
Kulit
bayi yang lembut dan halus adalah salah satu hal yang paling disukai setiap
orang tua. Namun, kondisi ini tidak selalu bertahan sempurna. Banyak Moms yang
mendapati kulit si Kecil tampak kasar, mengelupas, bahkan terlihat seperti
bersisik. Ini adalah tanda bahwa kulit bayi sedang mengalami kekeringan,
kondisi yang umum tapi tetap perlu penanganan serius.
Menurut
studi Pediatric Dermatology oleh Stamatas et al. (2011), kulit bayi
memiliki lapisan epidermis yang jauh lebih tipis daripada orang dewasa dan
lebih cepat kehilangan air. Ini sebabnya kulit bayi mudah kering, terutama bila
tidak dirawat dengan baik.
Nah Moms,
agar bisa mengatasi dan mencegah kulit bayi kering dengan tepat, yuk simak
penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Ciri-Ciri Kulit Kering pada Bayi
Kulit
kering pada bayi bisa muncul dalam berbagai bentuk. Mengenali gejalanya sejak
awal akan membantu Moms menangani masalah ini sebelum berkembang lebih jauh.
Beberapa
ciri kulit kering pada bayi meliputi:
- Kulit tampak bersisik atau
mengelupas,
terutama di area wajah, kaki, tangan, dan perut.
- Permukaan kulit terasa kasar saat disentuh.
- Kemerahan ringan di area tertentu, bisa
disertai rasa gatal atau tidak nyaman.
- Retakan halus atau kulit pecah-pecah, terutama pada telapak kaki
atau lipatan kulit.
- Kulit terlihat kusam dan tidak secerah biasanya.
Menurut
American Academy of Pediatrics (2021), kulit bayi memang mudah kering, terutama
saat cuaca dingin, udara kering (terutama dari AC), atau bila terlalu sering
dimandikan.
Cara Mengatasi Kulit Bayi Kering
1. Mandikan Bayi dengan Air Hangat dan Waktu
Singkat
Sebaiknya
Moms memandikan bayi maksimal 1 kali sehari, selama 5-10 menit saja, dengan air
hangat—not air panas. Menurut Mayo Clinic (2023), mandi dengan air terlalu
panas dapat merusak lapisan pelindung kulit dan menyebabkan iritasi.
Setelah
mandi, segera keringkan dengan handuk lembut dan tepuk-tepuk kulit, jangan
digosok.
2. Gunakan Sabun Khusus Bayi Tanpa Pewangi
Pilih sabun
yang khusus diformulasikan untuk kulit bayi, bebas pewangi, alkohol, dan
deterjen keras. Kandungan kimia yang berlebihan bisa membuat kulit bayi makin
kering dan memperburuk iritasi yang sudah ada.
3. Oleskan Pelembap Setelah Mandi
Langkah penting
setelah mandi adalah mengunci kelembapan kulit bayi. Blume-Peytavi et al.
(2012) menyebutkan bahwa pelembap sebaiknya dioleskan dalam waktu 5 menit
setelah mandi, saat kulit masih sedikit lembap. Ini membantu menjaga kandungan
air tetap di dalam kulit.
Gunakan
pelembap berbahan lembut seperti petrolatum, gliserin, atau ceramide.
4. Gunakan Popok yang Ramah Kulit dan Menyerap
Maksimal
Popok
memainkan peran besar dalam menjaga kelembapan kulit bayi. Popok yang terlalu
tebal atau tidak menyerap cairan dengan baik bisa memicu ruam, iritasi, bahkan
membuat kulit makin kering.
Untuk
itu, Moms bisa mempertimbangkan menggunakan MAKUKU Slim, yang dirancang
khusus untuk melindungi kulit bayi yang sensitif.
Keunggulan MAKUKU Slim:
- SAP Thin Core Technology: Mampu menyerap cairan
dalam jumlah besar, namun tetap tipis, memberikan sensasi senyaman tanpa
popok.
- Struktur 3D Selembut Sutra: Mengurangi kontak langsung
dengan kulit, membantu menghindari gesekan dan ruam.
- Desain tipis dan fleksibel: Memberikan kenyamanan maksimal
dan mengurangi risiko iritasi.
Dengan
MAKUKU Slim, Moms tak perlu khawatir kulit bayi menjadi lembap berlebihan atau
teriritasi oleh gesekan popok.
5. Hindari Produk Beralkohol dan Pewangi Kuat
Produk
bayi seperti lotion, minyak, atau tisu basah sebaiknya bebas alkohol dan
pewangi buatan. Menurut penelitian dalam Clinical Pediatric Dermatology,
bahan-bahan tersebut dapat mengganggu keseimbangan pH kulit bayi.
Tips Mencegah Kulit Kering pada Bayi
1. Gunakan Humidifier di Ruangan Bayi
Udara kering,
terutama dari penggunaan AC, bisa menyebabkan kulit bayi cepat kehilangan
kelembapannya. Menggunakan humidifier dapat membantu menjaga kelembapan alami
udara, sehingga kulit bayi tidak mudah kering (Blume-Peytavi et al., 2012).
2. Pilih Pakaian dari Katun Lembut
Baju
berbahan katun lebih lembut dan breathable. Hindari pakaian dari bahan sintetis
atau wol yang bisa membuat kulit iritasi dan memperparah kekeringan.
3. Cuci Pakaian dengan Deterjen Khusus Bayi
Gunakan
deterjen tanpa pewangi dan pewarna buatan, khusus untuk pakaian bayi. Bilas
pakaian hingga benar-benar bersih agar tidak ada sisa bahan kimia yang bisa
menempel di kulit si Kecil.
4. Cukupi Asupan Cairan (Jika Sudah MPASI)
Untuk
bayi yang sudah mulai MPASI, pastikan Moms memberikan cukup air putih sesuai
usia. Kekurangan cairan bisa menyebabkan dehidrasi ringan, yang berdampak
langsung pada kelembapan kulit.
5. Lindungi Kulit dari Sinar Matahari Langsung
Sinar
matahari berlebih juga bisa menyebabkan kulit bayi kering dan menggelap. Bila
keluar rumah, kenakan topi atau pakaian panjang berbahan tipis dan lembut untuk
perlindungan ekstra.
Kulit
bayi memang lebih halus, tapi juga lebih rentan terhadap kekeringan dan
iritasi. Dengan mengenali ciri-ciri kulit kering dan memahami cara
penanganannya, Moms bisa membantu menjaga kulit si Kecil tetap sehat, lembap,
dan nyaman.
Jangan
lupa, pemilihan produk perawatan yang tepat juga sangat penting. Gunakan sabun
dan pelembap yang ramah kulit bayi, serta popok berkualitas seperti MAKUKU Slim
yang dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal dan mencegah ruam serta
iritasi.
Perawatan
kulit bayi bukan sekadar rutinitas, tapi bentuk kasih sayang dan perhatian Moms
terhadap tumbuh kembang si Kecil. Yuk, mulai rawat kulit bayi dengan lebih
bijak dari sekarang!