Belakangan ini film Layangan Putus sedang hangat dibicarakan. Salah satu yang menarik perhatian dalam film tersebut adalah peran Brandon yang memiliki karakter sering tantrum akibat pertengkaran dan perceraian orang tuanya hingga harus dibawa ke psikolog anak. Lantas, sebenarnya apa sih yang menyebabkan anak sering tantrum?
Tantrum merupakan ledakan emosi yang ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, marah hingga pembangkangan. Sebenarnya tantrum bukan hanya dialami oleh anak-anak, tantrum juga bisa terjadi pada orang dewasa yang mengalami kesulitan emosional.
Tantrum pada anak-anak sering kali membuat para orang tua pusing. Apalagi jika si kecil tantrum di tempat umum pasti bingung untuk menenangkannya. Sebelum mengatasinya, para orang tua harus mengetahui terlebih dahulu apa yang menyebabkan si kecil tantrum. Karena tantrum bisa disebabkan oleh banyak faktor. Setelah mengetahui, barulah orang tua dapat menanganinya sesuai dengan penyebabnya.
Umumnya, tantrum disebabkan oleh kurangnya kemampuan bahasa anak untuk mengekspresikan perasaannya. Sehingga anak menyampaikannya melalui luapan emosi. Selain itu, penyebab tantrum dapat dipicu oleh rasa lapar, kelelahan, dan rasa tidak nyaman misalnya popoknya penuh dan harus segera diganti. Jadi, tantrum adalah kondisi yang tidak boleh diabaikan oleh para orang tua.
Para orang tua pun disarankan untuk tidak terpancing emosi dan memarahi balik si kecil saat mengalami tantrum. Hadapi si kecil yang tantrum dengan tenang dan lembut. Setelah si kecil selesai tantrum, sebaiknya orang tua memuji anak, memeluknya dan mengatakan rasa sayang apapun yang terjadi.
Untuk Mommy dan Daddy yang mau tahu informasi tentang pola asuh dan parenting lainnya, jangan lupa follow instagram @Makuku.Indonesia.Official dan kunjungi website makuku.co.id. (Aq/MKK)
Komen
250