Masalah kulit seperti ruam popok pada bayi memang meresahkan orang tua. meski bukan penyakit serius, ruam popok bisa membuat si kecil rewel seharian karena rasa nyeri dan tidak nyaman akibat ruam popok. Untuk mengatasi ruam popok, moms and dads bisa mencoba perawatan rumahan yang tepat. Misalnya menggunakan salep ruam popok yang direkomendasikan oleh dokter.
Penyebab Ruam Popok
Bayi di bawah usia 1 tahun memang rentan mengalami ruam popok. Karena setiap hari mereka menggunakan popok. Belum lagi, kita sebagai orang tua seringkali lupa untuk rutin mengganti popok 3-4 jam sekali. Ditambah, faktor kulit sensitif pada si kecil juga bisa meningkatkan risiko ruam popok.
Selain itu, penyebab ruam popok pada si kecil juga bisa diakibatkan oleh infeksi bakteri, alergi bahan popok, ukuran popok yang tidak sesuai misalnya terlalu longgar atau terlalu sempit, popok yang menggumpal hingga pergantian jenis makanan yang biasanya menyerang anak yang baru MPASI.
Tanda Ruam Popok Berbahaya
Dokter spesialis anak dari KMNC Green Lake, dr. Dewi Andini Putri, SpA, menjelaskan bahwa ruam popok sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Dengan penanganan yang tepat, dalam 3-5 hari ruam popok sudah mengalami perbaikan gejala. Ciri-ciri ruam popok sembuh yakni:
- Ruam kemerahan pada kulit si kecil mulai berkurang
- Kulit mengering
- Tidak ada bisul pada kulit sekitar ruam popok
- Rasa nyeri yang ditandai rewelnya anak tiap ganti popok berkurang
Namun, dr. Dewi mengimbau agar orang tua lebih memerhatikan kondisi ruam popok si kecil yang disertai dengan gejala lain. Tanda bahaya ruam popok pada si kecil meliputi anak mengalami demam dengan suhu diatas 38 derajat celcius, mengeluarkan BAB berdarah hingga mengalami tanda dehidrasi.
“Segera segera konsultasikan ke tenaga kesehatan. Bila ruam popok tidak membaik setelah 3-5 hari dengan terapi standar atau pada kulit timbul lepuh atau bisul berisi nanah, segera konsultasikan ke dokter,” ujar dr. Dewi.
Salep Ruam Popok Rekomendasi Dokter
Cara mengobati ruam popok dengan tepat adalah mengatasi sesuai dengan penyebabnya. Bila akibat kulit yang lembab, sebaiknya moms and dads rutin mengganti popok si kecil dan mengganti popok dengan daya serap tinggi. pilihlah ukuran yang tepat serta jaga kebersihan area yang tertutup popok.
Dr. dewi menjelaskan ruam popok yang berat, dengan kerusakan kulit yang dalam (kadang hingga berdarah), sebaiknya dibersihkan dengan air mengalir dan diberi salep d. tambahan oleh dokter yang mengandung steroid. Sedangkan ruam popok yang sudah mengalami infeksi oleh jamur atau bakteri, dapat diberikan salep antijamur atau antibiotik sesuai resep dokter.
Bila ruam popok si kecil masih dalam tingkat yang rendah, dr. Dewi menyarankan untuk mengoleskan salep yang mengandung zink oksida atau petroleum. Pilihan lainnya adalah lanolin, parafin, dimetikon pada area popok sebagai perlindungan setiap ganti popok.
Berikut penjelasan masing-masing kandungan salep dan manfaatnya:
Salep dengan kandungan zinc oksida
Salep yang mengandung zinc oxide atau zinc oksida dipercaya ampuh mengobati ruam popok terutama di bagian bokong dan selangkangan bayi. Salep dengan kandungan zinc oksida membantu membentuk lapisan pertahanan kulit terluar bayi untuk menurunkan potensi zat asing yang menyebabkan iritasi atau ruam.
Sebaiknya penggunaan salep dengan kandungan zinc oksida ini sesuai dengan arahan dokter atau tenaga medis professional. Sehingga dapat meminimalisir efek samping dari penggunaan salep ini. Moms dapat mengoleskan salep ini tipis-tipis ke kulit si kecil.
Petroleum jelly
Jika iritasi masih tergolong ringan, moms bisa menggunakan petroleum jelly untuk membantu meringankan ruam popok si kecil. Penggunaan petroleum jelly ini bisa menjadi obat tambahan untuk krim ruam tertentu agar tidak lengket dan menempel pada popok.
Petroleum jelly juga bisa digunakan sebagai salep perawatan lanjutan untuk mencegah ruam popok kambuh. Disebutkan dalam studi tahun 2013 pada Journal for Specialist in Pediatric Nursing, penggunaan petroleum jelly dapat menurunkan risiko ruam popok di kemudian hari.
Lanolin
Melansir dari beberapa sumber, lanolin merupakan pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit gatal, iritasi kering dan kasar. Kegunaan lanolin sendiri dapat dapat dipakai oleh anak-anak hingga orang dewasa. Baik untuk mengobati ruam popok pada bayi dan puting lecet pada ibu menyusui.
Cara kerja lanolin dengan membentuk minyak yang mencegah air di lapisan kulit terluar menguap. Sebelum mengoleskan lanolin, pastikan bersihkan kulit bayi terlebih dahulu. Penggunaan lanolin untuk mengobati ruam popok dilakukan setiap kali mengganti popok. Lanolin hanya digunakan pada kulit, namun sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum memakai lanolin.
Paraffin
Saat ini sudah banyak krim ruam popok yang mengandung parafin. Parafin adalah bahan yang biasanya digunakan dalam berbagai produk perawatan kulit, termasuk salep atau krim yang digunakan untuk mengatasi ruam popok pada bayi. Kandungan paraffin ini bermanfaat untuk membangun pelindung kulit dari konstituen agresif dari kotoran badan. Serta membantu meregenerasi kulit dan menyembuhkan luka akibat ruam popok.
Parafin dapat membentuk lapisan pelindung di atas kulit bayi, membantu mengurangi kontak langsung dengan urin dan tinja yang dapat menyebabkan iritasi lebih lanjut. Paraffin juga dapat membantu dalam proses penyembuhan ruam popok dengan membantu mengurangi peradangan dan iritasi, serta mempercepat regenerasi kulit yang rusak.
Dimetikon
Salep ini umumnya digunakan sebagai pelembab untuk mengobati kulit kering, gatal, bersisik, dan iritasi kulit ringan seperti ruam popok hingga kulit terbakar akibat radiasi pengobatan. Pada dimetikon terdapat zat emolien yang dapat melembabkan dan melembutkan kulit serta meringankan rasa gatal hingga kulit yang mengelupas.
Cara kerja dimetikon ini dengan membentuk lapisan minyak pada bagian atas kulit dan berperan penting dalam mengunci air pada kulit. Kandungan emollient ini juga terdapat pada petrolatum, lanolin dan minyak mineral. Salep ini juga membantu menghilangkan sel kulit mati.
Itu dia deretan kandungan salep untuk mengobati ruam popok pada bayi. moms and dads dapat berkonsultasi terlebih dahulu mengenai kondisi kesehatan kulit si kecil agar mendapatkan penanganan yang tepat. (Aq/MKK)
Komen
250