Alat kontrasepsi merupakan metode atau alat yang digunakan untuk mencegah dan menunda kehamilan. Biasanya pasangan suami istri menggunakan alat kontrasepsi untuk pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan. Misalnya kondisi tubuh wanita tidak memungkinkan untuk hamil atau belum ingin menambah momongan. Alat kontrasepsi ini sangat banyak jenisnya, mom dan dad bisa memilih alat kontrasepsi mana yang sekiranya cocok untuk kebutuhan dan kondisi tubuh. Yuk, kenali apa saja jenis alat kontrasepsi dan ketahui kelebihan atau kekurangannya.
Secara umum, alat kontrasepsi yang populer di Indonesia dibagi menjadi dua jenis yaitu kontrasepsi hormonal dan non hormonal. Kontrasepsi hormonal merupakan alat kontrasepsi yang digunakan sebagai mencegah kehamilan yang mengandung hormon estrogen dan progesterone atau sintetik. Jenis kontrasepsi hormonal meliputi pil KB, KB suntik dan implant. Sedangkan kontrasepsi non-hormonal adalah cara mencegah bertemunya sperma dengan sel telur tanpa menggunakan hormon. Jenis alat kontrasepsi non-hormonal ini adalah kondom, steril, IUD hingga KB alami kalender.
Nah, setelah mengetahui apa saja jenis-jenis alat kontrasepsi atau KB, berikut ini kelebihan dan kekurangan dari masing-masing alat kontrasepsi:
KB HORMONAL
Pil KB
Pil KB merupakan kombinasi dari kandungan progestin dan estrogen. Dimana kedua hormon tersebut dapat membantu wanita menahan ovarium agar tidak memproduksi sel telur dan mencegah terjadinya ovulasi. Pil KB efektif mencegah kehamilan lebih dari 90% hingga 99% jika pemakaiannya dilakukan dengan benar dan teratur. Cara kerja Pil KB ini dengan mengentalkan lendir serviks sehingga dinding rahim tidak siap menerima pembuahan.
Keuntungan menggunakan pil KB adalah mudah digunakan karena hanya tinggal diminum setiap hari pada waktu yang sama sesuai dengan aturan. Harganya pun terjangkau, tidak mengganggu saat berhubungan seksual, tidak mengganggu menstruasi, tidak memengaruhi kesuburan dan bisa berhenti kapanpun saat ingin berencana hamil kembali. Bahkan pil KB ini dapat mengatasi gangguan kesehatan seperti nyeri haid, mencegah kanker dan mencegah kurang darah.
Sementara kekurangan dari pil KB ini adalah tidak dapat mencegah penyakit seksual menular. Bahkan bisa memicu pendarahan saat menstruasi, membuat gemuk, dan efek samping lainnya seperti perubahan mood, mual, sakit kepala dan nyeri payudara.
Suntik KB
Suntik KB termasuk kontrasepsi yang banyak diminati oleh wanita di Indonesia. suntik KB terdiri dari suntik KB 1 bulan sekali dan suntik KB 3 bulan sekali. Suntik KB mengandung kombinasi hormon progesteron dan estrogen. Biasanya suntik KB ini dilakukan pada lengan bagian atas atau bokong. Metode kontrasepsi KB suntik ini memiliki efektivitas yang tinggi yakni lebih dari 99%. Cara kerjanya, setelah disuntikkan kadar hormon akan meningkat dan kemudian menurun secara bertahap hingga suntikan berikutnya.
Kelebihan menggunakan alat kontrasepsi suntik KB 3 bulan ini adalah sangat aman digunakan untuk ibu menyusui setelah enam minggu pasca persalinan. Serta tidak terlalu berdampak pada siklus menstruasi sehingga menstruasi tetap teratur. Tingkat kesuburan pun dapat kembali normal dalam waktu yang relatif cepat. KB suntik tidak menyebabkan rahim kering dan masalah kesuburan.
Sedangkan kekurangan suntik KB dapat menyebabkan pusing, payudara nyeri, perubahan suasana hati, migran, keluar flek hingga kenaikan berat badan. Karena KB suntik dapat menyebabkan penumpukan cairan tubuh dan menyebabkan kegemukan meski tidak signifikan.
Implant atau susuk KB
Jenis kontrasepsi implant ini disebut juga dengan susuk KB. Karena implant digunakan dengan cara memasukkan susuk atau jarum pada lengan bagian atas. Kontrasepsi implant ini bisa digunakan selama 3-5 tahun. Penggunaan KB implant memiliki tingkat efektivitas hingga 99% dalam mencegah kehamilan. Cara kerja kontrasepsi implant adalah dengan mengentalkan lendir serviks yang dapat mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga terjadi implantasi dan menekan ovulasi.
Kelebihan menggunakan kontrasepsi implant ini tidak perlu rutin mengonsumsi pil oral setiap hari. Aman digunakan oleh ibu menyusui, dapat mengurangi nyeri menstruasi dan tidak memengaruhi kesuburan. Sedangkan kekurangan dari jenis kontrasepsi ini adalah tidak dapat melindungi dari penyakit menular seksual, tidak menstruasi, sakit kepala hingga bisa memicu timbulnya jerawat.
KB NON-HORMONAL
Kondom
Kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling mudah dijumpai dan praktis. Cara kerja kondom dengan menghentikan sperma mencapai sel telur dengan menciptakan penghalang fisik berupa karet lateks. Sebenarnya Kondom dapat bekerja efektif dalam mencegah kehamilan jika digunakan dengan benar. Efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan mencapai 98 persen.
Kelebihan menggunakan kondom adalah membuat hubungan intim menjadi lebih bersih dan lebih aman. Kondom dapat mencegah penularan penyakit kelamin termasuk infeksi HIV atau AIDS. Tetapi penggunaan kondom bagi beberapa orang bisa menyebabkan alergi karena bahan yang digunakan pada alat kontrasepsi ini. Serta penyimpanan dan pemakaian yang tidak benar dapat mengurangi efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan.
IUD
IUD atau KB spiral ini memiliki bentuk huruf T. Cara penggunaannya, alat berbentuk T ini dimasukkan ke dalam rongga rahim yang dilakukan oleh bidan atau dokter. Mom yang menggunakan KB jenis ini jangan kaget ya, karena biasanya IUD akan menyisakan sedikit benang di vagina untuk menandakan posisi alat ini,
IUD memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan. Peluang kehamilan setelah pemakaian IUD dengan benar yakni kurang dari 1%. KOntrasepsi IUD ini terbilang lebih praktis karena hanya cukup sekali pasang dan penggunaannya bisa untuk jangka panjang yaitu 3-5 tahun. Sedangkan kekurangan atau efek samping dari penggunaan IUD ini adalah masa menstruasi yang tidak teratur dan jumlahnya banyak. Bahkan penggunaan IUD ini bisa menyebabkan terjadinya infeksi panggul.
Steril
KB steril adalah metode paling efektif dalam mencegah kehamilan secara permanen. Dua jenis KB steril untuk wanita adalah implant tuba (non operasi) dan ligasi tuba (operasi). Cara kerja KB steril ini adalah dengan memotong atau mengikat saluran tuba falopi. Kemampuan KB steril ini dalam mencegah kehamilan mencapai 99,9 persen.
Selain mencegah kehamilan, KB steril tidak memengaruhi pada hormon dan siklus menstruasi. KB steril ini hanya perlu dilakukan satu kali saja. Bahkan kemungkinan jenis alat kontrasepsi ini tidak ditemukan efek samping dalam jangka panjang. (Aq/MKK)
Komen
250