Sebagai orang tua, melihat buah hati tumbuh dan berkembang dengan baik tentu menjadi dambaan. Salah satu pencapaian penting dalam masa balita adalah kemampuan berjalan. Biasanya, anak-anak mulai belajar berjalan antara usia 12 hingga 18 bulan.
Namun, kemampuan berjalan pada setiap anak bisa berbeda-beda. Moms tidak perlu langsung panik jika Si Kecil terlambat berjalan. Artikel ini akan membahas mengenai penyebab anak terlambat jalan, cara untuk menstimulasi kemampuan berjalannya, dan kapan sebaiknya orang tua mulai khawatir.
Penyebab Anak Terlambat Jalan?
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak terlambat berjalan. Mari kita bahas satu per satu.
1. Keterlambatan Perkembangan Motorik
Keterlambatan perkembangan motorik adalah kondisi dimana kemampuan anak untuk bergerak dan mengkoordinasikan otot-ototnya terlambat dibandingkan anak seusianya. Ini bisa memengaruhi kemampuan Si Kecil untuk duduk, merangkak, dan tentunya berjalan.
2. Riwayat Lahir Prematur
Bayi prematur, yaitu bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu, umumnya memiliki perkembangan yang lebih lambat dibandingkan bayi lahir cukup bulan. Hal ini termasuk kemampuan berjalannya. Bayi prematur mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai kemampuan motorik yang sama dengan bayi lahir cukup bulan.
3. Kurangnya Stimulasi dari Lingkungan
Stimulasi yang cukup dari lingkungan sekitar sangat penting untuk perkembangan motorik anak. Kurangnya stimulasi, misalnya karena terlalu banyak digendong atau dimaninja, dapat menghambat kemampuan anak untuk belajar merangkak dan berjalan.
4. Mengalami Cedera Otak
Cedera otak akibat benturan keras di kepala atau penyakit tertentu dapat memengaruhi kemampuan anak untuk mengontrol dan mengkoordinasikan gerakan tubuhnya, termasuk berjalan.
5. Mengalami Infeksi Otak
Infeksi otak seperti meningitis dapat menyebabkan kerusakan pada bagian otak yang mengendalikan gerakan. Akibatnya, anak bisa mengalami keterlambatan dalam mencapai kemampuan motorik, termasuk berjalan.
6. Faktor Lainnya
Selain faktor-faktor di atas, beberapa kondisi lain juga bisa menyebabkan anak terlambat berjalan. Ini termasuk kelainan genetik, cerebral palsy (gangguan pada perkembangan dan pergerakan otot), distrofi otot (penyakit langka yang menyebabkan otot melemah), dan autisme.
Cara Mengatasi Anak Terlambat Berjalan
Meskipun Si Kecil terlambat berjalan, Moms tetap dapat membantunya untuk belajar berjalan dengan beberapa cara berikut:
1. Ajak anak berjalan dengan cara menuntunnya
Pegang kedua tangan anak dan bantu dia untuk melangkahkan kakinya secara perlahan. Lakukan ini secara rutin setiap hari. Selain melatih kemampuan berjalan, ini juga bisa menjadi momen bonding yang menyenangkan antara Moms dan Si Kecil.
2. Gunakan Mainan Dorong
Mainan dorong yang aman dan stabil dapat membantu anak untuk belajar keseimbangan dan koordinasi gerakan saat berjalan. Pilih mainan dorong yang didesain untuk mendorong anak berjalan, bukan yang bisa dinaiki anak sehingga menghambat kemampuannya untuk belajar berjalan sendiri.
3. Bermain Bola
Bermain bola bersama anak tidak hanya menyenangkan, tetapi juga dapat melatih kekuatan otot kaki dan koordinasi gerakannya. Moms bisa menggelindingkan bola ke arah Si Kecil dan mengajaknya untuk mengejarnya.
4. Taruh mainan di posisi yang jauh
Letakkan mainan favorit Si Kecil di luar jangkauannya. Ini akan memotivasinya untuk merangkak atau berjalan untuk mengambil mainan tersebut.
5. Hindari menggunakan baby walker
Meskipun terlihat membantu anak untuk bergerak bebas, penggunaan baby walker justru dapat menghambat perkembangan motorik anak. Saat berada di baby walker, anak tidak bisa merasakan sensasi lantai dan belajar untuk menyeimbangkan tubuhnya sendiri. Akibatnya, kemampuan berjalannya pun bisa tertunda.
6. Biarkan anak bertelanjang kaki di dalam ruangan
Bertelanjang kaki di tempat yang aman dapat membantu anak untuk merasakan tekstur lantai dan meningkatkan kesadarannya terhadap pijakan kakinya. Ini dapat membantu perkembangan keseimbangan dan koordinasi gerakannya.
7. Latihan Naik Turun
Ajak anak untuk naik turun tangga kecil atau undakan yang aman dengan pegangan yang kokoh. Latihan ini dapat membantu memperkuat otot kaki dan koordinasi gerakannya. Awasi selalu Si Kecil saat melakukan aktivitas ini untuk mencegah terjatuh.
Kapan Harus Khawatir Anak Belum Bisa Jalan?
Moms tidak perlu cemas jika Si Kecil belum bisa berjalan di usia 18 bulan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai. Konsultasikan dengan dokter anak jika Si Kecil.
- Belum bisa berjalan di usia 2 tahun. Ini adalah batas usia rata-rata di mana anak-anak umumnya sudah bisa berjalan secara mandiri.
- Menunjukkan kelemahan otot atau kelainan fisik pada kakinya. Perhatikan apakah Si Kecil mengalami kesulitan untuk mengangkat kakinya, otot kakinya tampak tegang atau lembek tidak normal, atau terdapat perbedaan ukuran yang signifikan antara kedua kakinya.
- Tidak menunjukkan minat untuk berjalan sama sekali. Biasanya, anak-anak yang sedang dalam tahap perkembangan berjalan akan menunjukkan ketertarikan untuk bergerak dan mencoba untuk berpindah tempat.
Mengalami keterlambatan perkembangan lainnya. Perhatikan juga apakah Si Kecil mengalami keterlambatan bicara, kesulitan untuk duduk tanpa bantuan, atau tidak mampu mengikuti instruksi sederhana.
Ingatlah bahwa setiap anak memiliki waktu belajar berjalan yang berbeda-beda. Jangan bandingkan perkembangan Si Kecil dengan anak lain. Tetaplah berikan stimulasi yang cukup dan dukunglah perkembangannya dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Jika Moms merasa khawatir atau ragu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter dapat membantu menilai perkembangan Si Kecil dan memberikan saran yang tepat.
Komen
250