Kenali Gejala Depresi Pada Anak Sejak Dini

Kenali Gejala Depresi Pada Anak Sejak Dini

written by : MAKUKU - 28 Jan 2022

Viewed : 48 times  Read duration : Page Views : 496 times

Depresi bisa dialami oleh siapapun, baik anak-anak hingga orang dewasa. Mungkin banyak yang mengira jika anak-anak tidak dapat mengalami permasalahan mental. Padahal di usia balita pun, depresi bisa saja terjadi.

Menurut Psikolog RS St. Carolus, Sulastry Pardede, M.Psi., sekitar 5% anak-anak dan remaja di Indonesia mengalami depresi. "Anak-anak dibawah tekanan, pada saat belajar di sekolah, berada pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami depresi. Depresi juga cenderung ada di dalam keluarganya sendiri," jelas Sulastry.

Sulastry juga menjelaskan depresi merupakan emosi atau gangguan alam perasaan yang disertai dengan komponen psikologik dan komponen somatik. Komponen psikologik meliputi perasaan murung, sedih, putus asa, rasa sudah dan tidak bahagia. Sementara komponen somatik seperti konstipasi, anoreksia, kulit lembab atau rasa dingin, nadi dan tekanan darah menurun.

Perilaku depresi pada anak-anak dan remaja mungkin akan tampak berbeda dari perilaku orang dewasa yang tertekan. Seorang anak yang dulunya sering bermain dengan teman-teman lalu menyendiri tanpa ada kepentingan yang jelas dan mengurung diri. Hal-hal yang seperti ini harus membuat orang tua waspada terhadap kebiasaan yang abnormal dan sudah patut dicurigai adanya gangguan depresi. 

"Depresi dapat membuat anak kehilangan minat kumpul dengan teman-teman, ngobrol dengan keluarga. Karena saat mengalami depresi mereka tidak ingin terlibat lagi dan berkomunikasi pun menjadi sangat minim," tutur Sulastry. 

Untuk itu para orang tua harus mengetahui gejala depresi apa saja yang terjadi pada anak-anak. Gejala umum depresi pada anak-anak bisa dideteksi dari gejala fisik dan gejala mental. 

Gejala fisik

  • Sering sakit perut.
  • Sering sakit kepala.
  • Berat badan tidak bertambah atau terlihat semakin kurus.
  • Nafsu makan berkurang atau justru bertambah dengan cepat.
  • Terlihat lelah dan sulit tidur.

Gejala Mental

  • Menjadi mudah mengamuk, terlebih jika dirinya dikritik.
  • Merasa sedih bahkan putus asa.
  • Tidak mau atau tidak mampu menyelesaikan tugas sekolah.
  • Sering berbohong
  • Kehilangan minat dalam melakukan hobi atau aktivitas yang sebelumnya digemari.
  • Lebih suka menyendiri dan enggan berinteraksi atau bergaul dengan teman sebayanya dan keluarganya.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri.
  • Merasa sangat bersalah an menganggap dirinya tidak berharga
  • Sering terlihat gelisah atau cemas.

Kapan waktu yang tepat membawa si kecil ke psikiater?

Banyak anak dan remaja memiliki masalah yang mempengaruhi perasaan, tindakan atau pembelajaran mereka. Pasang surut emosi anak sebenarnya wajar terjadi. Namun Sulastry mengatakan waktu yang tepat membawa anak-anak ke psikiater ketika anak-anak mulai menunjukkan perilaku yang tidak normal seperti biasanya.

"Ketika anak sudah tidak mau berkumpul dengan keluarga misalnya diajak makan bersama. Bahkan anak-anak yang melukai diri sendiri atau orang lain patut diwaspadai," ungkap Sulastry.

Selain itu, adanya keinginan tidak normal seperti menyendiri, menarik diri dari pergaulan sehari-hari, berat badan turun atau berat badan naik, atau yang paling sering muncul saat ini pada remaja munculnya dorongan untuk menyakiti diri karena alasan bosan hidup. Bila tanda-tanda ini ditunjukkan oleh anak, Sulastry menyarankan agar anak-anak segera mendapatkan pertolongan tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater.

Nah, buat mom and dad yang mau tahu informasi lainnya mengetahui parenting bisa follow instagram @makuku.indonesia.official dan mengunjungi website makuku.co.id. (Aq/MKK)

tips

depresi

gejaladepresi

Komen


250

READ ANOTHER POPULAR ARTICLE

Lihat semua >
AHLI
Mulai Era SAP, MAKUKU Luncurkan Popok Terbarunya

Salah satu cara orang tua dalam memberikan hal terbaik untuk anaknya adalah dengan memilihkan popok yang tepat. Pemilihan popok menjadi sangat penting karena popok dapat berdampak pada perkembangan dan kesehatan si kecil. Efek negatif yang ditimbulkan akibat pemilihan popok yang kurang tepat yaitu ruam popok. Sebagai solusi dari permasalahan tersebut, MAKUKU berinovasi dengan kembali meluncurkan popok dengan SAP (Super Absorbent Polymer) yang ultra slim.

MAKUKU
2022-03-17 10:42:40
0 Comment
AHLI
Mitos atau Fakta: Hubungan Seks Saat Hamil Tua Bisa Melancarkan Persalinan

Banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai kehamilan. Salah satunya adalah berhubungan seks saat hamil tua bisa memperlancar persalinan. Lalu benarkah demikian?

MAKUKU
2022-01-28 18:40:23
0 Comment

READ ANOTHER LATEST ARTICLE

Lihat semua >
AHLI
Perbedaan Dermatitis Popok dan Dermatitis Atopik

Pahami perbedaan antara ruam popok bayi dan dermatitis atopik, serta tips bagi Moms untuk mengatasi kondisi saat Si Kecil mengalaminya.

MAKUKU
2024-02-23 14:22:35
0 Comment
AHLI
Salep Ruam Popok Rekomendasi Dokter

Lindungi kulit bayi dari ruam popok dengan salep rekomendasi dokter. Skin care penting untuk kulit sensitif bayi.

MAKUKU
2024-02-23 11:20:43
0 Comment