Merawat tali pusar bayi yang baru lahir bukanlah satu hal yang mudah dilakukan oleh Moms. Dengan tingkat sensitifitas tinggi pada kulit bayi, tentunya Moms memerlukan treatment khusus yang baik dan benar sesuai dengan anjuran dokter.
Dokter Spesialis Anak dr. Martina Siboe mengatakan, salah satu kesalahan dalam perawatan tali pusar bayi yang baru lahir adalah banyak masyarakat yang belum bisa membedakan mitos dan fakta.
Bermodalkan dengan tradisi turun temurun serta ditambah dengan minimnya edukasi tentang perawatan bayi, membuat masyrakat lebih mempercayai mitos ketimbang mencari kebenaran dari informasi tersebut. Padahal, tidak semua mitos yang beredar di masyarakat harus selalu dipatuhi.
Tali pusar bayi harus selalu berada dalam kondisi bersih dan steril. Terlebih pada bayi yang baru lahir, kondisi tali pusar atau tali pusat masih dalam posisi puput atau belum terlepas. Setelah lahir, bayi akan digunting tali pusarnya untuk kemudian tali pusar akan di klem.
"Pada saat perawatan bayi awal baru lahir, bayi akan di bersihkan dan dikeringkan, termasuk tali pusarnya. Intinya adalah kita wajib menjaga tali pusar tetap kering," ujar dr. Martina Siboe, SpA dalam sebuah kesempatan kepada MAKUKU.
Fakta dan Mitos Tali Pusar Bayi Cepat Lepas
Pentingnya menjaga kebersihan tali pusar harus dilakukan untuk meminimalisir hal negatif pada pertumbuhan bayi. Jangan sampai, treatment sembarangan hanya karena mitos dilakukan moms kepada buah hati yang justru dapat membahayakan kesehatan. Simak penjelasan lengkap dari Dokter Martina terkait kebenaran mitos yang telah berlaku di masyarakat.
1. Bayi bodong harus pakai gurita
Pemakaian gurita telah menjadi bagian dari 'tradisi' turun temurun yang dilakukan orang tua terhadap sang buah hati. Penggunaan gurita dinilai mampu mengempiskan tali pusar sehingga tidak berbentuk bodong. Pusar yang bodong memiliki posisi menonjol keluar dan sepintas terlihat tidak seperti kondisi normal
"Seterusnya mengenai bodong(penonjolan tali pusar, banyak sekali mitos bahwa jika bayi bodong itu dipakaikan gurita. Penonjolan tali pusar adalah tonjolan lunak di daerah pusar itu biasanya bisa karena hernia umbilikalis," tambah Dr Martina.
Bodong terjadi akibat adanya tekanan dari perut seperti tertawa, cekikikan atau menangis maka akan ada penonjolan usus melalui cincin tadi, kalau misalnya kondisi ringan maka itu akan sembuh sendiri tanpa perlu di interfensi.
Ia menambahkan, Hernia Umbilikalis merupakan hal yang normal dalam tahap perkembangan bayi. Namun, Moms harus perlu melakukan konsultasi dengan dokter jika menunjukkan tanda pembedahan, misalnya ususnya terjepit, diameternya membesar atau tidak menutup diatas usia 3 tahun.
Kesimpulannya, pemakaian gurita tidak mempengaruhi kondisi tali pusar bayi. Terlebih, penggunaan gurita juga bisa mengganggu kebersihan tali pusar akibat bercampurnya air seni.
2. Menggunakan betadine atau alkohol pada tali pusar
Betadine dan alkohol dinilai mampu mencegah infeksi dan juga menjaga kebersihan tali pusar. Nyatanya, Moms disarankan untuk tidak memberikan apapun pada bagian tali pusar bayi, termasuk betadine atau alkohol apapun tujuannya. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, kondisi tali pusar bayi yang baru lahir harus selalu steril dan kering.
"Betadine itu sendiri mengandung povidone iodine salah satunya iodinenya bisa masuk ke aliran darah, sehingga jika kita melakukan pengolesan apapun itu, akan ada terjadi penyerapan sehihgga bisa menyebabkan gangguan tiroid," jelas Dr. Martina.
