5 Penyebab Bayi Kuning, Gejala dan Cara Penanganannya

5 Penyebab Bayi Kuning, Gejala dan Cara Penanganannya

written by : MAKUKU - 20 Sep 2022

Viewed : 29 times  Read duration : Page Views : 541 times

Setiap orang tua menginginkan anaknya lahir dengan selamat, lengkap tanpa kekurangan satu apapun dan sehat. Tetapi ada beberapa kondisi yang mengkhawatirkan pada bayi baru lahir. Salah satunya adalah penyakit kuning yang sering kali dialami oleh bayi baru lahir. Karena banyak yang belum mengetahui penyakit kuning ini, tidak heran jika orang tua panik saat mendapati bayinya dengan kondisi tersebut. Untuk itu, para orang tua wajib mengetahui penyebab bayi kuning, apa saja gejalanya dan cara mengatasinya.

Penyakit kuning adalah kondisi dimana kulit dan bagian putih mata bayi menguning. Sekitar 60 persen bayi baru lahir memang mengalami penyakit kuning atau dalam dunia medis disebut dengan jaundice. Penyakit kuning ini biasanya menimpa bayi baru lahir dan terjadi antara 2-3 hari setelah dilahirkan. Penyebab bayi kuning sendiri adalah penumpukan bilirubin dalam darah bayi. pada bayi baru lahir, kadar bilirubin normalnya adalah dibawah 5 mg/dL setelah 24 jam kelahirannya. Sedangkan kadar bilirubin tinggi penyebab bayi kuning sesuai dengan usianya sebagai berikut:

  • Bayi usia kurang dari 1 hari: lebih dari 10 mg/dL
  • Bayi usia 1-2 hari: lebih dari 15 mg/dL
  • Bayi usia 2-3 hari: lebih dari 18 mg/dL
  • Bayi usia lebih dari  3 hari: lebih dari 20 mg/dL

Penyakit kuning pada bayi juga bisa karena menyusu atau breastfeeding jaundice. Penyakit kuning karena menyusu ini terjadi pada bayi di awal pertama kehidupannya. Bisa terjadi baik pada bayi yang tidak menyusu dengan baik atau saat ASI ibu keluar sedikit dan pada bayi sehat yang disusui. Puncaknya, penyakit kuning pada bayi ini berlangsung di minggu kedua atau ketiga atau lebih dari satu bulan.

Perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi atau ketidakcocokan Rh atau ABO pun bisa memengaruhi kadar bilirubin pada tubuh si kecil. Menurut ahli, risiko penyakit kuning pada bayi meningkat bila golongan darah ibu adalah O, sedangkan golongan darah bayi adalah A, B atau AB. Pada kasus inkompatibilitas golongan darah tubuh ibu akan membuat antibodi yang menyerang sel darah merah bayi yang akibatnya bayi menjadi kuning.

Gejala Penyakit Kuning yang Wajib Diketahui Orang Tua

Meski penyakit kuning pada bayi baru lahir tidak berbahaya, perlu diketahui bahwa kadar pigmen kuning yang mencapai lebih dari 25 mg/dL berisiko mengalami kerusakan otak. Penyakit kuning dapat terjadi jika hati tidak dapat secara efisien memproses sel darah merah saat dipecah. Hal tersebut sangat normal terjadi pada bayi baru lahir yang sehat dan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Penyakit kuning ini akan menghilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 1-2 minggu. tetapi, pada bayi yang menyusui ASI eksklusif penyakit kuning ini dapat bertahan selama satu bulan atau lebih.

Gejala penyakit kuning yang muncul pada bayi meliputi menguningnya bagian kulit dan putih mata. Kulit bayi yang menguning biasanya terlihat di bagian kepala, wajah, mulut, telapak tangan dan telapak kaki. Warna kuning pada kulit bayi juga dapat terlihat jelas pada area kulit yang ditekan menggunakan jari. Selain gejala tersebut, tanda-tanda penyakit kuning pada bayi adalah bayi terlihat selalu mengantuk dan tampak lemas. Bayi tidak nafsu makan atau menyusunya berkurang tidak seperti biasanya. Warna urin gelap serta warna tinja pucat dimana seharusnya warna tinja si kecil kuning atau oranye.

Cara Penanganan Bayi dengan Penyakit Kuning

Meski dapat menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu, namun bayi kuning dengan tingkat keparahan yang sedang atau berat memerlukan perawatan khusus di rumah sakit. biasanya perawatan ini meliputi terapi sinar ultraviolet atau sinar UV. Dimana bayi akan ditempatkan di bawah lampu fluoresens yang memancarkan cahaya dalam spektrum biru-hijau. Nantinya cahaya tersebut dapat mengubah bentuk dan struktur molekul bilirubin sehingga dapat dikeluarkan dalam kencing dan tinja.

