Perjalanan Perkembangan Popok Hingga Saat Ini, Mampu Mengurangi Risiko Ruam Popok

Perjalanan Perkembangan Popok Hingga Saat Ini, Mampu Mengurangi Risiko Ruam Popok

written by : MAKUKU - 31 Mar 2023

Viewed : 41 times  Read duration : Page Views : 453 times

Setiap orang tua akan disibukkan dengan menyiapkan segala perlengkapan bayi ketika menyambut kelahirannya. Dari berbagai macam perlengkapan bayi, salah satu yang terpenting adalah memilih popok bayi yang tepat. Popok bayi merupakan kebutuhan yang wajib disediakan sejak bayi baru lahir karena mereka belum bisa mengatur buang air kecil maupun buang air besar sendiri. Bukan hanya fungsinya yang dapat menahan kotoran bayi, kegunaan popok juga dapat memudahkan para orang tua yang baru belajar merawat si kecil.

Memilih popok untuk si kecil tidak boleh sembarangan. Para orang tua harus mempertimbangkan dengan baik bagaimana kualitas popoknya. Mulai dari bahan atau material, fitur yang dimiliki, daya serapnya hingga cocok atau tidaknya dengan kulit si kecil yang cenderung sensitive. Kini beragam popok hadir untuk membantu orang tua, mulai dari tipe popok kain hingga popok sekali pakai. Pemakaian popok sendiri sudah dilakukan dari berabad-abad lalu sejak zaman kuno. Meski fungsinya sama yaitu untuk menampung kotoran bayi dalam jumlah yang cukup banyak dan jangka waktu yang lama, tapi tahukah moms bagaimana evolusi popok dari tahun ke tahun dan perkembangannya hingga saat ini?

Sejarah popok sebenarnya cukup menarik dan penuh fakta-fakta mengejutkan yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang. Ada beberapa dokumen sejarah yang menunjukkan bahwa popok telah digunakan pada zaman dahulu kala, dimana terlihat bayi pada zaman itu menggunakan popok. Berbeda dengan popok masa kini yang lembut dan nyaman, saat itu bayi menggunakan popok yang terbuat dari daun, kulit binatang, lumut, linen dan bahan alami lainnya untuk membantu melindungi kulit bayi dan mencegah penyakit dari penyebaran kuman. Bahkan popok sendiri pada zaman itu menjadi simbolis untuk membedakan antara manusia dengan binatang.

Popok kain pertama kali digunakan oleh seluruh masyarakat di Inggris pada pertengahan hingga akhir tahun 1500-an. Pada masa ini, kesadaran atas kebersihan dan kesehatan kulit bayi masih sangat kurang dan menyebabkan popok jarang diganti. Seiring dengan kemajuan ilmu kedokteran akhirnya praktik ini mulai menghilang dan ditemukan bahwa kotoran manusia adalah sumber penyakit. Lalu, pada akhir tahun 1800-an, bayi di Eropa dan Amerika Serikat menggunakan popok kain yang terbuat dari linen atau kain flanel yang diikatkan dengan peniti. Namun sayangnya, peniti seringkali rusak dan kain mengalami kebocoran. Popok kain pun dianggap kurang praktis karena harus mencucinya berkali-kali bahkan direndam dengan air mendidih untuk membunuh kuman dan bakteri pada awal 1900-an.

Kemunculan Popok Sekali Pakai di Dunia

Permintaan kebutuhan popok bersih yang semakin meningkat, muncullah ide inovasi popok dalam bentuk sekali pakai pada tahun 1942 dan diciptakan di Swedia. Popok sekali pakai tersebut terbuat dari karet dan tisu karena bahan kapas masih sangat sulit didapatkan. Setelah kemunculannya popok sekali pakai ini, mulailah banyak popok sekali pakai lainnya yang bermunculan. Inovasi popok sekali pakai terus berkembang di tahun-tahun berikutnya. Perkembangan teknologi membuat para produsen giat dalam berinovasi. Hasilnya, popok sekali pakai kemudian menggunakan polimer penyerap, pengikat yang lebih elastis dan plester sebagai pengunci.

Tentang Popok Bayi Di Indonesia

Di Indonesia sendiri, menggunakan popok sekali pakai dimulai pada tahun 1980 an. Namun, popok sekali pakai pada tahun tersebut bisa dikatakan sebagai barang mewah yang mahal. Karena umumnya popok sekali pakai ini digunakan oleh bayi dari kalangan ekspatriat dan dijual dengan harga yang cukup mahal. Barulah pada tahun 1990-an penggunaan popok bayi sekali pakai digunakan oleh banyak orang. Para orang tua dapat terbantu dengan adanya popok sekali pakai dan tidak perlu repot-repot membersihkan kotoran si kecil.

