Tinggal di Indonesia yang memiliki iklim tropis membuat kita harus ekstra merawat kesehatan kulit, terutama kesehatan kulit bayi. Selain dehidrasi, salah satu masalah kulit yang sering muncul pada bayi saat cuaca panas adalah ruam popok. Mengapa cuaca panas bisa menyebabkan ruam popok pada bayi? Dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, moms kita bahas lebih lanjut.
Cuaca panas membuat bayi lebih sering berkeringat. Keringat yang terperangkap di dalam popok bersama dengan urine dan feses dapat menciptakan lingkungan lembap yang hangat. Ditambah jika popok bayi tidak dirancang dengan permukaan berongga yang tidak memiliki sirkulasi udara yang baik. Kondisi ini sangat ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur yang menyebabkan iritasi pada kulit bayi yang sensitif.
Penyebab Ruam Popok pada Bayi di Musim Panas
Cuaca panas, gerah, dan kulit berkeringat merupakan salah satu penyebab utama ruam popok pada bayi. Keringat yang terperangkap di dalam popok, ditambah dengan gesekan popok yang terus-menerus, menciptakan lingkungan lembap yang sempurna bagi pertumbuhan bakteri penyebab iritasi kulit.
Selain itu, paparan sinar matahari langsung juga dapat membuat kulit bayi menjadi lebih sensitif dan mudah mengalami ruam. Kondisi ini diperparah oleh kulit bayi yang masih sangat tipis dan sensitif dibandingkan orang dewasa.
Gejala Ruam Popok
Ruam popok biasanya muncul sebagai bercak merah, gatal, dan terasa nyeri pada kulit bayi di area yang tertutup popok. Beberapa gejala lain yang mungkin muncul antara lain:
- Kulit menjadi merah dan meradang
- Muncul bintil-bintil kecil
- Kulit terasa panas dan lembap
- Bayi rewel dan tidak nyaman
View this post on Instagram
Cara Mengatasi Ruam Popok saat Cuaca Panas
Ruam popok adalah masalah kulit yang paling umum terjadi pada bayi. dengan perawatan yang tepat di rumah ruam popok dapat membaik. Namun tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Berikut cara mengatasi ruam popok saat cuaca panas:
Ganti popok secara teratur
Ganti popok bayi lebih sering, terutama setelah bayi buang air besar atau berkeringat banyak. IDAI menganjurkan untuk rutin mengganti popok sekitar 2-3 jam sekali atau lebih sering jika diperlukan. Jangan menunggu sampai penuh dulu ya moms.
Bersihkan kulit bayi
Bersihkan kulit bayi dengan lembut menggunakan air hangat dan sabun yang lembut. Hindari menggunakan tisu basah yang mengandung alkohol dan pewangi. Jadi, moms harus memperhatikan bahan-bahan yang terkandung dalam produk perawatan kulit si kecil ya.
Oleskan krim ruam popok
Gunakan krim ruam popok yang mengandung seng oksida untuk membantu melindungi kulit bayi dan mempercepat penyembuhan. Moms bisa menggunakannya pada si kecil setelah membersihkan kulit si kecil atau seusai mandi.
Pilih popok yang tepat
Pilih popok yang memiliki daya serap tinggi dan bahan yang lembut untuk kulit bayi. Daya serap yang tinggi pada popok bisa mengunci cairan dan menjaga kelembaban kulit si kecil. Pastikan juga memiliki sirkulasi udara yang baik. Salah satu popok dengan daya serap tinggi adalah MAKUKU.
Jaga agar ruangan tetap sejuk
Usahakan menjaga suhu ruangan tetap sejuk agar bayi tidak terlalu berkeringat. Dengan begitu, si kecil tidak akan mudah berkeringat apalagi saat beraktivitas. Hal ini juga dapat membuatnya tetap nyaman dan tidak rewel.
Kenakan pakaian yang menyerap keringat
Setelah menggunakan popok yang nyaman, pilih juga pakaian yang terbuat dari bahan katun yang lembut dan menyerap keringat. Perpaduan popok dan pakaian yang nyaman ini dapat mendukung perkembangan yang optimal.
Cuaca panas dapat meningkatkan risiko ruam popok pada bayi. Keringat berlebih, gesekan popok, dan paparan sinar matahari langsung menjadi penyebab utama. Dengan perawatan yang tepat dan pemilihan popok yang sesuai, ruam popok dapat dicegah dan diatasi. (Aq/MKK)
Komen
250