Baru-baru ini kabar tidak mengenakan datang dari dunia kesehatan. Pasalnya, penyakit gagal ginjal misterius ini mengintai anak-anak dari rentang usia 6 bulan – 18 tahun. Fenomena ini cukup mengkhawatirkan para orang tua karena tidak sedikit memakan korban.
Melansir dari laman Kemenkes Indonesia, orang tua diharapkan tetap tenang dan waspada terhadap perubahan kodisi fisik yang terjadi pada anak. Apalagi jika kesehatan anak mulai menurun dna menunjukkan gejala-gejala yang mengarah pada penyakit gagal ginjal akut. Seperti yang dijelaskan oleh Dr. dr. Farabi EL Fouz, SpA. MKes pada IG Live MAKUKU bersama Mama’s Choice, adapaun gejala gagal ginjal ini seperti diare, mual, muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, dan sering mengantuk.
“Perubahan yang paling signifikan dari gejala gagal ginjal adalah adanya perubahan frekuensi buang air kecil pada si kecil yang semakin sedikit atau tidak buang air kecil sama sekali,” jelas Dr. dr. Farabi EL Fouz, SpA. MKes.
Selain itu, gejala lain yang perlu diwaspadai oleh orang tua adalah perubahan warna urine yang terlalu pekay atau kecokelatan. Perubahan warna urine yang semakin pekat ini biasanya terjadi pada seseorang yang kekurangan cairan atau dehidrasi. Untuk itu, para orang tua disarankan untuk mencukupi kebutuha cairan si kecil. Orang tua diminta segera memeriksakan kondisi si kecil jika bila warna urine mengalami perubahan dan volume urine berkurang bahkan tidak ada urine selama 6-8 jam saat siang hari.
Biasanya pihak rumah sakit akan merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut pada fungsi ginjal. Kalau fungsi ginjal meningkat, selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis, evaluasi kemungkinan etiologi dan komplikasi. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif gagal ginjal akut, selanjutnya pasien akan dilakukan perawatan di ruangan intensif berupa High Care Unit (HCU)/Pediatric Intensive Care Unit (PICU) sesuai indikasi.
Rutin Mengecek Popok Si Kecil Untuk Waspada Gagal Ginjal
Penyakit gagal ginjal memang erat kaitannya dengan frekeuensi buang air kecil pada si kecil. untuk itu, para orang tua diminta untuk rutin mengecek popok yang digunakan oleh si kecil. hal ini dilakukan sebagai langkah pertama untuk mendeteksi penyakit gagal ginjal akut pada anak.
Hal yang disayangkan dari kebiasaan orang tua dalah belum mengganti popok si kecil jika belum basah dan lupa mengecek sudah berapa jam anak buang air kecil. orang tua sering kali baru mengganti popok anak setelah seharian beraktivitas. Jadi, tidka mengetahui jumlah pasti dan frekuensi buang air kecil balita. Padahal dalam fenomena penyakit ini, jumlah dan frekuensi buang air kecil adalah gejala penting.
Pada anak yang aktif dan banyak bergerak, ia akan lebih sering minum. Bila sering minum itu artinya setiap 6 jam sekali si kecil akan buang air kecil. jadi, orang tua harus mewaspadai jika si kecil buang air kecil 6-8 jam di siang hari itu sedikit dan disertai dengan perubahan warna urine. Untuk menghitung berapa banyak idealnya si kecil buang air kecil dalam sehari dengan rumus sebagai berikut:
Jumlah urine (ml) : berat badan (kg) : waktu (jam)
Sedangkan standar volume urine pada anak berdasarkan usia adalah:
- Neonates (0-1 bulan) = 2-3 ml/kg/jam
- Bayi (1-12 bulan) = 2 ml/kg/jam
- Anak (1-10 tahun) = 1-2 ml/kg/jam
- Remaja (10-18 thn) = 0,5-1 ml/kg/jam
Pengukuran urine anak ini bisa dilakukan setiap 4-6 jam per hari. Jika si kecil masih menggunakan popok, maka jumlah urine si kecil bisa diketahui dengan mengurangi berat popok basah dengan popok kering.
Pilihlah Popok dengan Indikator Urine
Untuk membantu orang tua mengecek popok dengan rutin, mom dan dad bisa memilih popok yang dilengkapi dengan indikator urine. Indikator urine ini berfungsi sebagai alarm pengingat jika popok si kecil sudah penuh menampung cairan maka indikator ini akan berubah warna. Nah, dengan indikator urine ini juga orang tua dapat memantau apakah si kecil sering buang air kecil atau tidak.
MAKUKU SAP Diapers Pro Care merupakan popok ideal dengan fitur yang lengkap dna dibuat dari bahan berkualitas tinggi. MAKUKU SAP Diapers Pro Care yang menggunakan inti struktur SAP atau Super Absorbent Polymer. Popok MAKUKU terbaru ini juga memiliki 3 keuggulan utama yakni luxurious soft permukaan yang super lembut, 4 lapisan inti SAP dan fitur bubble belt pertama di Indonesia.
MAKUKU SAP Diapers Pro Care hadir dalam tipe perekat (ukuran Newborn, S, M) dan celana (ukuran M, L, XL, XXL) mulai dari Rp. 61.900,00 hingga Rp. 119.900,00. MAKUKU SAP Pro Care Diapers tersedia di Transmart di Pulau Jawa dan Bali, dan Diamond Supermarket atau bagi yang lebih nyaman berbelanja online dapat mengunjungi akun MAKUKU Indonesia Official di Lazada, Shopee, Tiktok Shop, dan Tokopedia. (Aq/MKK)
Komen
250