Tak Hanya Istri, Suami pun Dapat Alami Gangguan Kesuburan

Tak Hanya Istri, Suami pun Dapat Alami Gangguan Kesuburan

written by : MAKUKU - 14 Mar 2022

Viewed : 14 times  Read duration : Page Views : 403 times

Memiliki buah hati adalah idaman setiap pasangan suami istri. Namun sayangnya, tidak semua pasangan mampu mewujudkannya. Dalam hal ini biasanya pihak istri sangat diberatkan karena terkait masalah kesuburan. Padahal, gangguan kesuburan atau infertilitas juga dapat dialami oleh suami.

Infertilitas merupakan ketidakmampuan untuk hamil dalam satu tahun, dimana kondisi tersebut merupakan gabungan antara subfertilitas (menurunnya kemungkinan untuk hamil dalam satu bulan) dan sterilitas yakni ketidakmampuan total untuk hamil.

Untuk kesempatan terjadinya kehamilan, menurut dr. Indra N C Anwar, Sp. OG sebagai Konsultan Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan MAKUKU Family mengungkapkan seorang wanita berpeluang hamil sekitar 20-25% dalam satu bulan. 63% hamil dalam kurun waktu 6 bulan, 85% hamil dalam 12 bulan, kurang dari 5% hamil dalam 6 bulan berikutnya dan sekitar 10-12% mengalami sulit hamil atau kurang subur.

Faktor Penyebab Infertilitas yang Wajib Diketahui

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya masalah kesuburan pada pasangan suami istri. Penjelasan dr. Indra mengenai penyebab infertilitas dari sisi istri meliputi faktor saluran telur, ovulasi, endometriosis, mulut rahim, rahim dan disfungsi seksual.

Sedangkan penyebab infertilitas pada suami dipengaruhi oleh kelainan pengeluaran sperma, kelainan produksi dan pematangan sperma, varikokel (kriptorkismus, hormonal. Infeksi, lingkungan, obat-obatan, idiopatik dan genetik atau kromosom). Selain itu juga karena terjadinya penyumbatan saluran mani akibat infeksi bawaan, imunologik atau antibodi antisperma dan faktor gizi. Dan, gangguan infertilitas yang tidak dapat dijelaskan.

  1. Indra menambahkan seorang pria dapat dikatakan subur jika spermanya masuk dalam kualifikasi normal menurut standar yang umum dianut oleh laboratorium kesuburan. Jadi, harus diperiksa apakah spermanya memenuhi syarat untuk terjadinya kehamilan alami atau tidak. Faktor-faktor yang bisa memengaruhi baik dalam jumlah maupun kualitas sperma antara lain adalah gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol, kafein yang berlebihan dan kegemukan. Serta penyakit-penyakit umum seperti diabetes dan tiroid.

Pemeriksaan Pada Suami Terkait Infertilitas

Untuk mengetahui gangguan kesuburan yang dapat dialami oleh pria, dr. Indra mengatakan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Diantaranya kerjasama dengan urolog dan androlog, anamnesa akurat serta pemeriksaan fisik umum yang meliputi obesitas, seks sekunder abnormal, hipoandrogenisme dan sindrom klinefelter.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan genitalia yang mencakup penis, undesensus testis, epididimis (infeksi atau absen kongenital), vas deferens, skrotum dan inguinal. Serta pemeriksaan khusus dengan menganalisa sperma sesuai standar, pemeriksaan tambahan seperti hormonal (FSH, LH, PRL dan testosterone), klamidia dan antibodi antisperma (immunobead).

Sementara itu, evaluasi endokrinologi pada pria yakni serum FSH/T/PRL, jika jumlah sperma rendah atau abnormal. Terjadinya gangguan fungsi seksual dan temuan klinis yang diduga karena kelainan endokrin spesifik. Oat berat dan Azoospermia non obstruktif yakni karyotype (jumlah sperma < 5 juta/cc), mikrodelesi y (jumlah sperma < 1 juta/cc) dan azoospermia obstruktif.

“Pemeriksaan infertilitas harus melibatkan pasangan suami-istri sebagai satu kesatuan biologis  karena penyebab infertilitas bisa dari pihak istri atau keduanya,” ujar dr. Indra.

Indikasi Bayi Tabung Pada Pria dan wanita

Pada prinsipnya, indikasi tindakan bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) dilakukan pada pasangan suami istri yang sudah lama tidak memiliki keturunan dan sudah menjalani cara atau metode fertilisasi lainnya tapi gagal.

Menurut dr. Indra pada pria, indikasi bayi tabung adalah masalah sperma. Yakni oligozoospermia berat (< 5 juta/cc), asthenozoospermia berat (< 10%), teratozoospermia berat (<1%) dan azoospermia atau tidak ditemukan sperma dalam cairan air mani. Sedangkan pada wanita, indikasi bayi tabung adalah pada masalah tuba. Dimana terjadinya kegagalan operasi tuba, paten unilateral, paten fungsi abnormal dan non paten tidak mungkin dikoreksi.

Sedangkan syarat terjadinya kehamilan adalah sebagai berikut:

  • Hubungan seksual normal
  •  Hubungan seksual tepat waktu atau teratur
  • Mulut rahim atau cairan mulut rahim baik
  • Saluran telur paten dan berfungsi normal
  •  Rahim atau dinding rahim normal
  • Ada sel telur yang ebrkembang dan ovulasi
  • Ada sperma dengan jumlah atau kualitas baik

Untuk informasi menyeluruh seputar kehamilan, jangan lupa bergabung menjadi member MAKUKU Family ya Moms! (Aq/MKK)

Source:

  1. Indra N C Anwar, Sp. OG

Konsultan Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan MAKUKU Family

KEHAMILAN

MAKUKU

MAKUKUFAMILY

OBGYN

KESUBURAN

SULITHAMIL

KESUBURANPRIA

KESUBURANWANITA

IVF

BAYITABUNG

Komen


250

READ ANOTHER POPULAR ARTICLE

Lihat semua >
AHLI
Deteksi Kesehatan Dini Lewat Bentuk dan Warna Tinja Bayi

Mendeteksi kesehatan bayi bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan melihat dari bentuk dan warna feses bayi. Simak info selengkapnya di sini

MAKUKU
2023-11-13 12:10:56
0 Comment
AHLI
Mitos & Fakta Perawatan Tali Pusar Bayi 'Newborn' yang Wajib Moms Tahu!

Banyak masyarakat yang belum bisa membedakan mitos dan fakta seputar perawatan tali pusar bayi baru lahir. Simak penjelasan selengkapnya di artikel ini!

MAKUKU
2023-12-13 11:33:03
0 Comment

READ ANOTHER LATEST ARTICLE

Lihat semua >
AHLI
Perbedaan Dermatitis Popok dan Dermatitis Atopik

Pahami perbedaan antara ruam popok bayi dan dermatitis atopik, serta tips bagi Moms untuk mengatasi kondisi saat Si Kecil mengalaminya.

MAKUKU
2024-07-09 09:28:31
0 Comment
AHLI
Salep Ruam Popok Rekomendasi Dokter

Lindungi kulit bayi dari ruam popok dengan salep rekomendasi dokter. Skin care penting untuk kulit sensitif bayi.

MAKUKU
2024-02-23 12:20:43
0 Comment