Terapi sinar UV ini cukup efektif untuk menangani bayi kuning dan tidak jangan khawatir karena tidak memiliki efek samping apapun di kemudian hari. Perawatan untuk bayi kuning ini, dilakukan selama minimal 24 jam. Bila masih diperlukan maka terapi sinar UV ini akan dilanjutkan selama 2x2 jam tanpa istirahat. Dan, maksimal perawatan bayi kuning dengan sinar UV selama 5x24 jam. Selama menjalani terapi tersebut, si kecil akan bertelanjang dada hanya menggunakan popok dan pelindung mata.

Agar terapi yang dilakukan berjalan dengan baik serta si kecil tidak rewel selama perawatan, ada baiknya menggunakan popok yang nyaman. Pastikan popok yang digunakan memiliki daya serap yang tinggi, apalagi si kecil akan mengeluarkan urin dan tinja saat perawatan. Maka orang tua wajib mengantisipasinya dengan popok berkualitas baik. Hal ini pun untuk mencegah timbulnya masalah baru seperti ruam popok.

Popok Untuk Bayi Baru Lahir yang Ideal

Memilih popok bayi baru lahir mungkin tidaklah mudah, karena ada beberapa bayi yang memiliki kulit sensitif dan harus mencoba beberapa popok supaya cocok. Buat mom dan dad yang sedang mencari popok ideal untuk bayi baru lahir, bisa mencoba MAKUKU SAP Diapers Slim ukuran NB untuk newborn. Karena MAKUKU SAP Diapers Slim ini menggunakan sturktur inti SAP atau Super Absorbent Polymer.

Struktur inti SAP ini mampu mengunci cairan dengan baik sehingga popok anti gumpal, mencegah kebocoran dan membuat permukaan popok tetap kering. MAKUKU SAP Diapers Slim efektif dalam mengurangi ruam popok. Dengan begitu, artinya mom dan dad sudah memberikan perlindungan untuk kesehatan kulit si kecil.

Apalagi MAKUKU SAP Diapers memiliki desain khusus newborn yakni U Shape atau karet pinggang bagian depan berbentuk U yang melengkung. Fitur U Shape ini dapat membantu para orang tua merawat tali pusar bayi baru lahir yang belum lepas. Jadi, saat menggunakan popok tali pusar tidak akan terkena karet pinggang popok yang dapat memicu timbulnya masalah kesehatan lainnya.

Sejak kehadirannya menemani para orang tua dan anak di Indonesia, MAKUKU SAP Diapers Slim ini mendapatkan sambutan positif. Hal ini mendorong MAKUKU terus berinovasi menghadirkan produk yang lebih baik dan meningkatkan kualitas produknya. Dalam waktu dekat, MAKUKU akan kembali mengeluarkan popok andalan dengan kualitas yang lebih baik lagi, dari sisi bahan serta fitur.

Penasaran dengan popok MAKUKU terbaru? Yuk mom dan dad jangan lupa follow Instagram @makuku.indonesia.official dan kunjungi website makuku.co.id. (Aq/MKK)

popokbayi

bayikuning

bilirubin

jaundice

popokbayibarulahir

penyakitkuning

penyebabpenyakitkuning

caramengatasibayikuning

jaundicebreastfeeding

bilirubintinggi

kadarbilirubin

Komen


250

READ ANOTHER POPULAR ARTICLE

Lihat semua >
GAYA HIDUP
Ruam Popok: Gejala dan Pengobatan yang Harus Anda Ketahui

Ruam popok dapat membuat kulit bayi menjadi merah, melepuh, kering, dan bersisik. Kenali jenis ruam popok pada bayi dan cara mengatasinya di artikel ini

MAKUKU
2022-02-21 10:41:39
0 Comment
GAYA HIDUP
Ini Bedanya MAKUKU Air Diapers dengan Popok Lainnya

Kesalahan memilih popok bisa memengaruhi kesehatan kulit bayi. Untuk menjaga kesehatan bayi, gunakan Makuku Air Diapers yang berbeda dengan popok lainnya

MAKUKU
2021-11-25 10:34:07
0 Comment

READ ANOTHER LATEST ARTICLE

Lihat semua >
GAYA HIDUP
10 Ciri Bayi Cerdas yang Bisa Dikenali Sejak Dini

Kenali Potensi Si Kecil! Temukan Ciri-ciri Bayi Cerdas Sejak Dini! Pelajari tanda-tanda kecerdasan pada bayi di berbagai aspek, seperti motorik, kognitif, dan sosial.

MAKUKU
2024-04-19 15:25:18
0 Comment
GAYA HIDUP
5 Resep MPASI 6 Bulan Super Praktis & Kaya Gizi

Penuhi Nutrisi Si Kecil dengan Menu MPASI 6 Bulan Terbaik! Temukan panduan lengkap dan beragam resep MPASI lezat dan bergizi untuk bayi usia 6 bulan.

MAKUKU
2024-04-19 11:20:58
0 Comment