Kenali Ciri-Ciri Anak Hiperaktif yang Perlu Diperhatikan

Pelajari ciri-ciri anak hiperaktif untuk membantu orang tua dan orang terdekat memberikan dukungan yang tepat

written by : MAKUKU - 17 Mei 2024

Viewed : 255 times  Read duration : Page Views : 749 times

Sebagai orang tua, tentu kita ingin memberikan yang terbaik bagi buah hati. Melihat mereka tumbuh dan berkembang dengan sehat dan optimal menjadi dambaan. Namun, di tengah perjalanan membesarkan anak, terkadang ada hal-hal yang membuat kita khawatir. Salah satunya adalah ketika Si Kecil menunjukkan tanda-tanda hiperaktif.

Apa itu anak hiperaktif?

Anak hiperaktif, atau yang dikenal dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), adalah kondisi neurologis yang ditandai dengan hiperaktivitas, impulsivitas, dan kesulitan fokus. Anak dengan ADHD umumnya memiliki energi yang berlebihan dan sulit untuk diam dan tenang. Mereka juga mudah terdistraksi dan sering kali bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya.

Penyebab Anak Hiperaktif?

Penyebab pasti dari hiperaktivitas pada anak belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor yang diduga berperan dalam kondisi ini antara lain:

  1. Faktor Genetik: Penelitian menunjukkan bahwa ADHD lebih sering terjadi pada anak-anak yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan ADHD.
  2. Faktor Neurologis: Perbedaan struktur dan fungsi otak pada anak hiperaktif juga diduga menjadi salah satu penyebabnya.
  3. Faktor Lingkungan: Faktor lingkungan seperti paparan asap rokok saat hamil atau paparan zat berbahaya lainnya saat bayi, juga dapat meningkatkan risiko hiperaktivitas pada anak.

Ciri-Ciri Anak Hiperaktif

Berikut beberapa ciri-ciri anak hiperaktif yang perlu Moms perhatikan:

1. Sulit diam dan fokus

Anak hiperaktif cenderung sulit untuk duduk diam dan fokus pada satu aktivitas dalam waktu lama. Mereka mudah terdistraksi oleh hal-hal di sekitar mereka dan sering berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.

2. Berbicara berlebihan

Anak hiperaktif mungkin berbicara lebih banyak dan lebih cepat daripada anak lain seusianya. Mereka mungkin sering menyela pembicaraan orang lain dan sulit untuk mendengarkan instruksi.

3. Bermain kasar

Saat bermain, anak hiperaktif mungkin cenderung bermain lebih kasar dan impulsif dibandingkan anak lain. Mereka mungkin mudah terjatuh, menabrakkan diri ke benda, atau melukai orang lain.

4. Sulit mengikuti aturan

Anak hiperaktif mungkin sulit untuk mengikuti aturan dan batasan yang ditetapkan oleh orang tua atau guru. Mereka mungkin sering menantang otoritas dan mudah frustrasi ketika tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.

5. Sulit bergaul

Anak hiperaktif mungkin mengalami kesulitan dalam bergaul dengan teman sebaya. Mereka mungkin mudah tersinggung, mudah marah, dan memiliki kesulitan dalam bekerja sama dengan orang lain.

6. Sering mengganggu orang lain

Anak hiperaktif mungkin sering mengganggu orang lain saat mereka berbicara, bermain, atau belajar. Mereka mungkin menyela pembicaraan, mengambil barang orang lain, atau membuat suara keras.

7. Kesulitan untuk fokus dan duduk diam saat makan atau bermain

Anak hiperaktif mungkin kesulitan untuk fokus saat makan atau bermain. Mereka mungkin mudah terdistraksi dan sering meninggalkan makanan mereka atau mainan mereka.

Cara Mengatasi Anak Hiperaktif dirumah

Selain penanganan dari dokter, Moms juga bisa melakukan beberapa hal di rumah untuk membantu mengatasi hiperaktif pada Si Kecil:

1. Membuat Peraturan Yang Jelas

Buatlah peraturan yang jelas dan konsisten untuk Si Kecil. Pastikan mereka memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Gunakan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami oleh Si Kecil. Misalnya, daripada mengatakan "Jangan berlari-lari di dalam rumah", Moms bisa mengatakan "Di dalam rumah kita berjalan pelan-pelan ya?".

2. Berikan Pujian dan Konsekuensi yang Tegas

Berikan pujian yang tulus ketika Si Kecil mengikuti peraturan dan berikan konsekuensi yang tegas ketika mereka melanggarnya. Hindari memberikan hukuman fisik atau kata-kata yang kasar. Fokuslah pada menjelaskan mengapa perilaku tersebut tidak diperbolehkan dan menawarkan solusi yang lebih baik.

