Moms and dads mungkin sering mendengar mitos di luar sana bahwa pemakaian popok sekali pakai bisa membuat si kecil kesulitan buang air besar atau BAB. Mitos-mitos ini tanpa sadar membentuk ketakutan dan pola pikir tersendiri bagi moms and dads sehingga Anda menghindari aneka produk bayi yang dianggap berbahaya bagi kesehatan si kecil. Lalu, apakah popok mempengaruhi BAB Bayi?
Untuk meluruskan aneka informasi simpang siur terkait penggunaan popok sekali pakai tersebut, mari kita simak sama-sama jawaban beserta alasannya berikut ini.
Popok Sekali Pakai Tidak Mempengaruhi BAB si Kecil
Moms and dad wajib tahu bahwa bayi dengan usia 4 bulan ke bawah normalnya buang air besar itu tiga sampai empat kali dalam sehari. Biasanya, bentuk feses bayi di bawah 4 bulan cukup cair. Apabila si kecil sudah mengenal makanan padat, nantinya frekuensi BAB akan berkurang dengan sendirinya menjadi satu kali sehari dan menjadi lebih padat.
Adapun pola buang air besar pada bayi ini memiliki banyak faktor penyebab. Faktor-faktor ini antara lain pola makan dan minum, aktivitas si kecil, dan kemampuan badan si kecil dalam menyerap nutrisi. Bisa kita lihat faktor-faktor tersebut tidak berkaitan sama sekali dengan penggunaan popok sekali pakai. Apabila moms menyusui si kecil, malah pola makan ibu yang nantinya mempengaruhi kualitas ASI dan kondisi pencernaan buah hati.
Apa Saja yang Bisa Mempengaruhi Pola BAB Buah Hati
Pada umumnya, bayi yang baru lahir hanya akan mengonsumsi air susu ibu (ASI) hingga usia 6 bulan. Pemberian makanan tambahan akan dilakukan saat bayi memiliki sistem pencernaan yang siap mencerna makanan padat. Pemberian makanan pendamping ASI inilah sebenarnya yang bisa merubah pola buang air besar si kecil
Hal-hal lain yang turut berpengaruh dalam perubahan pola buang air besar maupun bentuk feses adalah pemberian susu formula, kondisi kekurangan cairan atau dehidrasi pada bayi, hingga adanya gangguan pencernaan pada si kecil yang menyebabkan gangguan pada penyerapan nutrisi makanan. Moms and dads juga harus waspada terhadap kemungkinan luka di anus akibat tekstur feses yang keras sehingga bayi menunda-nunda untuk buang air besar. Hal ini dapat membuat terjadinya penumpukan feses sehingga malah semakin keras dan susah untuk dikeluarkan.
Jadi, apabila moms sudah memberikan susu formula kepada si kecil di bawah usia 4 bulan, maka kemungkinan besar akan terjadi perubahan pola BAB pada buah hati Anda.
Tindakan yang Harus Dilakukan Jika si Kecil Susah Buang Air Besar
Susah buang air besar adalah kondisi yang tidak nyaman bagi si kecil. Buah hati Anda mungkin cenderung lebih rewel saat kesulitan buang air. Lalu hal-hal apa saja yang bisa kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
Pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan kepada buah hati yang mengalami susah BAB adalah memberikan ASI kepada si kecil sesering mungkin. Moms juga harus merubah pola makan menjadi lebih banyak serat serta memiliki gizi dan nutrisi yang seimbang. Jangan lupa bahwa moms juga harus minum lebih banyak cairan supaya produksi ASI juga semakin banyak.
Tindakan lainnya yang bisa Anda lakukan untuk meredakan ketidaknyamanan si kecil adalah memandikan si kecil dengan air hangat. Kemudian Anda juga bisa mengajak buah hati Anda lebih aktif bergerak. Salah satu gerakan yang bisa moms and dads coba untuk meredakan susah buang air besar pada bayi adalah menggerakan kaki si kecil serupa dengan mengayuh sepeda. Anda juga bisa mencoba memijat lembut perut buah hati menggunakan teknik ILU.
Apabila semua tindakan tersebut sudah moms and dads lakukan, namun tidak ada perubahan berarti. Itulah saatnya bagi moms and dads untuk membawa si kecil berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
Segera Ganti Popok Sekali Pakai Setelah BAB
Walaupun penggunaan popok sekali pakai tidak mempengaruhi pola buang air besar si kecil, adalah wajib hukumnya untuk segera mungkin mengganti popok si kecil setelah buang air besar. Hal ini dikarenakan feses membawa bakteri. Apabila kotoran bayi ini tidak segera dibersihkan, maka akan meningkatkan risiko infeksi pada bayi.
Moms and dads pastinya tidak ingin si kecil terkena infeksi bakteri dan jamur, ruam popok, ataupun gatal-gatal akibat tidak segera mengganti popok bayi, bukan? Bagi bayi perempuan, menunda-nunda mengganti popok setelah buang air besar bahkan dapat mengakibatkan keputihan pada buah hati, lho. Oleh karena itu, moms and dads harus sering-sering mengganti popok si kecil antara 2-3 jam sekali. Terlebih apabila si kecil baru saja buang air besar.
Ganti Popoknya Walaupun si Kecil Sedang Tidur
Walaupun si kecil dalam kondisi tertidur, moms and dads wajib mengganti popoknya setelah selesai BAB. Jangan ajak si kecil bermain saat mengganti popoknya. Usahakan mengganti popok dengan cepat dan dalam kondisi yang gelap supaya di kecil dapat segera terlelap kembali.
Pastikan moms and dads menggunakan popok terbaik bagi buah hati tercinta, contohnya MAKUKU SAP Diapers. Popok untuk semua jenis kelamin ini hadir dengan kualitas premium dan ramah terhadap kulit bayi yang sensitif. MAKUKU SAP Diapers menggunakan bahan struktur inti SAP (Super Absorbent Polymer) yang tidak akan menggumpal walaupun pipis si kecil sedang banyak-banyaknya.
Ukuran yang super tipis, hanya 1,6 mm, akan membuat si kecil nyaman dalam beraktivitas sehari-hari. Permukaan popok yang ekstra kering membuat buah hati moms and dad terbebas dari rasa lembab dan ruam popok.
Nah, sudah tahu kan moms and dads jawaban dari pertanyaan apakah popok mempengaruhi BAB bayi? Jawabannya adalah tidak. Semoga informasi yang sudah disampaikan bermanfaat dan dapat menghilangkan kegalauan di hati moms and dad. Selamat mencoba tips yang sudah diberikan!
Komen
250