Popok bayi sekali pakai juga mengalami evolusi yang disesuaikan dengan kebutuhan orang tua saat ini. Popok bayi sekali pakai menjadi lebih praktis dan efisien dengan berbagai pilihan ukuran dan variasi. Namun sayangnya, tidak sedikit kasus masalah kulit seperti ruam popok, alergi, kulit lecet, bengkak dan kulit bayi memerah.

Sejarah Singkat MAKUKU SAP Diapers

Meski sudah mengalami perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun, popok sekali pakai mengandung inti struktur pulp di fase pertama. Lebih dari 95% popok di Indonesia masih menggunakan inti struktur pulp. Kemudian, pada fase kedua popok bayi sekali pakai menggunakan campuran pulp dan SAP. Dan, popok hingga saat ini kebanyakan popok yang dijual di pasaran masih menggunakan campuran pulp (serat kayu atau kapas). Sementara diketahui, campuran pulp kurang efektif dalam mengurangi ruam popok dan kebocoran.

Terobosan yang dilakukan oleh MAKUKU sebagai pelopor popok dengan teknologi inti struktur SAP (Super Absorbent Polymer) yang membuat popok lebih tipis, penyerapannya cepat dan merata serta anti gumpal. Inilah alasan kenapa popok MAKUKU super tipis super nyerap dan anti gumpal yang efektif mengurangi ruam popok. Dengan kecanggihan inti struktur SAP sebagai bahan penyerap, permukaan popok bayi menjadi lebih kering, mampu menjaga kelembaban kulit bayi dan bayi aktif bergerak tanpa takut popoknya menggumpal dan membuatnya tidak nyaman.

Anti gumpal

Popok yang menggumpal memiliki penyerapan hanya di satu titik saja. Artinya, cairan yang terserap oleh popok tidak menyebar ke seluruh permukaan popok dan hanya terserap di satu titik saja. Penumpukan cairan inilah yang membuat popok menjadi mudah menggumpal, berat dan terasa jatuh. Serta membuat permukaan popok lembab dan basah sehingga pertumbuhan bakteri dan jamur pemicu ruam popok bisa berkembang biak dengan cepat.

Oleh karena itu, pemilihan popok dengan daya serap tinggi dan anti gumpal sangat disarankan. MAKUKU SAP Diapers Slim Care, pelopor popok anti gumpal dengan inti struktur SAP tanpa campuran pulp atau serat kayu. MAKUKU SAP Diapers Slim Care tidak menggumpal, penyerapannya merata dan menjaga permukaan tetap kerings yang mampu secara efektif mengurangi ruam popok.

Super tipis super nyerap

Banyak yang beranggapan bahwa popok yang tebal dapat menyerap lebih baik dibandingkan popok yang tipis. Hal tersebut dipatahkan oleh kehadiran popok MAKUKU SAP Diapers Slim Care yang memiliki ketebalan hanya 1,6 mm setipis koin namun penyerapannya maksimal. Popok yang super tipis super nyerap ini begitu ringan sehingga bayi akan lebih nyaman menggunakan popok tipis.

Dengan menggunakan popok tipis, bayi tidak akan menghambat bayi dalam bergerak dan membuat bayi nyaman beraktivitas. Bayi mom dan dad dapat bebas bergerak mengeksplor sekitar tanpa takut ruam popok.

Mengunci cairan

Kebocoran adalah masalah langganan pada popok bayi. Masalah popok bocor akan terus menghantui para orang tua dan membuat para orang tua menjadi lebih pemilih dalam membeli popok. Nah, melihat permasalah tersebut MAKUKU SAP Diapers Slim Care dengan inti struktur SAP memiliki penyerapan yang cepat dna mampu mengunci cairan yang masuk ke dalam popok. sehingga permukaan popok MAKUKU SAP Diapers Slim care kering atau tidak basa ataupun bocor. Cairan tidak akan rembes kembali ke permukaan popok meski si kecil banyak melakukan aktivitas seperti duduk, berjalan atau berguling.` 

U shape belly button

Sisa tali pusat bayi akan tetap menempel dan kemudian puput dengan sendirinya dalam kurun waktu 7-14 hari, bisa lebih cepat ataupun lambat. Tali pusat ini akan berubah menjadi hitam, mengeras dan kering. Selama tali pusat ini belum lepas, maka orang tua harus merawat dan memperhatikan kesehatan serta kebersihannya. Sebab, tali pusar  bisa mengalami infeksi jika terkena gesekan dengan popok.

