Ubun-ubun bayi memiliki tekstur yang berbeda dengan dewasa. Selain bentuknya yang lunak, ubun-ubun berperan penting dalam tumbuh kembang bayi di awal kehidupannya. Ubun - ubun bayi juga meyimpan berbagai fakta mengejutkan yang belum pernah Moms dengar sebelumnya.
"Ubun-ubun bayi atau bahasa medisnya fontanel itu adalah celah lempeng tengkorak bayi yang teraba lunak. Di antara tulang itu ada beberapa celah, yang terbesar adalah fontanel di bagian depan yaitu ubun-ubun besar, dan satu di bagian belakang yang disebut ubun-ubun kecil" ujar Dokter Spesialis Anak RS. Carolus dr. Martina Siboe Sp.A dalam dialog bersama Makuku Family.
Pada awal kelahiran, ubun ubun bayi dinilai sebagai organ yang 'rawan' karena terus berdenyut kembang kempis dan sangat lembek. Belum lagi bentuknya yang belum menutup secara sempurna. Tak heran, jika Moms dan Dads akan berhati-hati saat menggendong sang buah hati karena takut melukai bagian tersebut.
Setelah mengetahui informasi dasar tentang ubun-ubun bayi, deretan fakta dibawah ini juga sayang untuk dilewatkan oleh Moms.
Mampu Mendeteksi Kesehatan
Percaya gak, jika ubun-ubun bayi bisa menggambarkan kondisi kesehatan si kecil? Menurut Dr. Martina, ukuran ubun-ubun dapat dijadikan sebagai parameter perkembangan sang buah hati. Salah satu tanda terjadinya masalah kesehatan pada si kecil yaitu saat ubun-ubun terlambat untuk menutup. Ia menambahkan, ubun-ubun bayi akan menutup saat memasuki usia 6 - 18 bulan atau paling lama 2 tahun.
"Ada beberapa kondisi yg berhubungan dgn cepat atau lambatnya penutupan ubun2 besar hidrosefalus, peningkatan tekanan di dalam kepala , sindrom down atau hipotiroid (kekurangan hormon tiroid)," tambah dr. Martina.
Begitupun saat ubun-ubun terlalu cepat menutup, bisa jadi sebuah tanda yang perlu diwaspadai pada sang buah hati.
"Kalau menutup sebelum 6 bulan, pastikan lingkar kepala diukur secara rutin, parameter perkembangan juga dipantau," tambah dr. Martina
Berdenyut namun Tidak Membahayakan
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ubun-ubun bayi akan berdenyut seiring dengan pertumbuhan kepala. Meskipun terlihat sangat rapuh, ternyata denyut pada ubun-ubun bayi bukanlah sebuah tanda bahaya kesehatan. Ubun-ubun berdenyut mengikuti irama detak jantung dan akan berhenti saat mulai menutup sempurna.
"Nah, di situ kita bisa meraba denyutan, tidak berbahaya. Jika sudah tertutup, maka tidak akan teraba denyutan," ujar Dokter Anak yang kerap memberikan Stiker Khusus kepada pasiennya ini.
Selain itu, cekung tidaknya ubun-ubun juga bisa menandakan bahwa si kecil sedang mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi
Ubun-ubun bayi prematur justru lebih besar
Keunikan lain dari ubun-ubun bayi adalah bentuknya yang justru lebih besar pada bayi prematur ketimbang bayi cukup bulan.
"Bayi prematur memiliki ubun-ubun yang lebih besar dibandingkan bayi cukup bulan. Hal ini disebabkan oleh penutupan celah, dan pertumbuhan tulang belum seperti bayi cukup bulan," ujar dr. Martina.
Memengaruhi pertumbuhan otak
Ubun-ubun juga menjadi salah satu faktor yang mendukung perkembangan otak. FYI, pertumbuhan otak dari fase newborn menuju usia 2 tahun merupakan fase perkembangan yang paling cepat. Hal itulah yang membuat ubun-ubun bayi memiliki tekstur lunak agar selalu tersedia ruang fleksibel yang mengikuti pertumbuhan otak.
Sayangnya, masyarakat masih keliru dalam menilai pertumbuhan otak dari bentuk kepala bayi. Sebagai contoh, bentuk kepala bayi yang pelang dipercaya dapat mempengaruhi perkembangan otak si kecil. Padahal, kedua hal itu sama sekali tidak memeliki keterkaitan.
"Bentuk kepala peyang bukan berarti selalu bermasalah. karena bentuk kepala akan beradaptasi kembali seiring dengan kemampuan bayi menggerakkan kepala dan menegakkan leher. . Evaluasi lebih lanjut diperlukan apabila kepala bayi peyang yang diakibatkan karena keterbatasan gerak kepala maupun leher bayi" ujar dr. Martina.
Berperan dalam Kelahiran bayi
Meski berbentuk lunak, ubun-ubun memiliki berbagai fungsi dalam pertumbuhan bayi. Salah satunya membantu bayi dalam proses kelahiran ke dunia. Ubun-ubun membuat kepala beradaptasi lebih mudah menuju jalan lahir dan juga melindungi otak dari risiko cedera.
Fontanel atau ubun-ubun ini diperkuat dengan sebuah lapisan kuat yang melindungi jaringan otak bayi di dalamnya. Sedikit sentuhan lembut dengan kasih sayang tentunya tidak akan membahayakan bayi sehingga Moms masih boleh untuk menyentuhnya. Seiring berjalannya waktu, bagian-bagian lunak di kepala bayi ini akan mengeras dan menutup sehingga Moms tak perlu khawatir saat melihatnya berdenyut.
Nah, sudah cukup jelas informasinya Moms? Ikuti terus informasi seputar parenting lewat website makukufamily.co.id atau follow akun Instagram kami di @makuku.indonesia.family
Sumber :
Transkrip Wawancara dengan dr. Martina Siboe dan Berbagai Web Artikel Kesehatan
Komen
250