Mengamati pertumbuhan dan perkembangan sang buah hati selalu jadi momentum yang membahagiakan. Sebagai orang tua, sejak kelahiran sampai pertumbuhan si kecil pastinya membutuhkan perawatan dan perhatian ekstra. Kita perlu memahami cara merawat dan memperlakukan si kecil dengan lembut dan penuh kehati-hatian. Selain perlakuan khusus, Anda tentu juga perlu menyiapkan berbagai perlengkapan dan pakaian bayi yang nyaman dan sesuai dengan usianya.
Salah satu barang yang perlu Anda perhatikan adalah popok bayi. Penggunaan popok bayi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan si kecil. Pada awal kelahiran hingga beberapa minggu awal, popok bayi menjadi barang yang amat penting karena digunakan oleh si kecil sepanjang hari. Maka dari itu, tentunya Anda perlu memilih popok bayi yang tepat. Ketika pertama kali menggunakan popok bayi, tidak menutup kemungkinan si kecil akan mengalami ruang pada kulit.
Ruam kulit akibat penggunaan popok bayi biasanya terjadi di area kulit yang tertutup popok. Biasanya, ruam kulit muncul karena pemakaian popok terlalu lama atau karena bagian dalam popok yang lembab sehingga membuat kulit menjadi iritasi. Ruam popok bisa terlihat dari warna kulit yang menjadi kemerahan, kering, dan nampak seperti melepuh. Ruam kulit biasa terjadi di area paha dan bokong. Ruam popok ini bisa sangat mengganggu si kecil, sebab akan terasa perih jika disentuh atau bergesekan dengan celana dan popok. Oleh sebab itu, Anda perlu mencegah munculnya ruam popok pada bayi.
Apa itu ruam popok?
Ruam popok adalah iritasi dan peradangan pada kulit bayi akibat penggunaan popok. Kondisi ini terjadi karena kulit bayi yang sensitif terpapar urine dan feses dalam lingkungan yang lembap di dalam popok. Gejala ruam popok biasanya berupa kulit kemerahan, terasa hangat, dan mungkin bengkak di area yang tertutup popok, seperti pantat, lipatan paha, dan sekitar alat kelamin.
Penyebab Ruam Popok
Ruam popok bisa dialami oleh anak-anak pada berbagai usia. Secara sederhana, ada beberapa alasan umum mengapa anak mungkin mengalami ruam popok:
- Kulit lembab terlalu lama: Ini bisa terjadi ketika popok tidak segera diganti setelah bayi buang air kecil atau besar. Kulit yang terpapar terlalu lama dengan keringat, urine, atau feses bisa menyebabkan infeksi bakteri.
- Alergi terhadap produk: Beberapa anak mungkin memiliki reaksi alergi terhadap bahan-bahan dalam popok, sabun, sampo, atau produk perawatan lain yang digunakan untuk mereka.
- Popok yang tidak pas: Popok yang terlalu besar atau terlalu kecil bisa membuat gesekan dan kelembaban yang tidak seimbang pada kulit bayi, menyebabkan ruam popok.
- Perubahan dalam makanan: Pergantian jenis makanan, khususnya saat bayi mulai mencoba makanan padat (MPASI), dapat meningkatkan risiko ruam popok.
Cara Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi
Ada beberapa cara mengatasi ruam popok, salah satunya adalah dengan menggunakan popok yang memiliki daya serap tinggi. Ingin tau cara lainnya? Yuk catat beberapa tips berikut ini terkait cara mengatasi ruam popok pada bayi!
1. Gunakan Popok Berdaya Serap Tinggi
Cara pertama yang bisa Anda coba untuk mencegah dan mengatasi ruam popok adalah dengan memilih popok yang memiliki daya serap tinggi. Salah satu penyebab ruam adalah penggunaan popok yang lembab sehingga menimbulkan iritasi pada kulit bayi. Popok yang lembab ini disebabkan karena kurang maksimalnya daya serap popok.
Hal ini membuat urine dan kotoran tidak terserap dengan baik. Ada cara yang bisa Anda coba untuk mengetahui efektivitas daya serap popok. Anda bisa menuangkan air ke dalam popok, kemudian gunakan tisu untuk menyeka permukaan popok. Popok yang bagus harus memiliki daya serap yang baik pada siang atau malam hari.
