Berhubungan intim tentu dapat menambah romantis dan mempererat hubungan suami istri. Namun, ada beberapa pasangan yang belum merencanakan dan ingin menunda menambah momongan. Dengan pertimbangan kesehatan, financial bahkan pertimbangan pribadi. Ada beberapa cara mencegah kehamilan setelah berhubungan yang bisa mom and dad lakukan berikut ini.
Cara Mencegah Kehamilan Setelah Berhubungan Seksual
Berikut ini beberapa cara untuk mencegah kehamilan yang wajib mom and dad ketahui:
1. Hindari Berhubungan di Masa Subur
Salah satu cara alami untuk mencegah kehamilan adalah dengan menghindari hubungan seksual selama masa subur wanita. Masa subur terjadi sekitar pertengahan siklus menstruasi, biasanya 10-16 hari setelah hari pertama menstruasi. Pada saat ini, ovulasi terjadi dan kemungkinan pembuahan sangat tinggi.
Untuk menghitung masa subur, wanita bisa menggunakan kalkulator ovulasi atau memonitor perubahan fisik, seperti lendir serviks yang lebih kental dan suhu tubuh basal yang meningkat. Namun, metode ini tidak 100% akurat karena siklus menstruasi setiap wanita bisa bervariasi.
2. KB Alami dengan ASI Eksklusif
Setelah melahirkan, metode kontrasepsi alami yang dikenal sebagai Lactational Amenorrhea Method (LAM) dapat digunakan selama wanita menyusui secara eksklusif. Menyusui eksklusif, di mana bayi hanya mendapatkan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lain, dapat menunda ovulasi dan menstruasi, yang pada akhirnya mencegah kehamilan.
Metode ini efektif hingga 98% dalam enam bulan pertama setelah melahirkan, asalkan syarat-syarat seperti frekuensi menyusui dipenuhi. Namun, metode ini tidak berlaku lagi setelah enam bulan atau ketika siklus menstruasi wanita mulai kembali.
3. Menggunakan Kondom
Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang paling umum dan mudah digunakan. Selain mencegah kehamilan, kondom juga melindungi dari infeksi menular seksual (IMS). Kondom bekerja dengan cara mencegah sperma masuk ke dalam rahim saat ejakulasi.
Kondom tersedia dalam versi pria dan wanita, namun kondom pria lebih umum digunakan. Kondom yang dipakai dengan benar memiliki efektivitas sekitar 98%, namun dalam praktik penggunaannya efektivitas bisa turun hingga 85% karena kesalahan pemakaian.
4. Keluarkan Sperma di Luar Vagina
Metode coitus interruptus atau ejakulasi di luar vagina adalah salah satu cara alami yang bisa digunakan untuk mencegah kehamilan. Dalam metode ini, pria menarik penis keluar dari vagina sebelum ejakulasi untuk mencegah sperma memasuki saluran reproduksi wanita.
Meskipun metode ini bisa mencegah sperma mencapai sel telur, efektivitasnya tergolong rendah (sekitar 78%) karena ada risiko sperma yang keluar sebelum ejakulasi dalam bentuk cairan pra-ejakulasi. Metode ini juga membutuhkan kendali dan waktu yang tepat, sehingga tidak sepenuhnya dapat diandalkan.
5. Mengonsumsi Pil KB
Pil KB (pil kontrasepsi harian) mengandung hormon yang mencegah ovulasi, sehingga tidak ada sel telur yang dapat dibuahi. Ada dua jenis pil KB: pil kombinasi (mengandung estrogen dan progestin) dan pil mini (hanya mengandung progestin). Pil KB harus diminum secara teratur setiap hari pada waktu yang sama untuk efektivitas maksimal.
Jika digunakan dengan benar, pil KB memiliki efektivitas sekitar 99%. Namun, jika terlambat atau terlewat minum, efektivitasnya dapat menurun. Penting juga untuk memperhatikan bahwa beberapa obat atau kondisi medis dapat mengurangi efektivitas pil KB.
6. Mengonsumsi Pil Kontrasepsi Darurat
Pil kontrasepsi darurat (sering disebut morning after pill) digunakan untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seksual yang tidak terlindungi atau jika metode kontrasepsi yang digunakan gagal (misalnya, kondom rusak). Pil ini mengandung dosis tinggi hormon progesteron yang mencegah atau menunda ovulasi.
Pil ini paling efektif jika dikonsumsi dalam 72 jam pertama setelah hubungan seksual, namun beberapa jenis pil darurat bisa diminum hingga 120 jam setelahnya. Efektivitas pil ini bervariasi antara 85-95%, tergantung pada seberapa cepat pil diminum setelah berhubungan seksual. Pil kontrasepsi darurat tidak boleh digunakan sebagai metode kontrasepsi rutin.
7. Melakukan Operasi Steril
Sterilisasi adalah metode kontrasepsi permanen yang melibatkan prosedur bedah untuk mencegah kehamilan. Pada wanita, sterilisasi dilakukan dengan mengikat atau memotong tuba falopi (saluran telur) untuk mencegah sel telur bertemu dengan sperma. Pada pria, prosedur sterilisasi dikenal sebagai vasektomi, di mana saluran yang membawa sperma dari testis dipotong atau diikat.
Kedua metode ini sangat efektif (lebih dari 99%) dan bersifat permanen, sehingga cocok untuk pasangan yang tidak lagi ingin memiliki anak. Namun, prosedur ini memerlukan pertimbangan yang matang karena sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dikembalikan.
Untuk menentukan cara mana yang mom and dad pilih, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu ya. Pilihlah cara mencegah kehamilan yang sesuai dengan kebutuhan, kenyamanan dan kondisi masing-masing pasangan. Jangan lupa juga untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau ahli kesehatan sebelum memutuskan metode kontrasepsi yang tepat. (Aq/MKK)
Read also:
Apa Itu Ruam Popok? Penyebab dan Gejala Umum
Komen
250