Menjelang persalinan, ibu hamil mungkin akan lebih memikirkan persiapan apa saja yang harus disiapkan sejak memasuki trimester 3, baik persiapan fisik maupun mental. Karena mempersiapkan fisik, mental dan segala hal menjelang melahirkan bukanlah hal yang mudah. Tidak sedikit ibu hamil yang bingung harus memulai dari mana dan apa saja yang harus dipersiapkan.
Berangkat dari kekhawatiran ini, MAKUKU menggandeng konsultan dokter spesialis kandungan MAKUKU Indonesia, dr. Yusuf, yang akan mengupas tuntas persiapan fisik dan mental menyambut persalinan.
Kapan harus mempersiapkan fisik dan mental menjelang melahirkan?
Waktu terbaik untuk mempersiapkan kehamilan bahkan persalinan harus sedini mungkin. Bahkan untuk mempersiapkan kehamilan, setiap pasangan harus memeriksakan kesehatan reproduksi sebelum kehamilan. Hal ini untuk mengindikasikan kesehatan dari masing-masing.
Seiring berjalannya waktu, memeriksakan kehamilan secara rutin di setiap trimester itu sangat dianjurkan. Pada trimester pertama, sebaiknya melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan 1 bulan sekali untuk mengevaluasi kesehatan kandungan. Memasuki trimester kedua dan ketiga, intensitas kunjungan ke dokter akan semakin sering. Hal ini untuk melihat tumbuh kembang janin dalam rahim.
Apa saja persiapan fisik yang dibutuhkan oleh ibu hamil menuju persalinan?
Ibu hamil mengalami kenaikan berat badan yang cukup signifikan yakni sekitar 10-20%. Dengan pertambahan berat badan ini, ibu hamil membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan berat badan selama kehamilan. Maka penting untuk memastikan kenaikan berat badan yang ideal dan normal. Agar berat badan tetap ideal selama masa kehamilan dibutuhkan kegiatan fisik yang harus dilakukan secara teratur. Terutama dimulai pada trimester kedua atau usia kandungan diatas 28 minggu.
Adapun persiapan fisik bisa dilakukan dengan olahraga seperti senam kehamilan, jalan santai hingga olahraga yang low impact. Persiapan fisik dengan olahraga ini dapat membantu proses pernapasan selama persalinan dan kelenturan otot panggul yang lebih rileks. Serta pembukaan yang lebih mudah selama proses persalinan.
Perlu diketahui juga bahwa ibu hamil akan menopang perut bayi yang beratnya rata-rata sekitar 2.5-3 kg. Hal ini bisa membuat otot panggul ibu hamil lebih tegang. Dengan melakukan latihan ini ibu hamil juga dapat mempertahankan fleksibilitas otot panggul dalam menahan kepala janin di bawah. Begitu juga turunnya kepala bayi menuju jalan lahir tergantung pada otot panggul.
Bentuk support apa saja yang dibutuhkan oleh ibu hamil?
Setiap ibu hamil memiliki masalah dan keluhan yang berbeda-beda. Namun, setiap ibu hamil akan merasakan perubahan yang sama pada anggota dan bentuk tubuhnya. Selain itu, ibu hamil juga akan mengalami perubahan hormonal. Kombinasi dari kedua perubahan ini dapat membuat perubahan psikologis yang dapat mengganggu suasana hati atau mood. Sehingga ibu hamil akan lebih mudah sensitif, tersinggung, menangis dan lainnya.
Ibu hamil membutuhkan dukungan yang luar biasa untuk memahami kondisi kehamilannya. Support atau dukungan nyata ini bisa dari keluarga terdekat yakni suami berupa perhatian kecil. Misalnya, menemani ibu hamil memeriksakan kehamilannya ke dokter. Dengan begitu, ibu hamil akan merasa selalu ditemani dan melewati masa-masa kehamilannya tidak sendirian. Kondisi psikologis ibu hamil yang baik akan berdampak baik pula pada janin dalam kandungan. Apalagi dalam memaksimalkan nutrisi yang diserap oleh janin.
Apa benar ibu hamil cenderung mengalami perubahan mood yang drastis?
Benar, ibu hamil bisa mengalami perubahan mood. Perubahan mood yang drastis itu akibat perubahan fisik dan hormon yang mengganggu mood sehingga tidak stabil.
Tips menghadapi perubahan mood pada ibu hamil yang direkomendasikan salah satunya adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur. Dengan olahraga itu artinya semua suplai darah akan lebih lancar dan akan menghasilkan endorphin. Kadar hormon endorphin yang lebih tinggi dalam tubuh akan membuat mood menjadi lebih baik. Bagi orang normal saja, hormon endorphin akan membuat hidup lebih bergairah, begitu juga pada ibu hamil.
Apakah stres selama kehamilan dapat mempengaruhi janin?
Ibu hamil yang mengalami stres tentu dapat mengganggu tumbuh kembang janin. Karena dampaknya ibu hamil akan malas minum vitamin dan makan makanan yang sehat. Bila ibu hamil terus menerus mengalami hal ini maka nutrisi bayi dapat terganggu. Berat badan bayi tidak seperti yang diharapkan, bayi akan lahir dengan berat badan rendah.
Selain persiapan fisik dan mental, ibu hamil juga harus memperhatikan kebutuhan bayi baru lahir. Bagaimana tips untuk memilih popok yang tepat?
Seluruh organ tubuh bayi baru lahir, baik organ dalam dan luar itu belum completely bisa menerima ekspor dari lingkungan barunya. Sistem kekebalan tubuh pada bayi baru lahir atau newborn masih rentan pula. Untuk itu, para calon orang tua yang sedang menunggu persalinan disarankan untuk memastikan semua yang digunakan oleh bayi harus higienis dan bersih.
Dengan kondisi bayi yang memiliki imunitas yang belum baik lebih rentan terkena alergi. Jadi, disarankan untuk memilih produk yang nyaman seperti MAKUKU Comfort Fit. Dengan teknologi SAP Thin Core, popok mampu mengunci cairan dan permukaan popok tetap kering. Pada MAKUKU Comfort Fit ukuran M-XXL, memiliki bagian pinggang dan paha yang elastis untuk mencegah bekas kemerahan pada kulit bayi.
Sementara ukuran NB (khusus newborn) dilengkapi dengan Belly Button U-Shape untuk melindungi tali pusar bayi baru lahir. Popok dirancang memiliki bentuk U pada bagian depan sehingga popok tidak akan bergesekan yang memicu infeksi.
Jadi, moms and dads tidak perlu khawatir lagi dalam merawat tali pusar bayi baru lahir. Pilihlah popok MAKUKU Comfort Fit yang aman dan nyaman untuk kulit sensitif bayi baru lahir. (Aq/MKK)
Komen
250