2. Jangan Gunakan Popok yang Terlalu Ketat
Tips kedua untuk mengatasi ruam popok yaitu gunakanlah ukuran popok yang pas dengan bayi Anda. Dalam memilih popok bayi, Anda perlu menyesuaikan dengan berat badan dan lingkar pinggang si kecil. Menggunakan popok yang terlalu longgar akan membuat si kecil merasa tidak nyaman dan popok tidak akan berfungsi dengan baik. Sebaliknya, menggunakan popok dengan ukuran yang terlalu sempit berpotensi membuat kulit bayi mengalami luka dan iritasi akibat bergesekan dengan permukaan popok.
Kulit bayi yang lembut dan sensitif membutuhkan perhatian ekstra. Selain itu, apabila Anda ingin membeli banyak popok sekaligus, pastikan Anda tidak membeli satu ukuran saja. Sebab, si kecil akan mengalami pertumbuhan sehingga mungkin saja membutuhkan ukuran popok yang lebih besar.
3. Ganti Popok Secara Teratur
Tips selanjutnya yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi ruam pada bayi yaitu gantilah popok secara teratur. Popok yang digunakan tentunya mempunyai masa pakai yang berbeda. Menggunakan popok terlalu lama dan melebihi masa pakainya bisa membuat kulit bayi mengalami ruam. Ruam tersebut bisa menjadi semakin parah jika terkena popok yang kotor akibat pemakaian yang lama.
Oleh karenanya, jika si kecil menggunakan popok sekali pakai, Anda perlu rutin mengecek dan mengganti popok. Kemudian, jika menggunakan popok kain, pastikan Anda sudah mencuci dan membilasnya dengan bersih. Sisa sabun yang menempel di permukaan popok juga bisa menimbulkan iritasi kulit.
4. Pastikan Kulit Bayi Kering dan Bersih
Tips berikutnya untuk mengatasi ruam popok adalah dengan menjaga kulit si kecil tetap kering dan bersih. Ketika kulit bayi mengalami ruam, Anda perlu menyekanya dengan handuk halus secara perlahan. Jangan gunakan kain yang kasar atau tisu basah yang mengandung alkohol atau bahan kimia lain. Pastikan area kulit yang mengalami ruam dalam keadaan kering dan bersih. Disamping itu, sesekali Anda juga bisa memberikan ruang kepada kulit bayi untuk bernapas dengan tidak memakaikan popok sementara waktu.
5. Jika Pup, Ganti Popok Sesegera Mungkin
Tips selanjutnya yang bisa Anda terapkan adalah dengan mengganti popok sesegera mungkin apabila si kecil pup. Meskipun popok yang digunakan mempunyai daya serap yang tinggi, sebaiknya segeralah ganti popok jika si kecil pup. Hal tersebut penting untuk Anda lakukan, jika tidak hal tersebut bisa menyebabkan kulit bayi terkena bakteri sehingga menimbulkan iritasi dan ruam pada kulit.
Setelah mengganti popok, pastikan Anda juga membersihkan atau membasuh kulit bayi dengan air hangat dengan lembut dan perlahan. Jangan lupa untuk mengeringkan kulit bayi dengan handuk atau kain yang halus dan lembut.
6. Gunakan Salep Untuk Ruam
Tips lain yang bisa Anda terapkan apabila kulit si kecil sudah mengalami ruam, yaitu Anda bisa mengoleskan salep atau krim kulit. Anda bisa menggunakan salep yang mengandung zinc untuk melindungi bagian kulit yang ruam dari gesekan celana dan menghindari kontaminasi bakteri. Oleskan salep secara perlahan dan tipis-tipis di permukaan kulit yang mengalami ruam. Anda bisa membeli salep ruam kulit ke apotek atau datang langsung ke dokter untuk berkonsultasi lebih lanjut.
Jenis Ruam Pada Bayi
1. Ruam Popok
Bila Mama menemukan kulit bayi di area penggunaan popok tampak merah dan iritasi, ada kemungkinan Si Kecil mengalami ruam popok. Ruam popok tahap awal biasanya masih berupa kemerahan samar atau titik-titik merah. Namun apabila ruam popok sudah berupa benjolan yang menyebar ke bagian tubuh lain disertai dengan cairan atau kerak berwarna kekuningan, artinya sudah semakin parah dan membutuhkan tindakan ekstra.
Ruam popok pada umumnya muncul akibat gesekan dengan popok yang kurang pas ukurannya ataupun kebersihan popok yang tidak terjaga dan lembap. Lebih jauh lagi, kondisi ini biasanya memiliki pemicu seperti bayi tengah diare atau penggunaan deterjen yang keras. Untuk itu, Mama perlu memastikan pemicu-pemicu ini tidak mengiritasi kulit bayi Mama ya.
2. Eksim
Umumnya, eksim pada bayi dan anak merupakan eksim atopik. Berbagai kondisi seperti kulit sensitif atau alergi, kondisi cuaca, makanan, gigitan serangga, bisa memicu masalah ini. Gejala yang muncul bisa berupa gatal, kering atau pecah-pecah, lenting, berair, penebalan kulit, dan kemerahan. Ruam jenis ini seringkali muncul pada siku, lengan, atau area lipatan kulit seperti belakang lutut. Meski demikian, ruam ini sebenarnya bisa terjadi di mana saja.
Perawatan yang Mama bisa lakukan adalah menghindari sabun dan zat kimia penyebab iritasi lainnya. Misalnya, Mama bisa mulai menggunakan deterjen bayi Mamas’s Choice untuk mencuci baju Si Kecil. Penggunaan krim atau salep khusus ruam juga dapat membantu meredakan gatal-gatal pada eksim atopik.
3. Biduran
Utikaria atau biduran merupakan ruam pada bayi yang muncul karena alergi kulit bayi terhadap zat tertentu, seperti makanan, obat-obatan, gigitan nyamuk, tungau, sengatan lebah, atau suhu ekstrem. Mama bisa mengetahui gejala biduran dari rupanya yang berupa pembengkakan kulit akibat gigitan serangga dengan pusat-pusat berwarna putih. Selain itu, area biduran umumnya terasa panas dan menyengat. Biduran dapat sembuh dalam beberapa hari setelah bayi terhindar dari pencetus alergi, atau dengan bantuan krim ruam khusus bayi.
4. Biang Keringat
Iklim negara tropis menyebabkan bayi harus mengalami cuaca panas yang lembap. Cuaca panas dan lembap plus pakaian bayi yang kerap tertutup, dapat menyebabkan biang keringat pada bayi Mama. Gejalanya antara lain berupa bintik-bintik merah yang gatal, serta pembengkakan ringan pada area kepala, leher, lengan, bahu, atau kaki. Jika hal ini terjadi pada bayi Mama, kondisikan bayi dalam ruangan yang sejuk, mandikan dengan air sejuk, atau pakaikan baju yang tipis dan tidak berlapis-lapis.
5. Jerawat Bayi
Pernah menemukan jerawat pada bayi Mama? Jerawat bayi berbeda dengan jerawat orang dewasa, yang memiliki nama lain yaitu jerawat neonatal. Jerawat yang muncul dalam ciri permukaan kulit memerah dengan beberapa benjolan kecil berwarna merah atau putih ini terjadi pada sekitar 20 persen bayi yang baru lahir. Menurut penelitian, penyebab jerawat bayi yang paling memungkinkan adalah jamur, bukan karena kelenjar minyak atau sebum yang tersumbat. Jerawat bayi merupakan kasus umum dan bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan.
Itulah beberapa tips ampuh mengatasi ruam popok pada bayi. Pastikan Anda sudah memilih popok dengan ukuran yang sesuai, mengganti popok secara rutin, dan menjaga kulit bayi tetap kering dan bersih. Untuk mencegah munculnya ruam kulit, Anda perlu memilih popok yang lembut dan mempunyai daya serap yang tinggi. Anda bisa memilih popok bayi MAKUKU SAP Diapers. Popok bayi yang satu ini menggunakan bahan yang anti gumpal, super tipis, kemampuan penyerapan yang cepat dengan daya tampung maksimal, memiliki struktur 3D, dan sirkulasi udara yang baik untuk kenyamanan si kecil. Selain itu, MAKUKU SAP Diapers memiliki stabilitas yang baik dalam menyerap cairan serta tidak ada osmosis baik. MAKUKU SAP Diaper sangat cocok digunakan oleh bayi karena bisa memberikan kenyamanan dan fungsi yang maksimal untuk si kecil.
Komen
250