Apakah si kecil demam dan hanya mengeluarkan sedikit urine daripada biasanya, moms and dads? Ayo segera dicek, sebab bayi dan anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun rentan terkena infeksi saluran kencing. Biasanya infeksi saluran kencing pada anak-anak ini terjadi akibat adanya bakteri yang masuk ke tabung yang mengalirkan pipis si kecil dari kandung kemih atau akrab disebut uretra.
Lalu apa penyebab terjadinya infeksi saluran kencing ini, moms and dads? Apakah popok bisa menyebabkan infeksi saluran kencing? Kita simak sama-sama fakta-faktanya berikut ini, yuk!
Penyebab Infeksi Saluran Kencing Pada Bayi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, moms and dads, infeksi saluran kencing ini biasanya disebabkan oleh bakteri pada kandung kemih ataupun saluran kencing yang bisa menyebar sampai ke ginjal. Bakteri yang bertumpuk ini di saluran kencing ini kemudian bisa mengakibatkan infeksi. Umumnya, bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kencing berasal dari feses si kecil yang tidak langsung dibersihkan dan masuk ke alat kelamin bayi.
Hal-hal lain yang bisa menyebabkan infeksi pada saluran kencing antara lain adalah sering menahan pipis sehingga urine mundur dari kandung kemih ke uretra dan ke ginjal. Kemudian kebersihan yang kurang baik setelah buang air besar, contohnya tidak menyeka area anus sampai bersih ketika si kecil selesai buang air besar. Penyebab lainnya adalah popok yang kotor dan tidak cepat diganti, utamanya setelah buang air besar.
Gejala Infeksi Saluran Kencing pada Bayi dan Anak
Biasanya, infeksi saluran kencing ini banyak terjadi ketika si kecil sering menggunakan popok dan berusia kurang dari satu tahun. Bayi perempuan lebih rentan terkena infeksi saluran kemih saluran kencingnya lebih pendek daripada bayi laki-laki, sehingga bakteri lebih mudah masuk ke kandung kemih.
Beberapa gejala infeksi saluran kencing yang harus Anda waspadai adalah demam tinggi hingga 38 derajat celcius, kemudian bayi rewel dan tidak mau menyusu, bahkan muntah. Tanda-tanda lain yang harus moms and dads perhatikan adalah si kecil urinnya menjadi berkurang tidak seperti biasanya, sering mengantuk, hingga berat badannya sulit naik.
Acapkali infeksi saluran kencing ini juga ditandai dengan popok yang berdarah ataupun pipis yang berbau kurang sedap. Beberapa bayi bahkan lebih sering buang air kecil, namun menangis tiap kali buang air kecil. Nah, apabila si kecil menunjukkan beberapa gejala di atas, ada baiknya moms and dads membawa si kecil untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Mengatasi Infeksi Saluran Kencing pada Bayi
Setelah dibawa ke pusat kesehatan terdekat, dokter akan memeriksa kondisi fisik dan gejala si kecil, moms and dad. Nah, untuk membuktikan ada tidaknya bakteri di saluran kemih, maka dokter akan melakukan tes urine dan usg ginjal. Bila terbukti ada bakteri di saluran kencing, dokter kemudian akan meresepkan antibiotik supaya bakteri tidak berkembang lebih lanjut dan mencegah terjadinya infeksi pada ginjal. Biasanya dokter meresepkan antibiotik ini dalam jangka waktu 3-14 hari tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
Pastikan dosis yang diminum sesuai dengan resep dokter dan harus dihabiskan. Selama mengkonsumsi obat dari dokter, moms and dads harus memastikan bahwa si kecil mendapat asupan cairan yang cukup seperti ASI dan air putih apabila sudah berusia di atas 6 bulan. Jangan berikan buah hati Anda makanan dan minuman yang mengandung kafein, teh dan soda.
Apabila jangka waktu observasi yang ditentukan sudah usai, dokter akan kembali melakukan tes urine pada si kecil moms and dads. Hal ini dilakukan guna memastikan bahwa infeksi akibat bakteri tersebut sudah sembuh atau belum. Apabila belum, ada kemungkinan si kecil akan dirujuk kepada dokter spesialis untuk perawatan lebih lanjut. Buah hati Anda juga memiliki kemungkinan rawat inap apabila bakteri ditemukan dalam darah, demamnya tidak kunjung turun, dehidrasi, hingga sulit diberikan pengobatan melalui mulut atau secara oral.
Jagalah Kebersihan Area Genital si Kecil
Hal lain yang harus moms and dads lakukan adalah menjaga kebersihan area genital si kecil. Oleh karena itu, gantilah popoknya antara dua hingga tiga jam sekali, terutama setelah buang air besar. Selalu bersihkan area anus dengan benar. Moms and dads bisa membersihkan alat kelamin terlebih dahulu sebelum membersihkan anus untuk mencegah perpindahan bakteri yang ada pada feses ke saluran kencing.
Moms and dads juga bisa menggunakan popok sekali pakai MAKUKU SAP Diapers untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan si kecil. Popok MAKUKU didesain menggunakan struktur inti SAP yang dapat menyerap cairan dengan sangat cepat dan stabil, serta tidak menyebabkan gumpalan. Ukurannya pun super tipis, hanya 1,6 mm, sehingga bayi Anda seolah-olah tidak pakai popok dan nyaman beraktivitas.
Permukaan MAKUKU SAP Diapers ekstra kering, sehingga dapat menjauhi si kecil dari rasa lembab dan ruam-ruam pada kulit. Si kecil pun dipastikan dapat tidur dengan nyenyak dengan MAKUKU SAP Diapers. Istirahat yang cukup adalah salah satu kunci supaya si kecil lekas sembuh dari infeksi saluran kencing, moms and dads.
Itulah fakta-fakta mengenai penyakit infeksi saluran kencing yang sering terjadi pada si buah hati moms and dads. Ternyata betul popok yang kotor dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya penyakit tersebut. Maka dari itu, moms and dads wajib untuk selalu menjaga kebersihan si buah hati. Semoga informasi yang disampaikan cukup mencerahkan dan bermanfaat ya, moms and dads!
Komen
250