Pusar bayi berdarah bisa membuat banyak Moms panik terutama untuk ibu baru. Ketika bayi lahir, tali pusat bayi yang menjadi jalur makanan dari ibu ke bayi, akan dijepit dan dipotong. Hal ini akan sedikit meninggalkan tali pusat di perut bayi baru lahir.
Dalam beberapa minggu, sisa tali pusat di pusar bayi akan terlepas dengan sendirinya. Namun di antara waktu tersebut, tidak jarang pusar bayi berdarah. Pusar bayi berdarah dapat dialami bayi yang baru lahir atau beberapa minggu setelahnya. Hal ini dapat terjadi jika perawatan tali pusar bayi tidak dilakukan dengan baik. Luka atau perdarahan pada tali pusar harus dicegah dan ditangani segera agar tidak terinfeksi.
Penyebab Pusar Bayi Berdarah
Setelah melahirkan bayi tidak lagi membutuhkan tali pusar. Karena berbagai macam nutrisi dan gizi diberikan secara langsung melalui ASI. Inilah yang membuat tali pusar bayi dipotong oleh dokter setelah persalinan usai.
Melansir dari laman Medical News Today, sebagian besar kasus tali pusat berdarah pada bayi baru lahir adalah hal yang normal terjadi. Penyebab utama tali pusar bayi berdarah adalah tali pusar yang mengering dan kemudian terlepas. Perdarahan tersebut terjadi dari titik dimana tali pusar lepas.
Sementara tali pusar bayi bernanah karena luka pada tali pusar yang belum mengering, namun mengalami kondisi yang lembab sehingga terpapar infeksi jamur. Tali pusat yang terinfeksi sangat berisiko mengancam keselamatan bayi. Adapun gejalanya sebagai berikut:
Area kulit yang mengelilingi pusar terlihat merah dan bengkak
Kulit di sekitar pusar bayi terlihat merah dan bengkak, bisa mengindikasikan infeksi atau iritasi pada tali pusat bayi. Infeksi tali pusat merupakan masalah yang serius dan memerlukan perhatian medis segera. Namun, hanya dokter yang dapat memberikan diagnosis yang akurat setelah melakukan pemeriksaan langsung.
Ada lecet, jerawat, atau ruam di sekitar pusar
Lecet, jerawat, atau ruam di sekitar pusar bayi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti iritasi kulit, reaksi alergi, infeksi, atau masalah lainnya. Penting untuk menjaga kebersihan area pusar bayi dan mengamati perubahan apapun dalam kondisi kulitnya. Jika Anda melihat adanya perubahan kulit yang mencolok atau jika bayi tampak tidak nyaman, sebaiknya segera hubungi dokter atau profesional medis.
Kulit di pusar bayi terasa lebih hangat dibandingkan area kulit lainnya
Jika kulit di sekitar pusar bayi terasa lebih hangat dibandingkan area kulit lainnya, ini bisa menjadi tanda adanya peradangan atau infeksi di area tersebut. Infeksi pada tali pusat bayi dapat menyebabkan peradangan dan panas di area tersebut. Infeksi bisa disebabkan oleh kurangnya kebersihan atau perawatan tali pusat yang tidak benar.
Keluar cairan keruh seperti nanah dari pusar yang terkadang berbau tidak sedap
Keluarnya cairan keruh seperti nanah dari pusar bayi yang terkadang berbau tidak sedap dapat mengindikasikan adanya infeksi pada tali pusat. Infeksi pada tali pusat dapat terjadi karena kurangnya kebersihan, penanganan yang tidak tepat, atau adanya kuman yang masuk ke dalam luka yang masih dalam proses penyembuhan. Infeksi semacam ini harus diobati dengan antibiotik dan mungkin perawatan tambahan.
Bayi rewel atau terlihat tidak nyaman saat pusarnya tersentuh
Jika bayi moms rewel atau terlihat tidak nyaman saat pusarnya disentuh, hal ini bisa mengindikasikan bahwa ada masalah atau iritasi pada area pusar. Perasaan tidak nyaman tersebut bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, iritasi kulit, atau reaksi alergi. Jadi, moms and dads harus selalu perhatian dengan segala perubahan yang terjadi pada si kecil ya.