Hal tersebut tidak perlu mom dan dad khawatirkan lagi, karena MAKUKU SAP Diapers Slim Care memiliki u shape belly button khusus untuk bayi baru lahir size NB. U Shape belly button ini merupakan desain lengkungan di bagian depan yang terbuat dari kain non-anyaman yang dipotong. Lengkungan berbentuk U ini agar karet pinggang popok tidak bersentuhan dengan pusar. Sehingga dapat menghindari pusar bayi baru lahir, mengurangi gesekan pada pusar dan melindungi pusar bayi baru lahir.

Selain itu, popok MAKUKU SAP Diapers Slim Care juga dilengkapi dengan fitur-fitur lainnya yang tidak kalah canggih, diantaranya:

  • Struktur 3D: Lapisan permukaan dengan tekstur hexagonal dapat mengurangi kontak dengan kulit.
  • Permukaan rongga udara: menghilangkan lembab adanya pertukaran udara bagian bawah dan memungkinkan udara segar masuk.
  • Bahan inti samping: memiliki lebih banyak area penyerapan dan mengurangi risiko kebocoran samping.
  • Indikator Urine: memudahkan untuk mengetahui apakah popok si kecil sudah penuh atau belum dengan perubahan warna dari kuning ke biru.

Sebagai pioneer popok bayi dengan inti struktur SAP, MAKUKU memecahkan dua rekor MURI sekaligus sebagai popok bayi sekali pakai tertipis dan popok bayi dengan fasilitas anti gumpal pertama (SAP technology). Penganugerahan ini disaksikan pula oleh perwakilan dari Kementerian Kesehatan, drg. Widyawati, MKM, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, dua expert dari Siloam Hospital dr. Keumala Pringgardini, Sp.A, dan Bd. Titin Susanti, Amd.Keb.l dan Asmirandah sebagai guest speaker.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengapresiasi inovasi MAKUKU dalam menghadirkan popok anti gumpal pertama di Indonesia. Kemenkes berharap pencapaian MAKUKU ini bisa menjadi tonggak kemajuan untuk industri penyediaan popok berkualitas bagi anak Indonesia. Serta inovasi dunia usaha, seperti yang dilakukan MAKUKUdalam menyediakan popok berkualitas, dapat terus menggerakkan upaya promotif dan preventif higienitas kepada masyarakat demi mendukung masa depan generasi penerus bangsa.

MAKUKU SAP Diapers Slim Care kini hadir dalam tipe celana (ukuran M, L, XL, XXL) dengan harga Rp. 89.200,00. MAKUKU SAP Diapers Slim Care tersedia di Superindo, Hypermart, Hero, Grand Lucky, AEON, Transmart, dan Diamond Supermarket atau bagi yang lebih nyaman berbelanja online dengan mengunjungi akun MAKUKU Indonesia Official di Lazada, Shopee, Tiktok Shop, dan Tokopedia. (Aq/MKK)

sejarahpopok

perjalananperkembanganpopok

Komen


250

READ ANOTHER POPULAR ARTICLE

Lihat semua >
HARUS BACA
10 Tanda Tanda Hamil yang Umumnya Sering Terjadi

Gejala umum yang biasa dirasakan wanita hamil adalah mual, muntah, dan sensitif terhadap bau tertentu. Simak 10 tanda tanda hamil yang sering terjadi

MAKUKU
2023-04-05 16:44:27
0 Comment
HARUS BACA
Kenali Tanda-Tanda Hamil yang Tidak Disadari

Selain mual dan juga muntah-muntah, ternyata ada beberapa tanda-tanda hamil yang tidak disadari namun sering kali muncul. Yuk ketahui untuk tanda yang lainnya.

MAKUKU
2022-12-06 13:19:42
0 Comment

READ ANOTHER LATEST ARTICLE

Lihat semua >
HARUS BACA
4 Makanan Penyebab Ruam Popok yang Wajib Moms Tahu

Jika ruam popok pada si Kecil tidak hilang, mungkin disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi. Temukan informasi mengenai makanan penyebab ruam popok di sini

MAKUKU
2024-02-16 14:29:50
0 Comment
HARUS BACA
10 Tanda-Tanda Hamil Muda Yang Tidak Disadari Wanita

Pelajari tanda-tanda umum kehamilan yang sering muncul. Lakukan pemeriksaan kesehatan segera untuk memastikan kehamilan berjalan dengan baik.

MAKUKU
2024-02-16 14:16:41
0 Comment