Semakin bertambahnya usia, bayi membutuhkan asupan nutrisi tak hanya dari ASI. Untuk itulah, Moms harus menyiapkan MPASI atau makanan pendamping ASI sebagai penunjang kebutuhan kalori si kecil agar berat badan dan pertumbuhannya sesuai dengan usianya.
Tetapi, memberikan MPASI atau Makanan pendamping ASI untuk si Kecil bisa disebut 'gampang-gampang susah'. Moms tidak bisa secara otodidak memberikan nasi atau bubur sebagai MPASI pada si Kecil tanpa ada konsultasi dengan dokter.
"ASI memenuhi 100% kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan. Semakin bertambahnya usia, ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori untuk bayi bertumbuh. Untuk itulah, bayi membutuhkan MPASI untuk menunjang pertumbuhannya," ujar Dokter Spesialis Anak, dr. Ratno J. M. Sidauruk, SpA (K) kepada MAKUKU Family belum lama ini.
Dokter yang berdinas di RS. St. Carolus ini mengatakan bahwa ada beberapa poin yang harus diperhatikan sebelum Moms memulai memberikan MPASI. Pertanyaan yang paling sering ditanya masyarakat, lanjut dr. Ratno, adalah usia berapa bayi dapat memulai MPASI?
dr. Ratno mencontohkan, pemberian MPASI di Indonesia umumnya dilakukan pada bayi usia 6 bulan. Sementara di Eropa, usia 4 bulan sebagian bayi telah mendapatkan asupan MPASI.
"Yang harus diperhatikan saat memulai MPASI selain dari usia, juga kesiapan dari si Kecil seperti kepalanya sudah tegak, refleks oromotor nya sudah bagus, tertarik atau memiliki keinginan untuk makan terutama saat melihat orang di sekitarnya makan, dan terlihat masih lapar padahal ibu sudah rutin memberikan asi" ujar dr. Ratno.
Persiapan MPASI
Menurut dr. Ratno, ada empat hal yang harus diperhatikan Moms saat menyajikan MPASI yaitu tepat waktu, adekuat, aman & higienis serta diberikan secara responsif. Seperti telah disebutkan sebelumnya, pemberian MPASI harus tepat waktu. Bukan hanya tepat usia, tetapi melihat bagaimana kesiapan buah hati dalam menerima 'makanan asing'. Hal itu ditandai dengan sikap bayi yang mulai tertarik saat melihat orang tuanya makan.
"Saat melihat orang tuanya sedang makan, dia sudah mupeng, melihat kesana-kemari, dan lidahnya mulai menjilat," ujar dokter yang menamatkan pendidikan dokter umum di Universitas Diponegoro, Semarang.
Tanda kesiapan kedua, lanjut dr. Ratno, dapat memenuhi syarat komposisi MPASI. Pemilihan komposisi menu perlu mendapatkan perhatian khusus bagi Moms dengan mengutamakan nutrisi dan gizi seimbang guna mendukung pertumbuhan bayi. Menu yang disarankan adalah menu lengkap, yaitu karbohidrat, protein (utamakan protein hewani), lemak, dan sedikit sayur atau buah
Syarat MPASI yang ketiga yaitu aman dan higienis yang mengacu pada proses memasak, alat dan pemilihan bahan baku makanan MPASI. Syarat yang terakhir adalah MPASI harus diberikan secara responsif dan konsisten berdasarkan sinyal lapar dan kenyang dari anak.
"Misalnya wortel, cukup 1,5 sendok teh. Untuk bayam 2 - 3 lembar cukup. Jika terlalu banyak memberikan sayur, maka anak akan kenyang sayur. Padahal, saat MPASI yang harus diperbanyak adalah lemak," tambah dr. Ratno
Mikronutrien : Zat yang dibutuhkan dalam tubuh dalam jumlah kecil namun tetap memiliki peran penting. Mikronutrien terdiri atas kalsium, zat besi, zinc dan vitamin A, C.
Makanan sumber zat besi didapatkan dari hati dan daging merah. Untuk sumber kalsium, Moms bisa mendapatkan dari berbagai dairy product. Sumber Vitamin A bisa didapatkan dari hati, kuning telur. Vitamin C bisa didapatkan dari sayuran dan buah-buahan. Terakhir, makanan sumber zinc Moms bisa mendapatkan dari hati.
