Pengertian Stunting: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya

Pengertian Stunting: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya

written by : MAKUKU - 24 Okt 2023

Viewed : 41 times  Read duration : Page Views : 490 times

Pertumbuhan anak bisa dilihat dari berat badan dan tingginya. Normalnya, kedua faktor ini berkembang bersamaan seiring bertambahnya usia anak. Jika tidak, maka akan menimbulkan masalah kesehatan, salah satunya adalah stunting.

Stunting pada anak harus menjadi perhatian dan diwaspadai oleh orang tua. stunting bisa menjadi pertanda si kecil kurang mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang selama masa pertumbuhannya. Jika dibiarkan akan memiliki dampak yang lebih panjang, mulai dari terhambatnya pertumbuhan fisik, berkurangnya daya tahan tubuh hingga terganggunya perkembangan otak anak. Dalam artikel ini kita akan membahas lebih dalam tentang pengertian stunting, apa saja penyebabnya, bagaimana gejala stunting serta cara pencegahan yang bisa moms and dads lakukan.

Pengertian stunting

Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan fisik dan perkembangan anak yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang memadai dan seimbang dalam jangka waktu yang panjang. Stunting dapat terjadi pada anak-anak dalam usia 0 hingga 5 tahun, yang merupakan periode kritis pertumbuhan dan perkembangan.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), stunting adalah kondisi ketika panjang badan anak lebih pendek dari panjang badan normal yang seharusnya sesuai dengan usianya. Kondisi ini seringkali dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang tidak memadai dan kurangnya akses ke makanan bergizi.

Sementara itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stunting adalah ketika tinggi badan anak di bawah dua standar deviasi dari tinggi badan rata-rata yang seharusnya sesuai dengan usianya. WHO juga menekankan bahwa stunting adalah indikator utama malnutrisi kronis pada anak, dan ini dapat memiliki dampak serius pada perkembangan fisik dan mental anak, termasuk kemampuan kognitif dan produktivitas di masa depan.

Stunting merupakan masalah kesehatan global yang mempengaruhi banyak negara, terutama di wilayah dengan tingkat gizi yang rendah dan akses yang terbatas terhadap makanan berkualitas. Penyebab stunting melibatkan faktor-faktor kompleks, termasuk gizi buruk, sanitasi yang buruk, akses terbatas terhadap layanan kesehatan, dan faktor-faktor sosial dan ekonomi.

Penyebab Stunting pada Anak

Stunting adalah hasil dari berbagai faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik anak. Beberapa penyebab stunting meliputi:

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dapat meningkatkan risiko stunting pada anak, tetapi BBLR sendiri bukan penyebab langsung stunting. BBLR adalah kondisi ketika bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram (2,5 kilogram) atau 5,5 pound. BBLR adalah faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan anak mengalami stunting karena bayi yang lahir dengan berat rendah sering kali memulai hidupnya dengan pertumbuhan yang kurang optimal.

Kurangnya Asupan Gizi Ibu Selama Kehamilan

kurangnya asupan gizi selama masa kehamilan adalah salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan stunting pada anak.  Ketidakcukupan gizi selama kehamilan dapat memiliki dampak jangka panjang pada pertumbuhan fisik dan kognitif anak yang lahir. Sehingga dapat mengakibatkan bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan potensi pertumbuhan yang terhambat. Kurangnya asupan gizi yang mencukupi, terutama protein, energi, zat besi, kalsium, vitamin, dan mineral yang penting untuk pertumbuhan anak.

Kebutuhan Gizi Anak yang Tidak Tercukupi

Kebutuhan gizi anak yang tidak tercukupi adalah salah satu penyebab umum stunting pada anak. Kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama selama dua tahun pertama kehidupan (1.000 hari pertama) yang merupakan periode kritis dalam perkembangan fisik dan kognitif anak.

Pola Makan Tidak Seimbang

Pola makan yang tidak memadai dalam hal nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak dapat menghambat pertumbuhan fisik dan kognitif mereka. Untuk mencegah stunting yang disebabkan oleh pola makan yang tidak seimbang, penting untuk memberikan makanan yang kaya nutrisi kepada anak, termasuk sumber protein yang baik, buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan produk susu. Pemberian ASI yang eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan anak juga sangat penting, karena ASI mengandung nutrisi yang optimal untuk pertumbuhan bayi.

Perawatan yang Tidak Memadai Usai Melahirkan

Perawatan yang tidak memadai usai melahirkan atau kurangnya perawatan pasca persalinan dapat berkontribusi pada stunting pada anak, meskipun pengaruhnya mungkin tidak langsung atau lebih terkait dengan kesejahteraan ibu. Perawatan pasca persalinan yang baik penting untuk pemulihan ibu dan memberikan dampak positif pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

 Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua dapat memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Pola asuh yang tidak memadai atau tidak mendukung perkembangan anak secara optimal dapat berkontribusi pada stunting. Penting untuk menyadari peran penting orang tua dalam perkembangan anak dan memberikan dukungan yang memadai, baik dalam hal perawatan fisik, emosional, maupun pendidikan. Edukasi orang tua tentang gizi yang baik, stimulasi awal anak, dan praktik perawatan yang sehat dapat membantu mencegah stunting dan mendukung perkembangan anak yang optimal.