Kemudian, penggunaan alkohol juga dapat memperlambat proses terbunya tali puput. Belum lagi risiko tertinggalnya gumpalan kapas saat membersihkan bayi sehingga dapat menyebabkan infeksi.
3. Mengoleskan minyak herbal diatas pusar
Pada zaman dahulu kala, penggunaan minyak herbal pada tali pusar bayi dipercaya dapat menahan pusar bayi yang baru diputus dari tali ari-ari agar tidak menonjol / bodong. Mitos ini dipastikan tidak usah dipercaya lagi karena belum ada bukti ilmiah atau medis yang membenarkan hal tersebut.
"Sebenarnya tidak perlu diberikan bermacam-macam karena umumnya tali pusar akan menutup dalam 1-2 minggu. Ada lagi yang menggunakan daun-daunan atau dioles minyak herbal untuk diletak diatas pusar, itu justru ditakutkan akan terjadi infeksi," tambah Dr. Martina.
4. Meletakan koin agar bentuknya ideal
Mitos lainnya yang umum dilakukan masyarakat adalah menggunakan koin agar bayi memiliki bentuk tali pusar yang ideal. Faktanya, Penggunaan koin pada pusar tidak memiliki fungsi apapun.
Tali pusar adalah penghubung ibu dan si bayi dimana ada tali pusar dan plasenta di ibunya sehingga harus selalu dalam keadaan bersih dan steril. Hal ini cukup meyakinkan bahwa penggunaan koin tak perlu diterapkan lagi.
"Dan semua klem ini steril, setiap lahiran bayi baru akan dibuka sehingga tetap steril sehingga tidak perlu diberikan/ dioleskan apapun lagi," ujar Dokter yang berdinas di RS. Carolus ini.
Kapan Tali Pusar akan Kering ? Ini yang Harus Moms Lakukan
Menurut Dr. Martina, tali pusat bayi umumnya akan menutup dalam kurun waktu 1-2 minggu. Untuk itulah, Moms tidak perlu khawatir dan tak perlu menerapkan sederet mitos diatas dalam merawat tali pusar bayi.
Sebagai perawatan terhadap bayi baru lahir, cukup gunakan klem pada tali pusar tanpa perlu menambahkan bahan lain. Karena tali pusar adalah penghubung ibu dan si bayi dimana ada tali pusar dan plasenta di ibunya, dimana pada saat bayi lahir itu akan dipotong.
Berhubung tali pusar adalah pembuluh darah, jika tidak diklem, aliran darahnya tidak akan berhenti sehingga wajib di klem. Dan semua klem ini steril, setiap lahiran bayi baru akan dibuka sehingga tetap steril sehingga tidak perlu diberikan/ dioleskan apapun lagi.
Menjaga tali pusat tetap kering
Usahakan agar tali pusar dalam kondisi terbuka dan jangan ditutup dengan kain kasa kering ataupun terkena karet pinggang popok. Karet pinggang popok biasanya menutupi tali pusar bayi. Padahal jika karet pinggang mengenai tali pusar dapat terkena air seni dan tinja bayi yang menyebabkan infeksi.
Mommy dan daddy tidak perlu khawatir dengan hal tersebut, karena semua varian MAKUKU SAP Diapers ukuran NB memiliki fütur Belly button u-shape dengan desain berbentuk U Shape. Dimana karet pinggang di bagian tengah membentuk potongan atau lengkungan di bawah tali pusar. Sehingga karet pinggang tidak akan terkena tali pusar dan mengurangi gesekan dengan tali pusar bayi.
Penghargaan Belly Button U-Shape Pertama di Indonesia
Fitur belly button u-shape yang terdapat di semua varian MAKUKU SAP Diapers ini mendapatkan penghargaan sebagai popok “Pertama di Indonesia dengan Fitur Belly Button U-shape Khusus Newborn” dari TRAS N CO dalam acara Indonesia Maternity, Baby & Kids Expo (IMBEX 2023) pada tanggal 1-3 Desember 2023 di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta.
Jadi, sudah siap merawat si kecil dengan penuh kasih sayang? Bersama Belly button U-shape MAKUKU, tali pusat si Kecil terlindungi secara maksimal. (RR/MKK)
Komen
250