"Liver atau hati ayam bagus untuk MPASI. Banyak vitaminnya juga. Terkait pantangan MPASI, sebaiknya si Kecil tidak diberikan makanan pedas. Selebihnya, makanan rumah boleh diberikan selama memenuhi kebutuhan nutrisinya," ujar dr. Ratno.
Nah, apakah Moms sudah siap untuk memberikan MPASI untuk si Kecil? Yuk, temukan produk penunjang MPASI di Makuku Store terdekat.
Jangan lupa follow dan ikuti sosial media kami @makuku.indonesia.official utk beragam info menarik serta promo tertentu. Terakhir, Moms juga bisa join membership Makuku untuk mendapatkan resep Makucooks, konten parenting atau konsultasi dengan Dokter anak secara GRATIS! Selamat mencoba, Moms :)
"Untuk pemberian ASI pada usia tertentu (4 bulan) harus melewati konsultasi dokter. Pertimbangan kenaikan berat badan, kesiapan anak untuk makan tetap harus didiskusikan dengan dokter," ujar dr. Ratno.
Selain kesiapan dari sisi Bayi, Moms juga harus mempersiapkan tahapan MPASI dengan menyediakan peralatan penunjang bayi serta siap siaga untuk memasak hidangan terbaik bagi sang buah hati anytime anywhere.
Menu MPASI & Nutrisi Wajib
Pemilihan Menu MPASI harus berdasarkan kebutuhan gizi untuk meningkatkan berat badan anak. Menurut dr. Ratno, Moms tidak harus membeli bahan makanan tertentu karena menu MPASI terbaik adalah makan-makanan yang dikonsumsi di rumah yang memanfaatkan bahan yang ada di dapur.
Ia menambahkan, menu MPASI dapat disesuaikan dengan menu di rumah selama memenuhi kriteria adekuat dan berbentuk halus. Selain itu, orang tua juga harus konsisten dalam menaikkan tekstur MPASI sesuai kemampuan dan usia bayi.
"Untuk menu MPASI harus memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien. Jika di rumah ada ikan lele, ikan kembung, ya sudah berikan ikan lele atau kembung tersebut jadi tidak perlu memaksakan untuk membeli ikan lainnya. Jangan membuat ribet dalam menyiapkan MPASI. Apa yang ada di rumah, itu yang digunakan." jelas dr. Ratno.
Seperti dijelaskan sebelumnya, nutrisi wajib dalam menu MPASi terbagi dua yaitu mikronutrien dan makronutrien atau biasa disebut Menu Lengkap. Menurut dr. Ratno, kebutuhan jumlah kalori bayi saat MPASI yaitu 35 - 55 % karbohidrat, 15 - 20 % protein, dan 35 - 60 % lemak.
Nah, kira-kira apa saja sih Moms makanan bernutrisi yang mendukung tumbuh kembang bayi saat MPASI?
Makronutrien : Zat yang diperlukan tubuh dengan jumlah besar, terdiri atas :
Karbohidrat
Sumber karbohidrat dalam MPASI bisa didapatkan Moms dari beras, kentang, ubi dan juga gandum. Jika diibaratkan kendaraan, karbohidrat berperan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi saat beraktivitas.
"Untuk sumber karbohidrat, Moms dapat memberikan yang tersedia di rumah seperti beras putih pulen, kentang, ubi, atau jagung," ujar dr. Ratno
Protein
Protein terbagi menjadi dua yaitu hewani dan nabati. Dalam menu MPASI, dr. Ratno menyarankan moms untuk memilih sumber protein hewani seperti daging, ikan dan telur. Untuk daging, biasakan memilih bagian yang banyak lemaknya karena baik untuk pertumbuhan bayi.
"Protein hewani mengandung zat besi heme sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh ketimbang protein nabati. Anak - anak yang sedang bertumbuh membutuhkan besi heme untuk perkembangan otak," tambah dr. Ratno
Lemak
Sumber lemak yang bisa ditemukan di rumah seperti minyak kelapa, santan, mentega. Lemak juga bisa ditemukan pada hati ayam, hati sapi dan juga kuning telur. Lemak mendapat porsi terbesar dalam MPASI sehingga wajib ada dalam hidangan si kecil.
Sayuran dan Buah
Untuk MPASI, Moms disarankan untuk memberikan sayuran atau buah dalam jumlah kecil. Karena pemberian sayuran saat MPASI bertujuan untuk mengenalkan rasa sayur kepada bayi bukan sebagai sumber energi
Read also:
5 Fakta Unik tentang Ubun-Ubun Bayi
Komen
250