Frekuensi buang air kecil atau pipis pada anak tentu berbeda dengan orang dewasa. Biasanya anak-anak atau bayi akan kencing lebih sering minimal 6 kali sehari. Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan anak tidak buang air kecil seharian.
Para ahli mengatakan bahwa si kecil yang tidak buang air kecil di siang hari selama 6-8 jam harus diwaspadai. Berikut ini kita akan membahas apa saja penyebab anak tidak buang air kecil yang harus diperhatikan oleh orang tua.
Penyebab Bayi Jarang Pipis
Bayi yang jarang pipis bisa menunjukkan adanya berbagai masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Beberapa penyebab umumnya termasuk:
1. Dehidrasi
Dehidrasi bisa terjadi kepada siapapun, baik orang dewasa, anak-anak hingga bayi. Dehidrasi menjadi salah satu penyebab umum bayi jarang pipis seharian, apalagi pada bayi berusia di bawah 6 bulan. Dehidrasi juga juga bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya, misalnya demam, diare, atau muntah berlebihan.
Bayi yang jarang pipis adalah tanda si kecil mengalami dehidrasi yang bisa diketahui melalui pergantian popok yang berkurang. Selain itu, juga bisa dilihat dari gejala lainya seperti mudah mengantuk, tidur lebih lama dari biasanya, menangis tanpa air mata, mata cekung, malas beraktivitas hingga kondisi kulit, mulut dan lidah yang kering.
2. Infeksi saluran kemih (ISK)
Normalnya, urine yang dihasilkan oleh ginjal akan melewati saluran kemih terlebih dahulu sampai akhirnya dibuang keluar melalui uretra. Namun, jika ada masalah kesehatan seperti penyumbatan hingga infeksi bisa mengganggu frekuensi pipis serta memengaruhi volume atau jumlah urine bayi. Infeksi saluran kemih juga bisa membuat bayi merasa tidak nyaman saat buang air kecil dan menyebabkan mereka menahan pipis.
Jika penyebab bayi jarang pipis karena adanya ISK, maka keluhan tersebut bisa disertai dengan gejala lainnya. Meliputi demam, urine kental berwarna gelap, urine memiliki bau tidak sedap, anyang-anyangan (sering pipis tapi jumlah yang dikeluarkan sedikit-sedikit) hingga rewel.
3. Penyakit ginjal
Seperti dikatakan sebelumnya, ginjal berperan penting dalam menyaring dan membuang zat sisa melalui urine. Saat ginjal mengalami masalah, maka dapat membuat produksi urine menurun dan bayi akan jarang pipis. Adapun penyebab penyakit ginjal pada bayi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya infeksi, cedera dan faktor genetik.
Bila moms mendapati si kecil yang jarang pipis seharian bisa padahal minumnya cukup, perhatikan tubuh si kecil dengan seksama. Apakah hal tersebut disertai dengan munculnya bengkak dan kulit yang berwarna pucat. Jika hal tersebut terjadi, jangan ragu untuk memeriksakan ke dokter.
4. Demam atau cuaca panas
Penyebab bayi jarang pipis lainnya adalah demam atau cuaca panas. Bayi yang mengalami peningkatan suhu tubuh akibat demam ataupun cuaca yang membuat keringatan akan memberikan sinyal ke otak untuk menahan cairan tubuh. Sehingga hal ini dapat mengurangi urine yang keluar.
5. Kompresi saraf
Anak yang jarang buang air kecil dapat mengindikasikan kontrol kandung kemih. Gangguan pada saraf yang mengontrol kandung kemih dapat mempengaruhi kemampuan bayi untuk merasakan kebutuhan untuk buang air kecil. Beberapa penelitian menyebutkan anak dapat mengatur kandung kemih sepenuhnya saat mereka berusia 18 bulan, tetapi ada pula yang memiliki keterampilan ini hingga usia 4 tahun ke atas.
inilah deretan penyebab anak tidak buang air kecil seharian. Jika moms and dads melihat beberapa gejala diatas, segera periksakan kondisi si kecil ke dokter ya agar mendapatkan perawatan dan penanganan yang tepat. (Aq/MKK)
Komen
250