Sebagai contoh, jika Si Kecil bermain kasar dengan temannya, Moms bisa mengatakan "Wah, mainannya jatuh karena digedor terlalu keras ya? Adik sedih nih mainannya rusak. Lain kali kita pukul pelan-pelan saja ya, supaya mainannya tidak rusak".

3. Ajak Si Kecil Berolahraga

Ajak Si Kecil berolahraga secara teratur. Olahraga dapat membantu mereka untuk membakar energi dan meningkatkan fokus. Pilihlah jenis olahraga yang sesuai dengan usia dan minat Si Kecil. Beberapa contoh olahraga yang baik untuk anak hiperaktif adalah berenang, berlari, bermain bola, atau senam.

4. Batasi Screen Time

Batasi screen time (waktu penggunaan layar) Si Kecil. Paparan televisi, gadget, dan perangkat elektronik lainnya dapat memperburuk gejala hiperaktif. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar anak di bawah usia 18 bulan tidak diberikan screen time sama sekali, anak usia 2-5 tahun dibatasi maksimal 1 jam per hari, dan anak di atas usia 6 tahun dibatasi screen time sesuai kebutuhan dan dengan pengawasan orang tua.

5. Bermain di Luar Rumah

Ajak Si Kecil bermain di luar rumah secara teratur. Bermain di luar rumah dapat membantu mereka untuk membakar energi dan menghirup udara segar. Selain itu, bermain di luar rumah juga bisa menstimulasi perkembangan motorik dan kognitif Si Kecil.

6. Redam Amarah dan Rasa Kesal

Ajari Si Kecil bagaimana cara untuk meredakan amarah dan rasa kesal. Moms bisa mengajari mereka teknik pernapasan atau cara untuk menenangkan diri dengan menghitung mundur. Latihan relaksasi juga bisa membantu Si Kecil untuk mengelola emosi mereka.

7. Jalin Komunikasi yang Baik

Jalin komunikasi yang baik dengan Si Kecil. Bicarakan tentang perasaan mereka dan dengarkan apa yang mereka inginkan. Hindari berbicara dengan nada memerintah atau membentak. Gunakan nada bicara yang tenang dan tegas.

8. Bekerja Sama dengan Guru

Bekerja sama dengan guru di sekolah Si Kecil. Berikan informasi tentang kondisi hiperaktif Si Kecil kepada gurunya. Bicarakan dengan guru tentang strategi yang dapat dilakukan di sekolah untuk membantu Si Kecil belajar dan berperilaku baik.

Hiperaktif bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Dengan diagnosis dan penanganan yang tepat, serta dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitar, Si Kecil dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Moms juga tidak perlu merasa sendirian. Banyak organisasi dan komunitas yang bisa memberikan dukungan dan informasi tentang hiperaktif. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional jika Moms membutuhkannya.

MAKUKU

Anak Hiperaktif

Komen


250

READ ANOTHER POPULAR ARTICLE

Lihat semua >
TIPS SETIAP HARI
200 Inspirasi Nama Bayi Perempuan Islami Dan Artinya

Temukan 120 nama bayi perempuan Islami modern dengan arti indah yang penuh makna. Inspirasi nama terbaik untuk buah hati Anda!

MAKUKU
2024-09-04 17:27:47
0 Comment
TIPS SETIAP HARI
250 Nama Bayi Laki-Laki Islami Modern Dan Artinya

Temukan 125 nama bayi laki-laki Islami modern lengkap dengan artinya. Inspirasi nama keren dan penuh makna untuk si kecil!

MAKUKU
2024-09-05 13:34:04
0 Comment

READ ANOTHER LATEST ARTICLE

Lihat semua >
TIPS SETIAP HARI
7 Cara Mengatasi Sakit Pinggang Saat Hamil dengan Mudah

Sakit pinggang saat hamil? Jangan khawatir! Temukan 7 cara mudah atasi nyeri punggung bawah dan nikmati kehamilan yang nyaman.

MAKUKU
2024-10-01 10:30:35
0 Comment
TIPS SETIAP HARI
5 Cara Menghangatkan MPASI Agar Nutrisinya Terjaga

Takut nutrisi MPASI hilang saat dihangatkan? Simak 5 tips jitu agar MPASI tetap bergizi untuk si kecil.

MAKUKU
2024-09-17 10:30:03
0 Comment