Beranda | Artikel | Infant | Kulit Bayi Kering: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kulit Bayi Kering: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Infant
11/06/2025
Penulis: Makuku
Reviewer: Chief Editor
Kulit Bayi Kering: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kulit bayi yang lembut dan halus adalah salah satu hal yang paling disukai setiap orang tua. Namun, kondisi ini tidak selalu bertahan sempurna. Banyak Moms yang mendapati kulit si Kecil tampak kasar, mengelupas, bahkan terlihat seperti bersisik. Ini adalah tanda bahwa kulit bayi sedang mengalami kekeringan, kondisi yang umum tapi tetap perlu penanganan serius.

Menurut studi Pediatric Dermatology oleh Stamatas et al. (2011), kulit bayi memiliki lapisan epidermis yang jauh lebih tipis daripada orang dewasa dan lebih cepat kehilangan air. Ini sebabnya kulit bayi mudah kering, terutama bila tidak dirawat dengan baik.

Nah Moms, agar bisa mengatasi dan mencegah kulit bayi kering dengan tepat, yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Ciri-Ciri Kulit Kering pada Bayi

Kulit kering pada bayi bisa muncul dalam berbagai bentuk. Mengenali gejalanya sejak awal akan membantu Moms menangani masalah ini sebelum berkembang lebih jauh.

Beberapa ciri kulit kering pada bayi meliputi:

  • Kulit tampak bersisik atau mengelupas, terutama di area wajah, kaki, tangan, dan perut.
  • Permukaan kulit terasa kasar saat disentuh.
  • Kemerahan ringan di area tertentu, bisa disertai rasa gatal atau tidak nyaman.
  • Retakan halus atau kulit pecah-pecah, terutama pada telapak kaki atau lipatan kulit.
  • Kulit terlihat kusam dan tidak secerah biasanya.

Menurut American Academy of Pediatrics (2021), kulit bayi memang mudah kering, terutama saat cuaca dingin, udara kering (terutama dari AC), atau bila terlalu sering dimandikan.
Cara Mengatasi Kulit Bayi Kering

1. Mandikan Bayi dengan Air Hangat dan Waktu Singkat

Sebaiknya Moms memandikan bayi maksimal 1 kali sehari, selama 5-10 menit saja, dengan air hangat—not air panas. Menurut Mayo Clinic (2023), mandi dengan air terlalu panas dapat merusak lapisan pelindung kulit dan menyebabkan iritasi.

Setelah mandi, segera keringkan dengan handuk lembut dan tepuk-tepuk kulit, jangan digosok.

2. Gunakan Sabun Khusus Bayi Tanpa Pewangi

Pilih sabun yang khusus diformulasikan untuk kulit bayi, bebas pewangi, alkohol, dan deterjen keras. Kandungan kimia yang berlebihan bisa membuat kulit bayi makin kering dan memperburuk iritasi yang sudah ada.

3. Oleskan Pelembap Setelah Mandi

Langkah penting setelah mandi adalah mengunci kelembapan kulit bayi. Blume-Peytavi et al. (2012) menyebutkan bahwa pelembap sebaiknya dioleskan dalam waktu 5 menit setelah mandi, saat kulit masih sedikit lembap. Ini membantu menjaga kandungan air tetap di dalam kulit.

Gunakan pelembap berbahan lembut seperti petrolatum, gliserin, atau ceramide.

4. Gunakan Popok yang Ramah Kulit dan Menyerap Maksimal

Popok memainkan peran besar dalam menjaga kelembapan kulit bayi. Popok yang terlalu tebal atau tidak menyerap cairan dengan baik bisa memicu ruam, iritasi, bahkan membuat kulit makin kering.

Untuk itu, Moms bisa mempertimbangkan menggunakan MAKUKU Slim, yang dirancang khusus untuk melindungi kulit bayi yang sensitif.

Keunggulan MAKUKU Slim:

  • SAP Thin Core Technology: Mampu menyerap cairan dalam jumlah besar, namun tetap tipis, memberikan sensasi senyaman tanpa popok.
  • Struktur 3D Selembut Sutra: Mengurangi kontak langsung dengan kulit, membantu menghindari gesekan dan ruam.
  • Desain tipis dan fleksibel: Memberikan kenyamanan maksimal dan mengurangi risiko iritasi.

Dengan MAKUKU Slim, Moms tak perlu khawatir kulit bayi menjadi lembap berlebihan atau teriritasi oleh gesekan popok.

5. Hindari Produk Beralkohol dan Pewangi Kuat

Produk bayi seperti lotion, minyak, atau tisu basah sebaiknya bebas alkohol dan pewangi buatan. Menurut penelitian dalam Clinical Pediatric Dermatology, bahan-bahan tersebut dapat mengganggu keseimbangan pH kulit bayi.

Tips Mencegah Kulit Kering pada Bayi

1. Gunakan Humidifier di Ruangan Bayi

Udara kering, terutama dari penggunaan AC, bisa menyebabkan kulit bayi cepat kehilangan kelembapannya. Menggunakan humidifier dapat membantu menjaga kelembapan alami udara, sehingga kulit bayi tidak mudah kering (Blume-Peytavi et al., 2012).

2. Pilih Pakaian dari Katun Lembut

Baju berbahan katun lebih lembut dan breathable. Hindari pakaian dari bahan sintetis atau wol yang bisa membuat kulit iritasi dan memperparah kekeringan.

3. Cuci Pakaian dengan Deterjen Khusus Bayi

Gunakan deterjen tanpa pewangi dan pewarna buatan, khusus untuk pakaian bayi. Bilas pakaian hingga benar-benar bersih agar tidak ada sisa bahan kimia yang bisa menempel di kulit si Kecil.

4. Cukupi Asupan Cairan (Jika Sudah MPASI)

Untuk bayi yang sudah mulai MPASI, pastikan Moms memberikan cukup air putih sesuai usia. Kekurangan cairan bisa menyebabkan dehidrasi ringan, yang berdampak langsung pada kelembapan kulit.

5. Lindungi Kulit dari Sinar Matahari Langsung

Sinar matahari berlebih juga bisa menyebabkan kulit bayi kering dan menggelap. Bila keluar rumah, kenakan topi atau pakaian panjang berbahan tipis dan lembut untuk perlindungan ekstra.

Kulit bayi memang lebih halus, tapi juga lebih rentan terhadap kekeringan dan iritasi. Dengan mengenali ciri-ciri kulit kering dan memahami cara penanganannya, Moms bisa membantu menjaga kulit si Kecil tetap sehat, lembap, dan nyaman.

Jangan lupa, pemilihan produk perawatan yang tepat juga sangat penting. Gunakan sabun dan pelembap yang ramah kulit bayi, serta popok berkualitas seperti MAKUKU Slim yang dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal dan mencegah ruam serta iritasi.

Perawatan kulit bayi bukan sekadar rutinitas, tapi bentuk kasih sayang dan perhatian Moms terhadap tumbuh kembang si Kecil. Yuk, mulai rawat kulit bayi dengan lebih bijak dari sekarang!

Bagikan di media sosial: