Karakter anak dapat terbentuk dari pola asuh orang tua. Bahkan pola asuh yang diterapkan bisa mempengaruhi kesehatan mental anak dan memicu depresi. Namun sayangnya banyak orang tua yang kurang menyadari hal tersebut.
Ada beberapa jenis pola asuh orang tua diantaranya pola asuh otoriter, permisif, pengabaian dan demokratis. Menurut Psikolog RS St. Carolus, Sulastry Pardede, orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter dan permisif sebagian besar remaja cenderung mengalami depresi.
Biasanya pola asuh otoriter memberikan tekanan yang berat kepada anaknya sehingga berpeluang terhadap kejadian depresi. Pada orang tua yang terlalu permisif dikhawatirkan anak tidak memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
"Pola Asuh itu adalah pattern yang dimiliki orang tua untuk mendidik anaknya. Orang tua yang otoriter biasanya memberikan tekanan dan tidak memberikan kesempatan anak untuk mengkomunikasikan kebutuhannya. Jadi anak melakukan sesuatu yang tidak suka. Sedangkan permisif, terlalu banyak memanjakan dan tidak menimbulkan rasa tanggung jawab," jelas Sulastry.
Pola asuh yang baik adalah pola asuh demokratis karena dapat mengajak anak untuk mendiskusikan setiap permasalahan yang dihadapi anak sehingga dapat sesegera mungkin permasalahan tersebut diselesaikan dan tidak menimbulkan depresi pada anak.
Bukan hanya pola asuh yang dapat memicu depresi pada anak. Ternyata anak dengan orang tua depresi lebih berisiko mengalami depresi. Sulastry menjelaskan orang tua yang menderita depresi berisiko tiga kali lipat lebih tinggi mengalami depresi. Risiko ini lebih rentan terjadi pada wanita daripada pria.
Selain itu, merawat atau menghadapi keluarga dengan depresi bukanlah sesuatu yang mudah dan tingkat stresnya cukup tinggi. Keluarga bisa saja merasa frustasi, misalnya karena penderita sulit untuk didekati atau tidak mau terbuka. Hal ini dapat meningkatkan risiko depresi keluarga dari sisi faktor lingkungan dan sosial.
Nah, buat mom and dad yang mau tahu informasi lainnya mengetahui parenting bisa follow instagram @makuku.indonesia.official dan mengunjungi website makuku.co.id. (Aq/MKK)
Komen
250