Setiap tanggal 28 Februari selalu diperingati sebagai Hari Gizi Nasional Indonesia. Hari penting ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemenuhan gizi demi kehidupan yang lebih sehat dan berkualitas terutama pada anak-anak.
Menurut data Global Nutrition Report (2018) dilaporkan bahwa sebanyak 22,2 persen balita mengalami stunting, sekitar 7,5 persen balita kurus dan 5,6 persen balita gemuk di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2018 menunjukkan angka balita stunting 30,8 persen, balita kurus 10,2 persen dan balita gemuk 8 persen. Mengacu pada data ini, masalah gizi di Indonesia terbilang cukup tinggi.
Adapun masalah gizi yang sering dialami oleh anak-anak adalah kurus, obesitas, bertubuh pendek atau stunting, anemia, kurang vitamin A dan gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI). Permasalahan gizi yang saat ini banyak dialami salah satunya disebabkan oleh mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Seperti yang dijelaskan oleh dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Atmajaya, dr Ellen, bila anak tidak mendapatkan nutrisi yang adekuat serta kekurangan asupan makanan sehat akan mengakibatkan gangguan kesehatan.
“Kalau anaknya tidak mendapat nutrisi yang adekuat, dia kurang gizi, makanannya tidak mengandung protein, lemak, serta karbohidrat yang cukup dan seimbang maka bisa saja gizinya tidak baik,” jelas dr. Ellen.
Menurut dr. Ellen, masalah gizi pada anak ini bukan disebabkan oleh faktor genetik. Permasalah gizi pada anak dapat timbul akibat asupan ibu sejak kehamilan. Apalagi saat ini digaungkan 1000 hari kehidupan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada anak. Karena sejak dalam kandungan, anak sudah harus mendapatkan bekal nutrisi dan gizi.
“Ketika ibu hamil gizinya buruk, misalnya mengalami anemia, ketika bayinya lahir berisiko mengalami berat badan rendah, pertumbuhannya juga tidak baik,” ujar dr. Ellen.
Dalam 1000 hari pertama kehidupan, nutrisi untuk ibu hamil tercukupi selama Sembilan bulan, lalu dilanjutkan dengan memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan. Selanjutnya pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang memenuhi syarat agar dalam 1000 hari pertama kehidupan gizi anak baik.
Untuk dapat memenuhi nutrisi dan gizi seimbang, dr. Ellen memberikan tips dalam menyajikan menu seimbang untuk anak. Selain itu, untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil, selain menu yang seimbang juga dapat ditambah dengan pemberian vitamin dan mineral, diharapkan anak mencapai tumbuh kembang yang baik.
“Ada karbohidrat, ada protein, ada lemak harus dalam komposisi yang memadai. Karbohidrat umumnya 50 persen dari kebutuhan, serta protein dan lemak dengan presentasinya yang seimbang,” tambah dr. Ellen.
Dukungan MAKUKU Pada Tumbuh Kembang Anak
Sebagai konsultan ibu dan anak, MAKUKU peduli terhadap tumbuh kembang anak-anak di Indonesia. MAKUKU akan terus menyediakan produk-produk mencakup produk ibu dan bayi, susu bubuk, makanan tambahan, pakaian anak, perlengkapan mandi, produk kapas, dan banyak bidang lainnya yang berkualitas tinggi, bermutu dan aman bertaraf internasional demi kelangsungan perkembangan anak yang optimal.
Untuk mendapatkan informasi lain seputar kesehatan anak, menu makanan sehat hingga tips parenting, Mommy dan Daddy bisa mengikuti instagram @makuku.indonesia.official dan kunjungi website makuku.co.id. (Aq/MKK)
Komen
250