Infeksi Berulang

Infeksi berulang pada anak-anak dapat menjadi salah satu penyebab stunting. Infeksi yang sering dan berulang dapat mengganggu asupan makanan, penyerapan nutrisi, dan penggunaan nutrisi dalam tubuh anak, yang akhirnya dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik mereka. Beberapa infeksi yang dapat berkontribusi pada stunting meliputi infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran pencernaan, infeksi parasit, dan infeksi kulit. Infeksi berulang, terutama jika tidak ditangani dengan baik, dapat mengakibatkan kekurangan gizi dan mengurangi daya tahan tubuh anak. Kombinasi dari infeksi yang sering, kurangnya asupan makanan yang cukup, dan akses terbatas ke air bersih dan sanitasi yang baik dapat menciptakan kondisi yang mendukung stunting.

Sanitasi yang Kurang Baik

Sanitasi yang kurang baik adalah salah satu penyebab stunting pada anak. Kebersihan dan sanitasi yang buruk dapat menyebabkan penyebaran penyakit dan infeksi, yang pada gilirannya dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Jadi, jangan lengah untuk menjaga kebersihan air minum si kecil, kebersihan toilet, lingkungan, akses air bersih dan penanganan sampah yang baik.

Gejala Stunting Pada Anak

Stunting adalah kondisi pertumbuhan yang terhambat pada anak-anak akibat kekurangan gizi dan asupan nutrisi yang tidak memadai selama periode pertumbuhan. Beberapa gejala stunting yang mungkin terlihat pada anak-anak meliputi:

Pertumbuhan Melambat

Pertumbuhan yang melambat adalah salah satu gejala utama dari stunting. Pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan normal untuk usianya adalah ciri khas stunting. Anak-anak dengan stunting mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisik, seperti kemampuan berjalan, berlari, atau bermain. Kemampuan motorik mereka mungkin terbatas.

Tanda-tanda Pubertas Terlambat

Pubertas terlambat adalah kondisi ketika perkembangan fisik dan seksual anak atau remaja tertunda dibandingkan dengan perkembangan yang diharapkan untuk usia mereka. Pubertas terlambat bisa menjadi salah satu dampak dari stunting, meskipun tidak selalu begitu. Meskipun pubertas terlambat dapat menjadi gejala stunting, tidak semua kasus stunting akan mengakibatkan pubertas terlambat.

Pemalu

Pemalu atau perilaku pemalu pada anak tidak selalu merupakan gejala stunting, meskipun stunting dapat berdampak pada perkembangan emosional dan sosial anak. Pemalu adalah ciri kepribadian yang dapat muncul pada anak-anak dengan berbagai latar belakang dan tingkat pertumbuhan. Namun, dalam beberapa kasus, anak yang mengalami stunting mungkin mengalami dampak pada perkembangan sosial dan emosional mereka, yang dapat termasuk perilaku pemalu.

Tubuh pendek

Anak-anak yang mengalami stunting umumnya memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak-anak sebaya mereka. Perbedaan ini biasanya terlihat pada tingkat tertentu, terutama saat anak memasuki masa pertumbuhan.

Wajah terlihat muda

Memiliki wajah yang awet muda merupakan salah satu tanda stunting. Apabila si kecil terlihat jauh lebih muda dibandingkan usianya, bisa jadi si kecil mengalami gangguan nutrisi yang berujung pada stunting. Stunting umumnya mempengaruhi perkembangan fisik dan tingkat pertumbuhan anak, namun tidak jarang juga mempengaruhi penampilan wajah anak.

Memori buruk dan kurang pandai belajar

Gejala seperti memori buruk dan kesulitan dalam belajar mungkin dapat muncul pada anak yang mengalami stunting, tetapi ini bisa menjadi gejala lebih lanjut yang terkait dengan dampak stunting pada perkembangan kognitif dan mental. Stunting adalah kondisi pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi dan asupan nutrisi yang tidak memadai selama periode pertumbuhan anak.

Cara mencegah stunting pada Anak

Mencegah stunting merupakan langkah penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak dengan optimal. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah stunting:

Periksakan Kehamilan Secara Rutin

Pemeriksaan kehamilan yang rutin memungkinkan dokter atau bidan untuk memantau perkembangan janin, termasuk pertumbuhan janin. Dengan memantau pertumbuhan janin, dokter dapat mengidentifikasi masalah potensial atau keterlambatan pertumbuhan janin yang memerlukan perhatian lebih lanjut. Pemeriksaan prenatal memungkinkan dokter memberikan saran tentang asupan nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi selama kehamilan.