Bayi mengalami demam lebih dari 38°C
Demam pada bayi yang disertai infeksi tali pusat merupakan tanda bahwa infeksi tersebut mungkin telah menyebar dan perlu segera ditangani oleh dokter. Demam adalah respons tubuh terhadap infeksi, dan dalam kasus infeksi tali pusat, hal ini bisa menunjukkan bahwa infeksi telah merambat ke dalam tubuh.
Tali pusar tidak terlepas dalam jangka waktu normalnya
Biasanya, tali pusar bayi akan mengering dan terlepas dalam beberapa minggu setelah kelahiran, biasanya antara 1 hingga 3 minggu setelah lahir. Namun, ada beberapa kasus di mana tali pusar mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk lepas atau bahkan membutuhkan perhatian medis. Tali pusat tidak lepas dalam jangka waktu yang lama bisa disebabkan oleh infeksi hingga perawatan tali pusat yang tidak benar.
Bayi tampak memiliki gejala lain atau tampak sakit
Jika moms and dads mengamati bahwa bayi tampak memiliki gejala lain atau tampak sakit akibat infeksi tali pusat bayi, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis. Infeksi tali pusat pada bayi dapat berkembang menjadi masalah yang serius dan memerlukan penanganan medis segera.
Cara mencegah pusar bayi berdarah
Pencegahan infeksi atau masalah pada tali pusat bayi adalah langkah penting dalam merawat bayi baru lahir. Perawatan yang tepat agar tali pusar bayi tidak berdarah adalah dengan cara menjaga tali pusat yang tersisa tetap kering dan bersih. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah tali pusar bayi berdarah atau mengalami masalah:
1. Menjaga pusar bayi tetap kering
Menjaga area tali pusar tetap kering dan tidak lembab sangat membantu dalam mencegah tumbuhnya jamur dan bakteri penyebab infeksi. Area pusar yang lembab juga dapat menghambat proses penyembuhan luka tersebut.
2. Ketahui cara memandikan bayi
Cara memandikan bayi dengan tali pusat yang belum lepas memang menjadi tantangan tersendiri. Saat tali pusat bayi belum puput, sebaiknya mandikan bayi dengan membasuh menggunakan kain daripada merendam tubuh bayi dalam air.
3. Memberikan udara
Jangan menutup tali pusat bayi terus menerus agar tidak berdarah. Membiarkan tali pusat bayi terbuka dalam beberapa saat dapat membantu mengeringkan tali pusat dengan cepat.
4. Jangan menarik pusar bayi secara paksa
Biarkan tali pusat bayi lepas dengan sendirinya. Jika sudah waktunya, tali pusat bayi akan mengering dan copot. Jangan memberikan alkohol atau pun menarik paksa tali pusar bayi yang belum waktunya lepas karena dapat memicu tali pusar berdarah.
5. Pakaikan bayi pakaian yang longgar dan dapat menyerap keringat
Pilihlah pakaian bayi yang berbahan lembut dan tidak ketat agar tidak menekan tali pusat bayi. Selain itu, bahan yang mudah menyerap keringat juga sangat direkomendasikan untuk si kecil. sebab, pakaian ketat dan tidak dapat menyerap keringat dengan baik dapat menyebabkan infeksi hingga tali pusat berdarah.
6. Rutin mengganti popok
Mengganti popok secara teratur adalah hal penting ketika tali pusat bayi belum copot. Menggunakan popok yang bersih dan kering dapat mencegah masuknya kotoran ke area pusar bayi sehingga mencegah infeksi.
Seperti pada MAKUKU SAP Diapers yang memiliki fitur belly button U-shape, yakni lengkungan berbentuk U pada bagian depan popok. Fitur belly button u-shape ini dapat melindungi tali pusat dari gesekan dan mencegah infeksi tali pusat berdarah hingga ruam popok.
MAKUKU SAP Diapers juga menggunakan teknologi SAP (Super Absorbent Polymer) yang membuat popok anti gumpal dan super tipis super nyerap. Popok tipis membuat bayi nyaman bergerak dan penyerapan yang cepat serta merata ke seluruh permukaan popok. Sehingga permukaan popok tetap kering dan tidak membuat kondisi lembab pada popok.
Kesimpulan
Kondisi tali pusar bayi berdarah memang wajar terjadi ketika tali pusar lepas. Moms and dads hanya perlu menyeka dan membersihkannya dengan kain bersih. Namun, jika tali pusar bayi berdarah terjadi terus menerus dan disertai gejala lain, maka jangan diremehkan dan diabaikan. Segera periksakan kondisi si kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (Aq/MKK)
Komen
250