Kuning merupakan kondisi dimana bilirubin (zat pigmen) yang berlebihan dalam tubuh. Menurut IDAI, penyakit kuning sering ditemukan pada sekitar 60% bayi baru lahir yang sehat karena tubuh mereka belum bisa membuang bilirubin dengan sempurna. Kuning pada bayi baru lahir akan menghilang maksimal 14 hari atau lebih setelah lahir. Tergantung pada kondisi masing-masing bayi. Meski begitu, orang tua wajib mengetahui ciri-ciri bayi kuning berbahaya.
Tingkat Bilirubin yang Normal Pada Bayi
Bilirubin adalah pigmen kuning yang dihasilkan oleh pemecahan sel darah merah di dalam tubuh. Pada bayi, terutama bayi baru lahir, kadar bilirubin sering menjadi perhatian karena bisa menyebabkan penyakit kuning (jaundice). Kadar bilirubin pada bayi biasanya diukur dalam milligrams per deciliter (mg/dL). Kadar bilirubin yang normal pada bayi baru lahir adalah dibawah 5,2 mg/dL. Sedangkan lebih dari 5 mg/dL disebut dengan hiperbilirubinemia.
Melansir dari laman IDAI, Hiperbilirubinemia umumnya normal, hanya 10% yang berpotensi menjadi patologis (ensefalopati bilirubin).Berikut adalah kisaran kadar bilirubin pada bayi baru lahir yang memerlukan penanganan medis:
- Bayi usia kurang dari 1 hari: > 10 mg/dL
- Bayi usia 1-2 hari: > 15 mg/dL
- Bayi usia 2-3 hari: 18 mg/dL
- Bayi usia lebih dari 3 hari: > 20 mg/dL
Setelah hari kelima, kadar bilirubin biasanya mulai menurun. Namun, penting untuk dicatat bahwa setiap bayi memiliki kadar bilirubin yang berbeda-beda, dan faktor-faktor seperti prematuritas, metode persalinan, dan riwayat kesehatan keluarga dapat mempengaruhi kadar bilirubin.
Penyebab Peningkatan Bilirubin
Beberapa faktor penyebab peningkatan kadar bilirubin pada bayi baru lahir antara lain:
- Prematuritas: Bayi yang lahir prematur memiliki hati yang kurang matang sehingga kurang efisien dalam memproses bilirubin.
- Golongan Darah: Perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi dapat menyebabkan pemecahan sel darah merah yang lebih cepat.
- Menyusui: Bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI dapat mengalami peningkatan bilirubin karena dehidrasi atau asupan kalori yang rendah.
7 Ciri-Ciri bayi Kuning yang Berbahaya
Penyakit kuning pada bayi baru lahir adalah kondisi umum yang biasanya tidak berbahaya. Namun, ada beberapa tanda yang harus diwaspadai orang tua karena bisa mengindikasikan bahwa kadar bilirubin bayi terlalu tinggi dan memerlukan intervensi medis. Berikut adalah tujuh tanda bayi kuning yang berbahaya dan harus diwaspadai:
1. Kuning yang Muncul dalam 24 Jam Pertama
Jika kulit dan mata bayi mulai menguning dalam 24 jam pertama setelah lahir, ini bisa menjadi tanda masalah serius karena kadar bilirubin biasanya tidak meningkat dengan cepat pada periode ini. Segera konsultasikan dengan dokter.
2. Kuning yang Menyebar ke Seluruh Tubuh
Pada umumnya, penyakit kuning dimulai dari wajah dan menyebar ke tubuh bagian bawah. Jika kuning mencapai paha atau kaki dan menyebar ke seluruh tubuh, ini menunjukkan kadar bilirubin yang sangat tinggi dan memerlukan perhatian medis segera.
3. Perubahan Warna Kulit yang Cepat
Jika warna kulit bayi yang kuning menjadi lebih intens atau menyebar dengan cepat dalam beberapa jam, ini adalah tanda yang mengkhawatirkan dan memerlukan penilaian medis segera.
4. Lesu atau Sulit Dibangunkan
Bayi yang terlalu mengantuk atau sulit dibangunkan mungkin memiliki kadar bilirubin yang tinggi. Lesu atau kelelahan berlebihan bisa menjadi tanda bahwa bilirubin telah memengaruhi sistem saraf pusat.
5. Tidak Mau Menyusu atau Minum
Bayi yang menolak menyusu ASI atau minum susu formula mungkin mengalami peningkatan kadar bilirubin. Menyusu yang kurang dapat memperparah kondisi kuning karena bilirubin tidak dikeluarkan melalui tinja.
6. Tangisan Melengking atau Rewel Berlebihan
Tangisan melengking, rewel yang tidak biasa, atau tanda-tanda ketidaknyamanan yang ekstrem bisa mengindikasikan masalah bilirubin yang serius, yang mungkin telah memengaruhi sistem saraf bayi.
7. Perubahan dalam Gerakan atau Refleks
Jika bayi menunjukkan tanda-tanda kaku, lemah, atau gerakan yang tidak biasa, ini bisa menjadi indikasi bahwa kadar bilirubin yang tinggi telah mempengaruhi otak. Perubahan refleks juga bisa menjadi tanda yang perlu diwaspadai.
Selain itu, waspada pula dengan kuning yang disertai dengan gejala lainnya seperti kejang dan demam. Serta adanya perubahan pada warna tinja bayi, kuning yang tidak segera hilang dalam waktu dekat dan kadar bilirubin yang tak kunjung menurun lebih dari 14 hari.
Itulah ciri-ciri bayi kuning yang berbahaya yang harus diwaspadai oleh orang tua. Semoga dengan memahami perbedaan kuning yang normal dan tidak normal pada bayi baru lahir dapat membantu moms and dads merawat si kecil agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
Moms and dads juga wajib memberikan kenyamanan untuk bayi baru lahir dengan memberikan popok yang anti gumpal dan tipis seperti MAKUKU SAP Diapers. Selain nyaman, popok MAKUKU dilengkapi fitur canggih yang efektif mengurangi risiko ruam popok. (Aq/MKK)
Komen
250