Memeriksa Pertumbuhan dan Perkembangan Si Kecil

Jadwalkan kunjungan rutin ke dokter anak untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak moms. Dokter akan mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak serta membandingkannya dengan kurva pertumbuhan yang sesuai untuk usia dan jenis kelamin anak. Selama kunjungan ke dokter, perhatikan hasil pengukuran pertumbuhan anak. Ini termasuk melihat apakah anak tumbuh sesuai dengan perkembangan fisik yang diharapkan untuk usianya.

Pemberian Asupan Nutrisi yang Cukup

Pemberian asupan nutrisi yang cukup, terutama selama masa kehamilan dan pada tahun-tahun pertama kehidupan anak, adalah salah satu langkah paling efektif dalam mencegah stunting. Pastikan anak mendapatkan ASI eksklusif atau susu formula untuk menunjang pertumbuhan anak. Mendapatkan MPASI seimbang, vitamin dan mineral tambahan dan perhatikan pola makan si kecil ya moms.

Pemberian Imunisasi

Meskipun imunisasi tidak secara langsung mencegah stunting (kondisi pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi), mereka berperan dalam menjaga kesehatan anak dan mencegah penyakit yang dapat merusak pertumbuhan dan perkembangan mereka. Imunisasi membantu melindungi anak dari penyakit infeksi, meningkatkan kesehatan, mencegah komplikasi serius, meningkatkan kualitas hidup serta pencegahan penyebaran penyakit.

Kesimpulan

Stunting pada anak adalah masalah serius karena dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik dan kognitif anak. Setelah mengetahui penyebab, dampak dan cara mencegahnya, moms and dads dapat memberikan yang terbaik untuk si kecil mulai dari kandungan hingga 1000 hari kehidupannya.

Selain itu, moms dan dads juga wajib memastikan kenyamanan pada si kecil. Misalnya si kecil menggunakan popok yang tepat, nyaman dan sesuai dengan kebutuhan. Salah satu popok yang menjawab segala kebutuhan bayi moms adalah MAKUKU Dry Care. MAKUKU Dry Care memiliki keunggulan sebagai berikut:

Permukaan MAKUKU Dry Care diciptakan selembut awan untuk kulit halus si kecil.

Memiliki daya serap yang tinggi sehingga mampu menyerap dengan cepat siang dan malam hari dan kering sepanjang hari.

MAKUKU Dry Care dilengkapi dengan 3 sirkulasi udara untuk mengurangi rasa gerah saat memakai popok sehingga menjaga kelembaban kulit.

Desain pinggang dibuat lebih elastis mengikuti bentuk tubuh si kecil.

Daya tampung MAKUKU Dry Care sebesar 400 ml.

MAKUKU Dry Care memiliki jenis popok perekat untuk bayi baru lahir dengan ukuran NB-S diperuntukkan berat badan bayi sekitar 2-8 kg dan popok celana mulai dari ukuran M, L, XL dan XXL untuk berat badan mulai dari 6-25 kg. Harga popok bayi MAKUKU Dry Care mulai dari 50 ribuan dan sudah bisa dibeli secara offline dan online. (Aq/MKK)

STUNTING

Komen


250

READ ANOTHER POPULAR ARTICLE

Lihat semua >
HARUS BACA
10 Tanda Tanda Hamil yang Umumnya Sering Terjadi

Gejala umum yang biasa dirasakan wanita hamil adalah mual, muntah, dan sensitif terhadap bau tertentu. Simak 10 tanda tanda hamil yang sering terjadi

MAKUKU
2024-03-13 12:30:54
0 Comment
HARUS BACA
10 Cara agar Bayi Pipis Lancar, Ketahui Penyebabnya

Memastikan bahwa bayi pipis dengan lancar sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan mereka. Simak 5 cara agar bayi pipis lancar di artikel ini.

MAKUKU
2024-09-06 13:52:40
0 Comment

READ ANOTHER LATEST ARTICLE

Lihat semua >
HARUS BACA
8 Buah Tinggi Serat yang Baik untuk Anak

Bosan dengan buah yang itu-itu saja? Coba 8 buah tinggi serat ini, bantu pencernaan anak lancar dan nutrisi lengkap untuk tumbuh kembang si kecil

MAKUKU
2024-10-04 10:04:59
0 Comment
HARUS BACA
Kenali Gejala dan Cara Cegah ISK pada Anak Sejak Dini

Anak sering ngompol atau rewel saat pipis? Waspada! Ini dia gejala ISK pada anak yang perlu Bunda ketahui. Cegah sebelum terlambat!

MAKUKU
2024-10-03 10:26:01
0 Comment