Menyusui memiliki banyak manfaat baik untuk bayi baru lahir dan sang ibu sendiri. Bagi ibu baru, menyusui si kecil adalah pengalaman yang tidak akan terlupakan. Agar memberikan ASI lebih maksimal, ada baiknya moms mengetahui jadwal menyusui bayi baru lahir.
Menurut IDAI, bayi dianjurkan untuk disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dan pemberian ASI dilanjutkan dengan didampingi makanan pendamping ASI, idealnya selama dua tahun pertama kehidupan.
Perlindungan terhadap infeksi paling besar terjadi selama beberapa bulan pertama kehidupan pada bayi yang mendapat ASI secara eksklusif. Lebih lama bayi mendapatkan ASI akan memberikan efek proteksi yang lebih kuat.
Jadwal Menyusui Bayi Baru Lahir
Menjaga jadwal menyusui bayi baru lahir sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal. Berikut adalah beberapa panduan mengenai jadwal menyusui untuk bayi baru lahir:
1. Frekuensi Menyusui
Sebenarnya menyusui memiliki pola supply and demand. Jadi, sebaiknya ibu menyusui sesuai dengan permintaan. Pada minggu-minggu pertama, menyusui sesuai permintaan bayi sangat dianjurkan. Karena jika moms mengurangi jumlah menyusui maka tubuh moms juga akan mengurangi suplai ASI yang tersedia di payudara.
Biasanya, bayi baru lahir akan menyusu sekitar 8-12 kali dalam 24 jam. Jangan biarkan bayi moms terlalu lama tidak menyusu. Jika bayi tidur terlalu lama, bangunkan dan tawarkan ASI setiap 2-3 jam, terutama pada minggu pertama.
2. Durasi Menyusui
Setiap sesi menyusui, biarkan bayi menyusu di satu payudara hingga ia berhenti sendiri, biasanya sekitar 10-15 menit, kemudian tawarkan payudara yang lain. Jangan terburu-buru berilah bayi waktu untuk menentukan kapan ia selesai menyusu untuk memastikan ia mendapatkan hindmilk (ASI bagian akhir yang kaya lemak dan kalori).
3. Tanda-Tanda Bayi Lapar
Bayi akan memberikan isyarat jika mereka sedang lapar. Tanda-tanda bayi lapar meliputi mengisap jari, membuka mulut, menggeliat, atau mengeluarkan suara. Jangan menunggu hingga bayi menangis ya moms. Biasanya tangisan adalah tanda lapar yang sudah terlambat. Lebih baik menyusui sebelum bayi mulai menangis.
4. Produksi ASI
Menyusui secara teratur dapat membantu meningkatkan dan mempertahankan produksi ASI. Pastikan moms mendapatkan cukup istirahat dan minum banyak cairan untuk mendukung produksi ASI. Selama tubuh terhidrasi dengan baik dapat membantu melancarkan ASI untuk si kecil.
5. Perubahan Jadwal Seiring Waktu
Bayi baru lahir membutuhkan adaptasi terhadap lingkungan termasuk jadlwal menyusui. Seiring pertumbuhan bayi, frekuensi menyusui mungkin akan berkurang, tetapi durasi menyusui mungkin akan lebih lama karena bayi lebih efisien dalam menyusu.
Cara Menyusui dengan Baik dan Benar
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh ibu menyusui. Mungkin menyusui terlihat mudah, namun akan menjadi sulit jika dilakukan dengan kurang tepat. Jika posisi menyusui dan pelekatan tidak benar, proses menyusui akan menjadi terasa menyakitkan bagi busui dan bayi pun tidak mendapatkan cukup ASI. Alhasil, putting moms akan lecet dan bayi tidak nyaman selama menyusui.
Selain itu, menyusui tidak saja memberikan kandungan ASI yang bernilai tinggi untuk kesehatan bayi, tetapi juga menciptakan hubungan emosional kuat antara ibu dan bayi, yang akan terbawa terus, meskipun ibu sudah tidak menyusui. Jadi, sebaiknya moms mengetahui cara menyusui yang baik dan benar.
- Posisi yang Nyaman: Gunakan posisi menyusui yang nyaman untuk ibu dan bayi, seperti posisi cradle, football hold, atau side-lying.
- Perlekatan yang Baik: Pastikan perlekatan mulut bayi pada payudara benar untuk mencegah puting lecet dan memastikan bayi mendapatkan ASI dengan baik.
Mengikuti jadwal menyusui bayi baru lahir yang baik dan memperhatikan tanda-tanda lapar serta kenyamanan bayi dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan jika ada masalah atau kekhawatiran terkait menyusui. (Aq/MKK)
Komen
250