Perkembangan setiap anak tentu berbeda-beda. Tahapan perkembangan merupakan tahap yang berbeda dari pertumbuhan dan perkembangan fisik, kognitif dan emosional yang dialami oleh setiap anak. Bahkan pola asuh orang tua dapat berdampak pada perkembangan anak selama tahapan tersebut. Untuk itu, yuk ketahui perkembangan emosional dan sosial anak sesuai dengan usianya.
Menurut dra. Hartamti Sumodiningrat, Psikolog, perkembangan emosi ini sangat berkaitan dengan kemampuan anak dalam memahami dan mengelola emosi yang dimilikinya. Baik emosi positif maupun negatif dengan cara yang benar dan sehat. Misalnya dalam berperilaku memutuskan, menyelesaikan masalah, bergaul dan berinteraksi dengan teman atau orang dewasa. Pada dasarnya, anak yang mampu mengelola emosinya dengan baik nantinya akan dapat dengan mudah mengembangkan diri yang positif dan menjadi pribadi yang percaya diri. Berikut ini tahapan perkembangan emosi dan sosial anak sesuai usianya:
Perkembangan emosi anak usia 0-2 tahun
Pada rentang usia ini, si kecil umumnya sudah mulai mampu menunjukkan emosi dasar seperti marah, takut, rasa ingin tahu, gembira dan afeksi. Sedangkan perkembangan emosi negatif anak usia 0-2 tahun bisa dipicu oleh kasih sayang yang kurang, merasa tidak dicintai, dipisahkan dari ibu, dan rasa tidak aman. Adanya tekanan seperti banyak dimarahi, dicela, dituntut dan disakiti fisiknya akan menimbulkan gangguan metabolisme tubuh, sulit makan dan tidur, menangis dan tantrum. Terlalu banyak kasih sayang dari orang tua misalnya terlalu dilindungi atau dimanja juga dapat membuat perkembangan emosi yang negatif diantaranya egosentris, kurang percaya diri, pemalu, atau anak menjadi penakut.
Perkembangan emosi anak usia 2-5 tahun
Jangan kaget jika si kecil sudah mulai berani menyatakan pendapat secara verbal. Misalnya menolak, pertengkarang tentang permainan, keingin yang tidak tercapai bisa membuat si kecil marah hingga berteriak, menggertak, menangis, menendang, memukul, membanting benda. Hal-hal tidak menyenangkan yang dialami oleh si kecil pada usia ini dapat memicu ketakutan dan rasa ingin bersembunyi. Tingkat cemburu dan suka mencari perhatian orang tua pun semakin bertambah dan ingin memiliki mainan dari temannya.
Perkembangan Sosial pada bayi hingga Balita
Perkembangan sosial bisa diasah sejak dini pada anak-anak. Sehingga saat beranjak dewasa si kecil sudah memiliki bekal perkembangan sosial yang baik. Perkembangan sosial pada anak-anak ini sangat berkaitan dengan kemampuan untuk memahami, mengatur, mengekspresikan emosi dan perasaan pribadi. Memahami perasaan dan kebutuhan orang lain, berinteraksi dengan orang lain secara baik dan menghargai. Serta membangun hubungan yang positif dan bermanfaat dengan orang lain.
Nah, Adapun tahapan perkembangan sosial pada bayi hingga balita sebagai berikut:
Usia 2-3 bulan: Mampu membedakan benda dan orang, senang ditunggu
Usia 4-5 bulan: senang digendong, dapat membedakan suara marah atau ramah dan senang memainkan air liurnya.
Usia 6-7 bulan: Mampu membedakan orang yang dekat dan orang asing. Hal ini berkaitan dengan ibu atau pengasuh.
Usia 8-9 bulan: mencoba meniru kata-kata, Gerakan sederhana dari orang dewasa untuk menarik perhatian.
Usia 12 bulan: si kecil dapat bereaksi terhadap larangan seperti kata tidak atau jangan dan sudah bisa bermain terpisah dari ibu dalam waktu yang singkat.
Usia 16-18 bulan: si kecil sudah mulai keras kepala tidak mau mengikuti permintaan atau perintah.
Usia 22-24 bulan: Si kecil mulai bisa bekerja sama dan belajar berpakaian, makan, mandi, bermain dan hubungan sosial dengan teman tetapi belum bisa berbagi.
Usia 3 tahun: si kecil sudah banyak meniru sikap dan perilaku teman seperti ucapan, gaya dan pakaian. Bahkan si kecil ingin menang sendiri atau lebih unggul dari temannya.
Usia 4-5 tahun: si kecil sudah kooperatif dalam kegiatan bermain di kelompok, dapat mengontrol emosinya, bisa berbagi dengan teman dan bergantian bermain.
Mengasah perkembangan Emosi dan Sosial Anak
Mengasah perkembangan emosi dan sosial anak merupakan hal yang penting dalam mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan mereka. Ada beberapa cara yang dapat moms dan dads lakukan untuk membantu mengasah perkembangan emosi dan sosial anak. Nah, untuk mengasah perkembangan emosi dan sosial si kecil lakukan cara-cara berikut ini ya moms:
- Mulailah melatih kemandirian si kecil sejak dini.
- Menemani anak bermain dan ajaklah berbincang.
- Melatih si kecil mengenali ekspresi emosi.
- Memberikan penjelasan mengenai emosi negatif.
- Menanamkan nilai dan etika seperti berbagi, bergantian, antri, sopan santun dan tolong menolong.
- Membiasakan membacakan cerita untuk menambah wawasan pengetahuan sosial dan nilai-nilai untuk si kecil.
- Memahami karakter dan keterbatasan anak (introvert-ekstrovert)
Selain itu, ingatlah bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Berikan dukungan yang tepat dan penuh kasih untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang dalam hal emosi dan sosial. (Aq/MKK)
Komen
250