Trimester ketiga kehamilan terjadi saat usia kandungan Moms memasuki minggu ke 28 sampai 40 minggu. Pada trimester ketiga perut semakin membesar, sehingga dapat muncul keluhan atau ketidaknyamanan baru. Trimester ketiga ini, Moms juga akan mulai antusias dalam mempersiapkan kelahiran, karena tiga bulan lagi Moms dapat bertemu dengan buah hati tercinta.
Pasalnya, keluhan-keluhan akan lebih sering dirasakan oleh Calon Moms mengingat perkembangan bayi yang semakin besar menjelang kelahirannya. Di trimester ketiga ini, janin telah memiliki organ yang cukup lengkap dan fokus dalam meningkatkan berat badan, memperbanyak lemak, serta pematangan paru. Selain pertumbuhan janin, Moms juga akan menghadapi tantangan fisik dan juga emosional dengan kuantitas yang semakin banyak.
"Perkembangan bayi sekitar 1 kg sampai lahir bisa di 3,5 kg. Rata- rata seminggu naik 100-150gr, saat sudah mendekati waktu kelahiran bisa naik menjadi 200 gr per minggu," ujar Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan di RS. St. Carolus dr. Noviyani Sugiarto, SpOG dalam sebuah dialog bersama MAKUKU Family.
Dr. Noviyani mengatakan ada beberapa hal yang harus diwaspadai Moms saat kehamilan memasuki trimester ketiga.
Salah satunya adalah berat badan si janin, apakah sudah termasuk normal atau justru berada dibawah rata-rata. dr. Noviyani menyarankan Bumil untuk tetap konisisten mengatur pola makan sehat hingga menjelang kelahiran si bayi. Nutrisi makanan bergizi dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang janin yang memasuki periode krusial. Ia mencontohkan, jika persentilnya dibawah rata-rata (kurang dari 5), berarti berat (janin) masih kurang.
"Oleh karena itu harus ditingkatkan lagi makanannya, karena nutrisi pada kehamilan di trimester tiga berpengaruh besar pada perkembangan otak janin yang masa tersebut berkembang dengan sangat pesat, jadi makanan, nutrisi dan DHA perlu sekali dipenuhi," ujar dr. Noviyani.
Lalu, apa saja keluhan umum dirasakan Moms pada kehamilan trimester ketiga? dr. Noviyani mengatakan, beberapa keluhan akan membuat kondisi tubuh bumil menjadi tidak nyaman.
Selain faktor pertambahan ukuran janin, keluhan yang membuat Bumil tidak nyaman ini disebabkan oleh perubahan hormonal dan berbagai perubahan lain yang merupakan respon tubuh ibu hamil menjelang kelahiran bayi.
1. Kelelahan
Gejala ini umum dirasakan Bumil karena ukuran perut yang semakin membesar. Berat bayi yang bertambah dapat membuat ibu kelelahan. Menurut dr. Noviyani, kelelahan merupakan tanda dari tubuh, bahwa Bumil perlu beristirahat. Jadi mengurangi aktifitas dan beristirahat dapat membantu mengatasi rasa kelelahan. Makan makanan yang cukup dan snack sehat untuk menjaga energi selama hamil.
Apabila rasa kelelahan berlanjut walaupun bumil sudah beristirahat, bumil dapat berkonsultasi dengan dokter. Terkadang, kelelahan berat dapat dipicu anemia pada kehamilan. Oleh karena itu, terkadang diperlukan pemeriksaan hemoglobin ulang pada trimester ketiga.
2. Nyeri di bawah perut
Gejala ini disebut juga nyeri pada simfisis yang membuat Bumil merasakan ngilu pada daerah kemaluan. Apabila keluhan ini dirasakan sesekali, dan tidak disertai gejala lain seperti flek atau perdarahan vagina, nyeri ini tidak perlu dikhawatirkan. Masalah ini bisa diatasi dengan menggunakan korset hamil, tidur dengan posisi nyaman, hindari perubahan posisi yang mendadak, dan mengurangi aktivitas saat keluhan muncul.
3. Nyeri Punggung
6 dari 10 wanita hamil akan mengalami gejala nyeri punggung. Gejala ini terjadi karena tubuh bumil menopang bobot lebih berat sejak adanya janin yang membesar. Nyeri punggung berpusat pada sendi dan otot di bagian tulang panggul dan punggung bagian bawah.
Langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini yaitu duduk dengan kursi yang dapat menopang punggung, jangan duduk atau berdiri terlalu lama, sering melakukan peregangan di sela-sela duduk, posisi tidur yang nyaman, kompres atau menggosok punggung dengan balsam yang hangat, olahraga kecil, dan belajar untuk relaksasi.
