Baru-baru ini kasus penyakit campak meningkat hingga 32 kali lipat di beberapa daerah di Indonesia pada 2022 dibandingkan tahun 2021. Penyakit campak termasuk penyakit yang menular, bahkan IDAI sendiri memperingatkan bahwa penyakit campak ini lebih mematikan daripada Covid-19. Karena Covid-19 sudah menjangkit lebih dari 650 juta penduduk global dengan angka kematian dibawah 1%. Semenatar angka kematian akibat campak ini jauh lebih tinggi.
Dilansir dari IDAI, penyakit campak adalah penyakit infeksi virus akut yang sangat menular. Campak disebabkan oleh Paramyxovirus dan ditularkan terutama melalui udara atau airborne. Selain itu, penularannya bisa melalui droplet, percikan ludah saat batuk, bersin, bicara, atau bisa melalui cairan hidung. Tingkat serangan penularan penyakit campak ini lebih dari 90% individu yang terinfeksi sejak 4 hari sebelum sampai 4 jam setelah munculnya ruam. Sedangkan masa inkubasi penyakit campak ini terjadi pada 7-18 hari.
Penyakit campak juga berisiko tinggi meningkatkan infeksi akibat daya tahan tubuh yang menurun. Apalagi bagi anak-anak yang tidak melakukan vaksin campak ulang sehingga memori tubuh tidak dapat mengingat penyakit tersebut saat terinfeksi. Ditambah lagi dampak pandemic yang membuat menurunnya vaksin campak dan imunisasi dasar lengkap pada anak menurun drastis.
Seberapa Penting Vaksin Campak Bagi Kesehatan?
Penyakit campak dapat dihindari dengan imunisasi atau vaksin campak. Untuk mencegah penyakit campak dibutuhkan cakupan imunisasi yang tinggi yakni 91-94 persen. Inilah kenapa vaksin campak sendiri diberikan sejak balita.
Gejala Campak yang Harus Diwaspadai
Penyakit campak tidak boleh disepelekan karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berujung pada kematian. Campak dapat menjadi masalah serius untuk semua kelompok umur. Pasien yang terkena campak berpotensi memiliki beberapa komplikasi seperti gangguan pendengaran, diare, pneumonia, pembengkakan otak dan kebutaan.
Nah, untuk itu penting mengetahui gejala apa saja yang muncul saat seseorang terkena penyakit campak. Berikut ini gejala campak dari IDAI yang harus diwaspadai:
- Demam dengan suhu badan biasanya >380C selama 3 hari atau lebih dan akan berakhir setelah 4-7 hari. Demam tinggi terjadi setelah 10-12 hari setelah tertular. Terdapat pula batuk, pilek, mata merah atau mata berair (3C: cough, coryza, conjunctivitis).
- Tanda khas (patognomonis) ditemukan Koplik's spot atau bercak putih keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam.
- Gejala pada tubuh berbentuk ruam makulopapular. Ruam muncul pada muka dan leher, dimulai dari belakang telinga, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam bertahan selama 3 hari atau lebih pada kisaran hari ke-4 sampai ke-7 demam. Ruam muncul saat demam mencapai puncaknya. Ruam berakhir dalam 5 sampai 6 hari, dan menjadi berwarna seperti tembaga atau kehitaman.
Dampak Buruk dan Komplikasi Akibat Campak
Dilansir dari Kemenkes, campak akan sangat berbahaya jika terjadi komplikasi. Dampak dari campak sendiri dapat menyebabkan diare berat hingga kematian. Sementara komplikasi campak ini umumnya berat, sehingga dikhawatirkan menyebabkan komplikasi seperti radang paru, radang otak, infeksi selaput mata sampai kebutaan.
Cara Menyembuhkan Penyakit Campak
Tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan infeksi campak yang sudah terjadi, tetapi penurun demam atau vitamin A yang dijual bebas dapat meringankan gejala. Selama terjangkit campak, pastikan si kecil minum banyak air untuk mencegah dehidrasi, banyak istirahat, hindari sinar matahari selama mata masih sensitif terhadap cahaya, minum obat penurun demam dan pereda nyeri. (Aq/MKK)
Komen
250