahan ekstra lembut seperti sentuhan bulu halus untuk meminimalkan gesekan.
  • Ekstrak Aloe Vera dan Vitamin E: membantu menjaga kelembapan kulit bayi, mencegah iritasi, dan menenangkan kulit sensitif.
  • Teruji secara dermatologis: efektif mencegah ruam popok dan aman untuk kulit sensitif bayi.
  • Ergo Elastis: desain elastis yang pas di tubuh dengan sirkulasi udara dan indikator basah, menjaga kulit tetap kering tanpa bekas kemerahan.

Dengan perlindungan maksimal dari MAKUKU Skin Joy, kulit si Kecil tetap halus, lembut, dan bebas bintik merah.

4. Gunakan Pakaian Longgar dan Berbahan Katun

Pilih pakaian yang lembut dan menyerap keringat. Hindari pakaian ketat atau berbahan sintetis yang bisa menahan panas dan memicu keringat berlebih.

5. Hindari Produk dengan Pewangi atau Alkohol

Beberapa lotion, sabun, dan deterjen bayi mengandung pewangi atau bahan kimia keras yang dapat menyebabkan alergi kulit bayi. Gunakan produk berlabel “bebas pewangi” dan “hipoalergenik”.

6. Menjaga Suhu Ruangan Tetap Sejuk

Cuaca panas dan lembap dapat memperparah biang keringat. Gunakan kipas angin atau AC dengan suhu 24–26°C agar bayi tetap nyaman. Hindari menutup bayi dengan selimut tebal terlalu lama.

7. Kompres Dingin untuk Mengurangi Gatal

Jika bintik merah terasa gatal, Moms bisa mengompres lembut area tersebut dengan air dingin selama beberapa menit untuk menenangkan kulit bayi.

8. Gunakan Krim Sesuai Penyebabnya

  • Krim antijamur bayi: jika bintik merah disebabkan jamur (Candida)
  • Krim hydrocortisone dosis rendah: hanya dengan resep dokter, untuk eksim ringan
  • Obat antihistamin: jika disarankan dokter untuk mengatasi reaksi alergi

9. Pastikan Nutrisi dan Kebersihan Terjaga

Jika bayi mengonsumsi susu formula, pastikan Moms memilih jenis yang sesuai dengan kondisi si Kecil. Pada bayi yang memiliki alergi susu sapi, dokter mungkin menyarankan formula khusus hipoalergenik.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan ke dokter anak atau dokter kulit (dermatolog) jika Moms melihat tanda-tanda berikut:

  • Bintik merah tidak membaik setelah 3 hari perawatan di rumah
  • Ruam menyebar cepat ke seluruh tubuh
  • Muncul lepuhan berisi cairan atau nanah
  • Bayi tampak rewel, demam, atau tidak mau menyusu
  • Ada tanda infeksi seperti bengkak, bau tidak sedap, atau kulit mengelupas

Dokter akan melakukan diagnosis ruam kulit bayi untuk menentukan penyebab pastinya dan memberikan pengobatan yang sesuai.

Bintik merah pada kulit bayi memang umum terjadi, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Namun, dengan perawatan yang tepat dan pemilihan produk yang aman untuk kulit sensitif bayi, Moms bisa membantu mencegah iritasi serta menjaga kulit si Kecil tetap sehat dan lembut.

Ingatlah bahwa kulit bayi membutuhkan perhatian khusus. Selalu jaga kebersihannya, hindari kelembapan berlebih, dan pilih popok yang lembut, tipis, serta anti gumpal seperti MAKUKU Skin Joy dengan teknologi SAP Thin Core dan ekstrak Aloe Vera serta Vitamin E untuk menjaga kulit bayi tetap kering, nyaman, dan bebas ruam.

Referensi

  1. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). “Masalah Kulit pada Bayi dan Penanganannya.” 2023.
  2. Kementerian Kesehatan RI. “Perawatan Kulit Bayi Baru Lahir di Iklim Tropis.” 2022.
  3. Mayo Clinic. “Heat Rash in Infants and Children.” 2024.
  4. American Academy of Dermatology. “Diaper Rash: Symptoms and Treatment.” 2023.
  5. WebMD. “Baby Skin Rash: Causes, Treatments, and Prevention.” 2024.
Bagikan di media sosial:
Customer Care MAKUKU