4. Kaki Bengkak
Pada trimester ketiga, kaki bengkak disebabkan oleh meningkatnya volume darah dan cairan dalam tubuh selama kehamilan dan dialami 75 persen ibu hamil. Ibu hamil dapat menaikan atau menyangga kaki lebih tinggi dari pantat, tiduran apabila terlalu lama berdiri atau duduk, duduk dengan menyangga kaki, serta menggunakan sepatu yang nyaman.
5. Nyeri Tulang Kemaluan
Ada dua jenis gejala nyeri tulang kemaluan yang dirasakan oleh Bumil. Pertama, rasa nyeri yang muncul sementara dan juga rasa nyeri yang muncul secara terus menerus atau Pelvic girdle pain.
"Jika nyeri muncul sementara akibat tekanan dan peregangan pada otot dan ligament yang menyangga rahim, atau tekanan pada saraf yang menuju serviks. Jika nyeri berlangsung lama atau disebut pelvic gridle pain disebabkan oleh hormon relaksan, yang menyebabkan peregangan pada tulang panggul, sehingga panggul menjadi tidak stabil dan nyeri ketika kepala bayi menekan ke bawah," ujar dr. Noviyani
Dr. Novi menyarankan bumil untuk memakai korset serta mengurangi aktivitas yang melibatkan kedua pinggul seperti naik turun tangga untuk mengurangi rasa nyeri.
6. Keluhan Lambung
Mendekati kelahiran, lambung juga kadang mengalami keluhan kembali seperti trimester pertama. Perubahan hormon seperti trimester satu dapat terjadi kembali. Hal ini bisa disiasati dengan mengatur pola makan menjadi lebih teratur.
"Makan sedikit-sedikit tapi sering, banyak minum air putih (2,5 - 3 liter per hari), jangan telat makan," tambah dr. Noviyani
7. Sesak Napas
Kondisi rahim yang semakin membesar akan menekan paru-paru. Imbasnya, Bumil akan mengalami rasa sesak napas atau pengap. Namun, dr. Novi mengatakan bahwa apabila bersifat ringan gejala itu umum pada Ibu hamil dan tidak berbahaya.
"Bayi yang membesar akan menekan paru-paru juga. Jadi, sangat wajar bila ada keluhan kesulitan napas (engap)," ujar dr. Noviyani
Apa yang Harus Moms Persiapkan?
- Moms sebaiknya lebih sering melakukan konsultasi ke dokter kandungan daripada trimester sebelumnya.
- Menyiapkan perlengkapan persalinan mulai dari baju menyusui, pakaian ganti, handuk, pembalut khusus kehamilan, sarung dan lain-lain.
- Perhatikan Air ketuban apakah sudah cukup. Jika tidak, maka ibu harus banyak minum.
"Itu bisa terlihat dari USG. Apakah air ketuban cukup atau berkurang," jelas dr. Noviyani
- Posisi ari-ari, apakah menghalangi jalan proses lahiran atau sudah sesuai.
- Apakah posisi kepala bayi sudah dibawah?
- Melatih teknik pernapasan untuk Moms yang melahirkan secara normal.
- Melatih posisi mengejan seperti setengah duduk, miring ke kiri, merangkul kaki.
- Periksa aliran (darah) ibu ke janin dengan USG.
- Teratur menjaga pola makan dengan mengurangi asupan gula berlebih.
Menurut dr. Noviyani, apabila kondisi kehamilan baik dan dokter mengizinkan untuk berolahraga, olah raga teratur seperti jalan cepat atau senam hamil sangat dianjurkan, karena dapat memberi banyak manfaat untuk ibu dan bayi serta kelancaran proses persalinan.
"Diharapkan ibu tetap olahraga aktif (sekitar 30 menit per hari) supaya punya tenaga yang cukup untuk persalinan normal. Bisa jalan cepat atau main gym ball, supaya kepala bayi masuk ke dalam panggul. Melakukan persiapan hati dan fisik sangat penting dilakukan pada trimester tiga. Mengikuti kelas senam hamil, supaya mengetahui cara mengejan dan cara mengatur pernafasan saat persalinan nanti, membaca atau menonton video cara mengejan. Terus olahraga tiap 30 menit selain membuat bayi lebih cerdas, ibu hamil dapat memiliki tenaga yang cukup saat persalinan nanti," tutup dr. Noviyani
Nah, apakah informasi diatas sudah cukup jelas Moms? Jangan lupa, follow akun instagram kami @makuku.family.indonesia untuk mengetahui beragam informasi parenting, promo produk dan penawaran menarik lainnya.
Komen
250